tag:blogger.com,1999:blog-35553017260072236002024-02-08T05:57:49.326-08:00Lamiya Mu'nisatus ZahroLamiya Mu'nisatus Zahrohttp://www.blogger.com/profile/11271011285071461628noreply@blogger.comBlogger22125tag:blogger.com,1999:blog-3555301726007223600.post-32829187692400921322010-01-02T17:13:00.000-08:002010-01-02T17:15:36.394-08:00contoh proposal sponsorship KKN(contoh format proposal)<br />HALAMAN PENGESAHAN<br />1. Nama Kegiatan<br /> <br />2. Bentuk Kegiatan<br /> <br />3. Penanggungjawab<br /> Dosen Pembimbing Lapangan<br />4. Ketua Pelaksana<br /> <br />5. Sasaran Kegiatan <br /> <br />6. Target Peserta<br /> <br />7. Waktu Pelaksanaan<br /> <br />8. Tempat Pelaksanaan<br /> <br />9. Dana Total Kegiatan = <br />10. Sumber Dana<br /> TOTAL ANGGARAN DANA = <br />Tim KKN-PPM UNDIP 2009<br />Desa Mijen Kecamatan Mijen Kebupaten Demak, Jawa Tengah<br /> <br />Koordinator Desa<br /><br /><br />____________________<br /> NIM. Sekertaris Desa<br /><br /><br />______________<br />NIM.<br /><br />Mengetahui,<br />Dosen Pembimbing Lapangan<br /><br /><br /><br />___________________<br /> NIP. <br />Koordinator Kecamatan<br /><br /><br /><br />__________________<br /> NIM.<br /><br />1. Nama Kegiatan<br /><br />2. Tema Kegiatan<br /><br />3. Landasan Kegiatan<br />1. Pancasila<br />2. Tri Dharma Perguruan Tinggi<br />3. UU No. 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional<br />4. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003<br />5. Kurikulum Universitas Diponegoro Semarang<br /><br />4. Latar Belakang<br />(sesuaikan dengan buku pedoman KKN PPM) <br /><br />5. Maksud dan Tujuan Kegiatan<br /> (sesuaikan dengan buku pedoman KKN PPM)<br /><br />6. Subjek/Sasaran Kegiatan<br /> (sesuaikan dengan buku pedoman KKN PPM)<br /><br />7. Bentuk kegiatan<br /> Sesuaikan dengan program<br /><br />8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan <br />Waktu Pelaksanaan : 20 Januari – 26 Februari 2009<br />Tempat : Desa Mijen, Kecamatan Mijen, Kabupaten Jepara<br /><br />9. Susunan Panitia <br /> Sesuaikan struktur desa, disertai dengan jurusan dan angkatan atau NIM<br /><br />10.Rencana Acara<br /> Dapat dibuat dengan contoh berikut ini :<br />RENCANA PROGRAM KERJA KULIAH KERJA NYATA<br />UNIVERSITAS DIPONEGORO PERIODE 2009<br />DESA PECANGAAN WETAN KECAMATAN PECANGAAN<br />KABUPATEN JEPARA<br /><br />BIDANG PENDIDIKAN<br />1. Kerohanian<br />o Bentuk Kegiatan : Partisipasi dalam manajemen TPA dan Remaja Masjid<br />o Latar Belakang : Perlunya manajemen TPA yang baik, fasilitas TPA yang masih terbatas, remaja masjid yang belum terorganisir dengan baik.<br />o Tujuan : Meningkatkan kualitas manajemen TPA, meningkatkan kemampuan baca tulis Al Quran anak – anak Desa Pecangaan Wetan.<br />o Sasaran : TPA dan remaja masjid di Desa Pecangaan Wetan<br />o Pelaksanaan : Bulan Januari<br />o Tempat : Masjid Desa Pecangaan Wetan<br />o Pelaksana : Tim KKN<br /><br />2. Pembuatan Taman Baca<br />o Bentuk Kegiatan : Pemberian usulan pembuatan tempat baca mini yang berfungsi untuk menambah wawasan dan pengetahuan anak – anak maupun remaja Desa Pecangaan Wetan<br />o Latar Belakang : Minat membaca anak – anak sekolah belakangan ini mulai menurun.<br />o Tujuan : Meningkatkan minat baca dari anak – anak dan remaja Desa Pecangaan Wetan dan saran abaca yang menarik.<br />o Sasaran : Warga Desa Pecangaan Wetan umumnya dan siswa – siswi usia sekolah khususnya.<br />o Pelaksanaan : Bulan Januari<br />o Tempat : Balai Desa Pecangaan Wetan<br />o Pelaksana : Tim KKN, Penerbit Buku (kalau ada)<br /><br />BIDANG KESEHATAN<br />Posyandu dan Pengenalan Pola Hidup Bersih dan Sehat<br />o Bentuk Kegiatan : Posyandu dan Pengenalan Pola Hidup Bersih dan Sehat<br />o Latar Belakang : Masih kurangnya kesadaran masyarakat Desa untuk menjaga kesehatan.<br />o Tujuan : Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat desa dan memberikan informasi akan pentingnya menjaga kesehatan.<br />o Sasaran : Balita dan Warga Desa Pecangaan Wetan<br />o Pelaksanaan : Bulan Januari<br />o Tempat : Posyandu Desa Pecangaan Wetan<br />o Pelaksana : Tim KKN, Puskesmas setempat<br /><br />BIDANG PENINGKATAN PRODUKSI<br />Peningkatan produksi dari Industri Rumah Tangga<br />o Bentuk Kegiatan : Pembuatan inovasi produk dari limbah industri rumah tangga (boneka horti, nata de soya, briket)<br />o Latar Belakang : Belum adanya pemanfaatan limbah industri rumah tangga.<br />o Tujuan : Memanfaatkan limbah yang ada menjadi produk yang bermanfaat.<br />o Sasaran : Warga Desa Pecangaan Wetan<br />o Pelaksanaan : Bulan Januari<br />o Tempat : Desa Pecangaan Wetan<br />o Pelaksana : Tim KKN<br /><br />BIDANG SOSIAL BUDAYA<br />Pelatihan computer dan pembuatan data base<br />o Bentuk Kegiatan : Pelatihan computer<br />o Latar Belakang : Perlunya aparatur desa memiliki kemampuan mengoperasikan computer dan membuat data base.<br />o Tujuan : Meningkatkan skill aparatur desa dan memudahkan pendataan dengan adanya data base.<br />o Sasaran : Aparatur Desa<br />o Pelaksanaan : Bulan Januari<br />o Tempat : Balai Desa Pecangaan Wetan<br />o Pelaksana : Tim KKN<br /><br />BIDANG PERTANIAN DAN PERIKANAN<br />Penyuluhan Peningkatan Kinerja UKM Petani Lele<br />o Bentuk Kegiatan : Penyuluhan Peningkatan Kinerja UKM Petani Lele.<br />o Latar Belakang :Perlunya pengorganisasian untuk meningkatkan kinerja UKM petani lele.<br />o Tujuan : Meningkatkan kinerja UKM Petani lele.<br />o Sasaran : UKM Petani lele<br />o Pelaksanaan : Bulan Januari<br />o Tempat : Desa Pecangaan Wetan<br />o Pelaksana : Tim KKN, Dinas Perikanan (kalau ada)<br />11. Rencana Anggaran Dana<br /> A. Rencana Pengeluaran<br />RENCANA ANGGARAN<br /><br />I. PENGELUARAN<br />1. Kesekretariatan<br />o Pengadaan Proposal : Rp 100.000,-<br />o 1 rim HVS dan Amplop : Rp 50.000,-<br />o Surat menyurat : Rp 50.000,-<br />2. Dokumentasi<br />o Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan : Rp 100.000,-<br />3. Transportasi dan Komunikasi : Rp 200.000,-<br />4. Plakat dan Kenang – kenangan : Rp 300.000,-<br />5. Pelaksanaan Program Kerja :<br />a. Bidang Pendidikan<br />1. Optimasi TPA dan Remaja Masjid : Rp 150.000,-<br />2. Partisipasi dalam Kegiatan Kerohanian desa : Rp 100.000,-<br />3. Bantuan Pengadaan Iqro’ dan Al Quran <br />o Iqro’ 10 buah x @ Rp 7.500,- : Rp 75.000,-<br />o Al Quran 10 buah x @ Rp 35.000,- : Rp 350.000,-<br />4. Pembuatan Taman Baca<br />o Buku : Rp 1.000.000,-<br />o Rak Buku : Rp 500.000,-<br />o Buku Administrasi : Rp 100.000,-<br /><br />b. Bidang Kesehatan<br />1. Posyandu<br />o Vitamin A 100 buah x @ Rp 2.000,- : Rp 200.000,-<br />o Susu 100 buah x @ Rp 1.500,- : Rp 150.000,-<br />2. Pengenalan Pola Hidup Bersih dan Sehat<br />o Fee Pembicara : Rp 100.000,-<br />o Snack dan Minum 50 x @ Rp 7.000,- : Rp 350.000,-<br /><br />c. Bidang Peningkatan Produksi<br />1. Pembuatan Boneka Horti<br />o Kain Tipis : Rp 100.000,-<br />o Benih Rumput : Rp 50.000,-<br />o Serbuk Gergaji : Rp 50.000,-<br />o Pupuk : Rp 50.000,-<br />o Hiasan dan Peralatan : Rp 100.000,-<br />2. Pembuatan Nata de Soya<br />o Limbah Tahu : Rp 50.000,-<br />o Inokulum : Rp 100.000,-<br />o Peralatan : Rp 100.000,-<br />3. Pembuatan Briket<br />o Sampah Organik : Rp 50.000,-<br />o Tepung Tapioka : Rp 50.000,-<br />o Peralatan : Rp 100.000,-<br /><br />d. Bidang Sosial Budaya<br />Pelatihan Komputer dan Pembuatan Data Base <br />o Fotocopy Hand out : Rp 100.000,-<br />o Fee Pembicara : Rp 100.000,-<br />o Snack dan Minum 50 x @ Rp 7.000,- : Rp 350.000,-<br /><br />e. Bidang Pertanian dan Perikanan<br />Penyuluhan Peningkatan Kinerja UKM Petani Lele<br />o Fee pembicara : Rp 100.000,-<br />o Snack dan Minum 50 x @ Rp 7.000,- : Rp 350.000,-<br />Total Pengeluaran : Rp 5.675.000,-<br /><br />PEMASUKAN<br />1. Kas KKN Desa Pecangaan Wetan : Rp 1.500.000,-<br />2. Donatur : Rp 3.800.000,-<br />3. Swadaya Masyarakat : Rp 375.000,-<br />Total Pemasukan : Rp 5.675.000,-<br /><br /> B. RENCANA SUMBER DANA<br /> <br />12. Penutup<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />(contoh penawaran berikut adalah contoh yang sederhana, mohon ditambahkan gambar tau foto pendukung dan desain yang akan dibuat dan diterapkan pada program)<br /><br />PENAWARAN KERJA SAMA SPONSORSHIP<br />PROYEK PROPOSAL<br />KULIAH KERJA NYATA PERIODE 2009<br />DESA PECANGAAN WETAN KECAMATAN PECANGAAN<br />KABUPATEN JEPARA<br /><br />Kami selaku panitia Proyek Kuliah Kerja Nyata Periode 2009 Desa Pecangaan Wetan Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada perusahaan-perusahaan atau intansi-instansi untuk turut serta mensukseskan program tersebut, yaitu dengan menjadi sponsor dan donator pada program tersebut.<br />Oleh karena itu, dalam proposal ini kami hendak menawarkan berbagai bentuk kerja sama sponsorship beserta berbagai ketentuan yang dapat dijadikan acuan bagi pihak-pihak yang akan menjadi sponsor dalam kegiatan tersebut.<br /><br /> SPONSOR UMUM<br />Sponsor umum adalah sponsor yang bersedia memberikan partisipasinya sesuai dengan keinginan sponsor. Dalam sponsorship ini panitia memberikan kebebasan sponsor dalam menentukan bentuk dan biaya kerja sama yang akan disepakati oleh kedua belah pihak.<br />Adapun Klasifikasi dalam pendanaan sponsorship yang kami tawarkan sebagai berikut :<br /> Tipe 1<br />Sponsorship yang bersedia menanggung biaya sebesar Rp 250.000,00 sampai Rp 1.000.000,00 mendapat keuntungan dalam bentuk penyebutan nama produk dan perusahaannya oleh Ketua Pelaksana dalam Proyek Kuliah Kerja Nyata Periode 2009 Desa Pecangaan Wetan Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara.<br /> Tipe 2<br />Sponsorship yang bersedia menanggung biaya lebih dari Rp 1.000.000,00 mendapatkan keuntungan dalam bentuk pencantuman logo perusahaan atau produk dalam bentuk spanduk Proyek Kuliah Kerja Nyata Periode 2009 Desa Pecangaan Wetan Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara.<br /><br />Catatan: <br /> Desain spanduk menjadi pihak panitia.<br /> Seluruh fasilitas kerja sama oleh sponsor diserahkan dalam bentuk nominal atau dalam bentuk jadi, sebesar rencana biaya kepada panitia.<br /><br />KETENTUAN DAN PROSEDUR KERJA SAMA SPONSORSHIP<br />1. Setiap sponsor yang bersedia bekerja sama dengan panitia wajib menandatangani surat perjanjian kerja sama.<br />2. Setiap kerja sama disertai pembayaran uang muka sedikitnya 50 % dari total biaya, diserahkan pada saat penandatanganan surat kerja sama.<br />3. Pelunasan biaya selambat-lambatnya telah diterima panitia 1 minggu setelah penandatanganan kerja sama.<br />4. Barang dari sponsor berupa logo selambat-lambatnya telah diterima panitia 1 minggu setelah penandatanganan kerja sama.<br />5. Pihak sponsor dapat memberi bantuan dalam bentuk barang sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.<br />6. Panitia bersedia melakukan pengambilan barang atau dana sesuai dengan kesepakatan.<br />Contact person : Novan Amarin 085282789165<br /> Wira 085664077455<br /> Tria 08562725523<br /><br />7. Masih dapat dilakukan negosiasi antara pihak panitia dengan pihak sponsor untuk mencapai kesepakatan bersama mengenai kontrak kerja sama.<br />8. Hal-hal yang belum tercantum di atas dapat dibuat kesepakatan bersama.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA SPONSORSHIP<br /><br />Yang bertandatangan di bawah ini:<br />Nama :<br />Jabatan :<br />Instansi :<br />Untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama (Pihak I), bersedia menjalin kerja sama atau menjadi sponsor dengan panitia Proyek Kuliah Kerja Nyata Periode 2009 Desa Pecangaan Wetan Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara.<br />Panitia Proyek Kuliah Kerja Nyata Periode 2009 Desa Pecangaan Wetan Kecamatan Pecangaan Kabupaten Jepara, yang diwakili oleh:<br />Nama :<br />Jabatan :<br />Untuk selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua (Pihak II).<br />Adapun bentuk kerja sama yang diinginkan adalah:<br />……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………<br />Dengan memenuhi ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam usulan kerja sama sponsorship. Sebagai konsekuensi logis dari Pihak I atas kerja sama sponsorship kepada Pihak II, maka bersama ini disertakan dana awal sebesar <br />Rp……………………………………………………………….<br />Terbilang (……………………………………………………)<br />Sebagaimana telah disepakati bersama.<br />Demikian formulir ini kami buat dengan penuh tanggung jawab. Semoga kerja sama yang baik ini dapat bermanfaat.<br />Semarang,………………..<br /> Pihak I Pihak IILamiya Mu'nisatus Zahrohttp://www.blogger.com/profile/11271011285071461628noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-3555301726007223600.post-6434357226484003732010-01-02T17:12:00.000-08:002010-01-02T17:19:17.016-08:00contoh surat keluar KKNSemarang, 25 Januari 2010<br /><br />Nomor : 01/MIJEN/KKN-PPM/MIJEN-DEMAK/UNDIP/2009<br />Lampiran : 1 Bendel Proposal<br />Hal : Permohonan Donatur/ Proposal<br /><br />Kepada Yth.<br />………………………….<br />………………………….<br /><br />Assalamualaikum Wr.Wb<br />Sehubungan dengan akan dilaksanakannya program pengabdian masyarakat Universitas Diponegoro dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) tahun 2009, Tim KKN kami akan melaksanakan kegiatan pada:<br />Tanggal : 22 Januari – 26 Februari 2010<br />Tempat : Desa Mijen Kecamatan Mijen Kabupaten Demak<br />Maka kami mohon kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara untuk dapat berpartisipasi sebagai donatur pada kegiatan KKN tersebut.<br />Demikian surat ini kami buat, atas perhatian dan bantuan Bapak/ Ibu/ Saudara kami mengucapkan terima kasih.<br />Wassalamualaikum Wr.Wb<br /><br />Koordinator Desa Sekretaris<br /><br /><br /><br /> ____________ ____________<br />NIM. NIM.<br />(tanda tangan oleh kordes dan sekretaris)Lamiya Mu'nisatus Zahrohttp://www.blogger.com/profile/11271011285071461628noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3555301726007223600.post-72853925375262318942010-01-02T17:09:00.000-08:002010-01-02T17:12:13.812-08:00FORMAT KESEKRETARIATAN KULIAH KERJA NYATA KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK JAWA TENGAH UNIVERSITAS DIPONEGORO1. PROPOSAL SPONSORSHIP KKN-PPM<br />A. COVER<br />• Desain dibuat semenarik mungkin<br />• Tanpa mengurangi kreatifitas pembuat, yang harus ada dalam cover adalah <br /> Logo UNDIP<br /> Nama kegiatan<br /> Tulisan ‘PROPOSAL SPONSORSHIP’<br /> Di bagian bawah ditulis 'centered' :<br />KULIAH KERJA NYATA- PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT<br />KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK<br />UNIVERSITAS DIPONEGORO<br />2009<br /><br />B. FORMAT ISI<br />I. Halaman pertama berupa ‘HALAMAN PENGESAHAN’ yang berisi :<br />1. Nama Kegiatan<br />2. Bentuk Kegiatan<br />3. Penanggungjawab : Dosen Pembibing Lapangan<br />4. Ketua Pelaksana<br />5. Sasaran Kegiatan<br />6. Target Kegiatan<br />7. Waktu Pelaksanaan<br />8. Tempat Pelaksanaan<br />9. Dana Total Kegiatan<br />10. Sumber Dana<br />Tanda tangan sebelah kiri adalah sekertaris, sebelah kanan adalah coordinator Desa<br /> Tanda tangan ‘Mengetahui,’ Koordinator Kecamatan dan Dosen Pembimbing Lapangan<br /> Nama Korcam : Rendy Christofel S., NIM : C2C006122<br /> Nama DPL : Ir. Mulyono MSi. MS, NIP: 196701171993031001<br /> Bambang Dwi Baskoro, SH.MHum., NIP : 196603201992031001<br /> (nama DPL bisa ditulis salah satu)<br />II. Halaman kedua berupa isi (tnpa harus ditulis BAB ISI), terdiri dari :<br />1. Nama Kegiatan<br />2. Tema Kegiatan<br />3. Landasan Kegiatan<br />4. Latar Belakang<br />5. Maksud dan Tujuan Kegiatan<br />6. Subjek/Sasaran Kegiatan<br />7. Bentuk Kegiatan<br />8. Waktu dan Tempat Pelaksanaan<br />9. Susunan Panitia<br />10. Susunan Acara<br />11. Rencana Anggaran Dana<br />A. Rencana Pengeluaran<br />B. Rencana Sumber Dana<br />12. Penutup <br />(keseluruhan ditulis tanpa ada lampiran)<br />III. Format penulisan tidak ada batasan, buat semenarik mungkin<br /><br />2. SURAT KELUAR<br />• kop surat berisi logo UNDIP disisi kiri dan tulisan berikut yang tertulis rata kiri :<br />• penomoran surat dengan ketentuan : <br />no surat keluar/nama desa/KKN-PPM/MIJEN-DEMAK/UNDIP/2009<br />contoh : 01/MIJEN/KKN-PPM/MIJEN-DEMAK/UNDIP/2009<br />• ditandatangani oleh sekertaris dan coordinator desa<br />• sekertaris harap merekap semua surat keluar yang dibuat yang akan dilaporkan kepada sekertaris kecamatan, dengan ketentuan nomor surat dan Hal<br /><br />3. KESEPAKATAN 29 DESEMBER 2009<br />• tanggal 9 januari 2010 setelah posttest akan dilaksanakan koordinasi kecamatan. Seluruh kordes hadir disertai 1 orang volunteer panitia kegiatan kecamatan<br />• sekertaris desa mempersiapkan proposal sponsorship desa yang akan diajukan kepada sponsorship hardcopy yang sudah siap ditandatangani oleh DPL dan Korcam pada tanggal 9 Januari 2010<br />• kordes mempersiapkan time line desa dan list sponsorship yang akan dimasuki dan akan disampaikan serta dikoordinasikan pada tanggal 9 januari 2010<br />• masing-masing desa memliki program wajib kecamatan yaitu : <br /> KKN goes to school (dapat beupa mengajar di SD ataupun membuka bimbingan belajar)<br /> Program kesehatan yang berupa imunisasi, fogging. Kegiatan disesuaikan deangan kebutuhan desa<br /> Pembuatan taman bacaan<br />• semua sekertaris dimohon kesediaannya untuk mengambil bagian penulisan kembali lampiran yang tertera di buku pedoman KKN-PPM halaman 94 hingga 108 yang pembagiannya tercantum berikut ini. Softcopy tulisan dalam bentuk Excel, dikumpulkan pada sekertaris kecamatan pada hari pertama KKN.<br /> sekdes mlaten : menulis ulang halaman 94<br /> sekdes ngegot : menulis ulang halaman 95<br /> sekdes pasir : menulis ulang halaman 96<br /> sekdes ngelo kulon : menulis ulang halaman 97<br /> sekdes rejosari : menulis ulang halaman 98<br /> sekdes bakung : menulis ulang halaman 99<br /> sekdes banteng mati : menulis ulang halaman 100<br /> sekdes geneng : menulis ulang halaman 101<br /> sekdes pecuk : menulis ulang halaman 102<br /> sekdes mijen : menulis ulang halaman 103<br /> sekdes tanggul : menulis ulang halaman 104<br /> sekdes jleper : menulis ulang halaman 105<br /> sekdes gempolsongo : menulis ulang halaman 106<br /> sekdes bermi : menulis ulang halaman 107<br /> sekdes ngelo wetan : menulis ulang halaman 108Lamiya Mu'nisatus Zahrohttp://www.blogger.com/profile/11271011285071461628noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3555301726007223600.post-12210392475539713422009-12-17T05:50:00.000-08:002009-12-17T06:04:16.286-08:00Negaraku dan PrestasikuBerbicara mengenai pembangunan negeri ini dalam hal teknologi, tentu juga akan berbicara mengenai sumber daya manusia yang ada. Sedikit terusik dengan mobil atas nama ‘Lamborghini Madura’ yang akan diproduksi awal 2016 dengan teknologi hybrid. Suatu apresiasi yang cukup menggembirakan untuk pulau yang terkenal dengan karaban sapi ini. Terusik untuk melakukan yang sama, baiknya kita juga bukan menjadi orang yang malu untuk memamerkan kekayaan Indonesia.<br />Hal ini dibahas pula dalam perbincangan di salah satu acara di Radio Semarang, sedang dicari ide-ide kreatif yang mengutip dan mengambil nama dari obyek kekayaan yang dimiliki Indonesia. Hal inilah yang harusnya selalu ada dalam benak generasi muda Indonesia untuk selalu bangga atas apa yang dimilki oleh Indonesia.<br />Berbicara mengenai teknologi yang harapannya bisa kita kembangkan untuk kemajuan pembangunan Indonesia, bukan bagaimana kita menyalahkan peneliti dan pemerintah atas teknologi yang kita peroleh sekarang. Namun kembali lagi, ini adalah tugas kita bersama. Bahkan manusia dengan status ‘mahasiswa’ lah yang paling bertanggung jawab atas inovasi-inovasi tersebut.<br />Disisi lain, ketika sudah banyak inovasi yang dihasilkan, tidak semuanya dapat dijadikan barang komersil yang bisa dijual sebagai produk ciri khas Indonesia. Berkunjung ke LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Yogyakarta, banyak inovasi yang dihasilkan disana. Badan pemerintah di bawah Kementerian Negara Riset dan Teknologi ini telah melakukan banyak penelitian di bidang pertanian, perkebunan, energy, makanan dan minuman serta bahan kajian lainnya. LIPI Yogyakarta ini pun sudah menjual produknya di pasar sekitar Yogyakarta. Namun ketika ditanya mengenai prospek penjualan dan kerjasama dengan perusahaan besar, hal ini lah yang masih menjadi kendala.<br />Mencari jawaban atas pandangan perusahaan –perusahaan besar di Indonesia mengenai inovasi yang dihasilkan bangsa ini, sempat saya berbincang dengan perusahaan mobil terbesar Jepang di Indonesia yaitu Daihatsu. Sudah saya sampaikan mengenai tanggapan mereka mengenai mobil Arina yakni mobil komersil buatan Indonesia dan juga mobil hemat energy yang dihasilkan oleh mahasiswa UNNES (Universitas Negeri Semarang) yang telah mendapat dana dari Gubernur Jawa Tengah dan pernah di liput dalam acara EMPAT MATA TRANS 7, menurut mereka hal ini kembali lagi kepada permintaan pasar dan kemungkinan bargaining position yang diberikan oleh produk tersebut. Hal ini yang kemudian saya sampaikan kepada Daihatsu, ketika model dan teknologi yang mereka terapkan secara keseluruhan adalah mengadopsi dari Jepang dan Amerika.<br />Kembali kepada permintaan pasar dan kurangnya apresiasi. Sempat terhenyak ketika menghadapi kenyataan dalam suatu kegiatan. Lomba karya tulis yang bisa berlanjut dengan inovasi dan solusi permasalahan kompleks yang dialami negeri ini, ternyata terbiasa hanya diberi apresiasi sekitar Rp 500.000,00. Karya tulis yang tersebut telah dihasilkan dengan pemikiran mendalam, seleksi yang ketat dan juga pembuatan yang tidak mudah karena bolak-balik asistensi dengan dosen serta pembuatan yang tidak murah karena memperbanyak dan lain sebagainya. Ternyata wujud apresiasinya adalah dengan Rp 1.000.000,00 hingga Rp 200.000,00. Berbeda halnya ketika anda memberikan fee kepada pekerja seni selesai menyanyi ataupun menari. Hanya dengan 5 menit tampil, mereka bisa memperoleh Rp 200.000,00 hingga Rp 500.000,00. Inilah ironi yang sesungguhnya, tidak heran jika produk karya ilmiah kita masih kalah dengan Jepang, Cina dan tidak usah jauh-jauh yaitu Malaysia dan Thailand.<br />Hmmm, kembali kalah dengan Malaysia dalam hal riset. Sudah berulang kali kita pun sakit hati dengan negara tetangga kita ini. Entah mengenai tarian, pulau, nyanyian yang dicuri, bahkan TKI-TKW pun sering berselisih. Namun, terimalah bahwa mereka punya menara tertinggi di dunia. Terimalah bahwa Malaysia peringkat 4 SEAGAMES sedangkan kita 5. Terimalah bahwa University of Malaysia peringkat ke 71 universitas se-Asia sedangkan UI pun hanya peringkat 100-an. Bukan bermaksud untuk mengunggulkan, namun marilah saudarakuh untuk terus berprestasi. Teruslah berprestasi sebagai previlage diri sendiri dan kontribusi kepada negeri ini bahwa kamu bukan pemuda yang pasif.<br />Memperoleh kesempatan berkunjung ke perusahaan mobil Daihatsu di Sunter Jakarta, satu hal yang harus kita tiru dari mereka. Diluar bagaimana mereka menerapkan istilah-istilah Jepang dalam produksi dan kesehariaannya, prinsip kerja yang selalu mereka junjung adalah Kaizen. Prinsip yang diperkenalkan oleh Wattasy Iway ini berarti ‘perubahan yang terus menerus’. System menarik yang dibiasakan oleh system perusahaan tersebut adalah Sugestion System. Setiap karyawan diwajibkan memberikan 5 saran perminggunya. Hasilnya pun luar biasa, selalu ada perbaikan dalam produksinya dan award bagi pemberi saran yang aplikatif. Hal ini pula lah yang diaplikasikan oleh negara maju dan perusahaan Jepang lain. Tak ayal, jika Indonesia masih seperti ini karena kita pun hanya puas dengan comfort zone hingga menjadikan kita sebagai konsumen teknologi. Teruslah berinovasi mengenai teknologi yang aplikatif. Jangan puas hanya dengan membawa ponsel Blackberry. Terus berinovasi. Inovasi membangun negeri!<br /><br />oleh :<br />Lamiya Mu’nisatus Zahro<br />Kepala Departemen Riset dan Teknologi BEM FT UNDIP<br />Teknik kimia 2006Lamiya Mu'nisatus Zahrohttp://www.blogger.com/profile/11271011285071461628noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3555301726007223600.post-5106881322137022462009-12-10T03:34:00.002-08:002009-12-10T03:35:14.411-08:00Laporan DWIDASAWARSA SMA 3PATISengaja pulang ke pati buat liat acara gedhe yang diadain di almamaterku tercinta. Berhrap bisa ketemu temen seangkatan ato say hello dengan guru2<br />19 agustus 2009, hmmm ternyata isinya stand makanan, jualan beras murah, telur murah, sepatu+sandal, sophie martin, kerudung, batik pekalongan, ada juga stand laptop dan motor YAMAHA. yawh intinya gak jauh beda dengan pameran ayng diadain tahun 2003 dimana aku baru masuk SMA. Namun yang berbeda adalah acara pendukungnya,,mungkin karena selebrasi 20tahunan SMA, ada wayangan, lomba pidato bahasa inggris tingkat SLTP, lomba band SMA-SLTP.<br />Secara, masing2 siswa harus iuran 300ribu. Ckckckck,,mahal bener yakz<br /><br />Dari luar gerbang, kegiatan terlihat meriah. Maklum,hariitu adalah penutupan acara 3 hari tersebut.<br />Setelah mengantar ibu ketempat sembako yang katanya murah meriah. Eh,,ternyata ketemu guru Kimia dan bahasa Inggris ketika aku kelas 1 SMA. Ibu darwati dan bu hesti namanya. Mereka masih seperti dulu, muda dan cantik. Mereka tersenyum setelah mengenaliku.<br />„owh Lamiya,,kamu di teknik kimia undip kan?“kata bu darwati sumringah<br />„iya bu, semester 7“<br />„kemaren saya mau ada pelatihan guru Kimia di undip, gak jadi ikut ok. Gak diijinin sama kantor. Nanti kalo ada lagi, saya dikasih tau yawh. Saya minta nomormu yawh”<br />“iya, boleh bu” ujarku menyambut gembira<br />Akhirnya kami pun miskol2an<br />Bu hesti yang daritadi hanya menjadi pendengar akhirnya juga ikut2an miskolin aku.<br /><br />Aku pun mencoba membuka pembicaraan dengan bu hesti<br />„miss, what’s are you waiting for? Oyah,,,,last year,I’ve been go to malaysia. So that force me to improve my english capability”<br />Bukan bermaksud sombong, tapi ingin membuka pembicaraan bahasa ingris dengan beliau. Pengennya hanya ngasi tau bahwa dari sma kota kecil di pati ini, hasil didukan beliau ini juga ada yang pernah ke luar negri.:)<br />Eh,,,yang aku dengar ditengah genjrang genjreng band yang digelar, bu hesti hanya menjawab.<br />“iya, ni nungguin anak2 yang jualan bawang, union” dan “owh iya, sukes yawh!”<br />Hmmm,,sayang padahal pengen ngobrol banyak pake bahasa inggris sama beliau.<br />Bu darwati hanya menimpali “wah, saya gak bisa” sambil mengakui bahwa beliau tidak mengerti bahasa inggris.<br /><br />Karena aku ditinggal beliau buat ngawasin anak kelas1 dan kelas2 yang lagi jualan. Aku pun beralih ke stand “informasi alumni”. Disana ada adek kelasku di depan laptop yang siap ngasihin form alumni yang harus diisi.<br />Hmm,,ternyata ada pendataan alumni. Saatnya ketemu data temen2 nih<br />Yawh, ternyata angkatan 2006 Cuma aku dan temenku bernama agus. Aku gak begitu mengenal nama itu, karena gak pernah sekelas kali yawh.<br />Ngobrol bentar, sambil ngasi tau kalo aliumni smaga pati udah bikin komunitas sendiri di facebook.<br />Hmmm,,,sayang. Mreka rada gak mudeng dengnafacebook.yaudah,,lanjut ajah. Semoga form yang aku kasih gak hanay berhenti ditumpukan tapi jadi bikin milist.<br /><br />Jalan2 bentar, ketemu bu kristin dan bu,,emmmm,sapa yawh.lupa. yang pasti beliau terkenal galak dan ngajar kelas IPS dulu. Makanya aku gak begitu kenal. Cuma salaman dan sedikit mengingatkan “saya semester 7, jurusan teknik kimia universitas diponegoro, semarang“. Dan bertemu bu titik, guru BK yang juga tetanggaku. Aku baru tahu, ternyata aku telah ketinggalan pertunjukan wayang.<br />“loh,,wayangnya sudah tadi malam, ini penutupannya” kata bu titik<br />Hmmm,,aku sedikit kecewa. “Yawh,,kirain nanti malam” ucapku dalam hati.<br /><br />Setelah muter2 dan bosen karena gak ada temen seangkatan, akhirnya mutusin buat pulang.<br />Sebelum sampai ke parkiran, ibuku tertarik mampir stand batik pekalongan yang terletak di dekat pos satpam di samping gerbang. Sambil nunggu ibu yang entah lagi nawar ato Cuma liat2 doang, terdengar suara ibu muji, guru BK yang selalu terlihat muda. Beliau memberikan pengumuman pemenang band, pemenang pidato dan penghargaan kepada siswa juara paralel tiap angkatan. Kalio aku masih sma, aku yang bakalan dipanggil kali yawh.hehehhehe<br />Dan yang paling menarik adalah ketika diumumkan guru terkontributif, pak eko pun dipanggil. Layaknya pemenang piala citra, atau piala2 dalam penghargaan di tipi2. pak eko pun mengucapkan terimakasih kepada istrinya, anak didiknya dan yang menyadarkanku adalah selain guru biologi, beliau adalah gru pengampu pencak silat. “I love You Full“ katanya, siwa yang mendenar pun langsung tertawa renyah.<br />oiya, kemaren kan smaga pati menang pencak silat di IKIP PGRI semarang.<br />Setelah prosesi penyerahan penghargaan beliau, beliau langung diarak oleh anak didiknya yang berkostum silat muter2 di sekitar SMA sambil bernyanyi “tak gendong kemana mana, tak gendong kemana mana“. Atraki itupun mengalikan pandangan semua orang.<br /><br />Beralih kepandangan ibuku yang lagi milih2 batik, aku pun ikut melihat2 sebentar sebelum ada Bu Murni, gury Fisika yang juga hendak pulang dan dari raut wajahnya beliau seakan mengenalku.<br />Aku mencium tangannya,sambil mengucapkan password. “saya lamiya bu, sekarang semester 7, di teknik kimia undip“<br />„owh iya, kamu dulu yang ikut oplimpiade kan?“<br />„iya bu, matematika. lowh, sudah mau pulang bu?“<br />„iya, ni anak saya pulang dan saya yang bawa kunci“.hmmm, suara beliau masih lembut seperti dulu<br />Karena gak tau mau ngomong lagi, akhirnya aku pun cerita.<br />“bu, tahun kemaren alhamdulillah saya pernah ke malaysia. Tujuh hari. Ada perkumpulan mahasiswa teknik se asia pasifik“<br />„wah, bagus yawh“<br />„kemaren juga harus bahasa ingris, jadi improve bahasa inggris saya“<br />Kami pun mengobrol sebentar hingga ada seorang perempuan yang juga menyapa bu Murni.<br />Aku familiar dengan wajahnya. Dia cantik (aku juga cantik.hehehheh). dia satu tahun lebih muda dariku. Dia dulu sering menjadi vokalis band dan mengisi perpisahanku dulu. Seingatku, dia dulu pernah menjadi buah bibir teman2 cowok di kelasku. Tubuhnua kecil dan kurus seperti dulu, bedanya sekarang dia memakai softlens yang mengubah warna matanya.<br />Sambil tersenyum, dia mencium tangan bu murni dan bertanya “masih inget saya bu?”<br />Bu murni mulai menerka dan mengingat namany dalam memori otaknya<br />Sebelum bu murni berhasil menebak, dia udah memperkenalkan kembali siapa namanya.<br />Aku tidak berhasil mendengar namanya dengan jelas karena hingar bingar band yang mengisi acara. Aku pun menyimak kembali pembicaraan mereka.<br />“sekarang dimana?“ tanya bu murni mencoba untuk ramah<br />“saya di juana ok bu, sudah punya anak 1 tahun“<br />aku kembali tak mendengar tanggapan bu murni<br />“sekarang sedang saya titipkan ke neneknya bu”, tanggapan perempuan itu<br />Hmmmm,,,ternyata inilah kisah diluar perkuliahan yang selama ini menyibukkanku<br />Ada banyak kisah kehidupan dan pilihan hidup yang tak tertangkap oleh rutinitasku<br />M E N I K A H<br />wowWWW,,,udah ada yang punya anak 1 tahun. Bahkan dia lebih muda dari aku.<br />^^<br /><br />Thursday, 20 August 2009 at 08:27Lamiya Mu'nisatus Zahrohttp://www.blogger.com/profile/11271011285071461628noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3555301726007223600.post-2511649065985413612009-12-10T03:34:00.001-08:002009-12-10T03:34:34.387-08:00Kami Tidak Takut – Pandji PragiwaksonoTerlalu lama gua berdiam<br />Melihat membaca menonton membuat gua geram<br />Jangan pernah kita anggap mereka pahlawan<br />Atau diliput bagaikan pemenang<br /><br />Giliran yang pemenang media gak datang<br />Teroris menjual berita baik basi<br />Teroris gak penting jadi jangan berisik<br />Biarin mereka tertangkap dan tertembak mati<br /><br />Kepada kalian yang berkeliaran<br />Detasemen 88 kan datang<br />Teman-temanmu sudah kami makamkan<br />Jadi sekarang giliran kamu yang gentar<br /><br />Kerjaanmu memang hanya intimidasi<br />Sekarang akhirnya senjatamu aku curi<br />Coba ngaca liat wajahmu pusat pasi<br />200 juta rakyat kami bersaksi<br /><br />Bangsa Indonesia! (Kami Tidak Takut)<br />Gw ga bego gw tau lw gak takut (Kami Tidak Takut)<br />Cuman mungkin lw ga terbiasa untuk jujur tentang ini sama diri lw sendiri (Kami Tidak Takut)<br />Apalagi di depan orang lain (Kami Tidak Takut)<br />Yang harus lw lakukan hanya mengulang satu buah kalimat (Kami Tidak Takut)<br />Dan sangat gampang (Kami Tidak Takut)<br /><br />Masa kita ga mau bersatu<br />Jelas-jelas ada usaha untuk kita hancur<br />Bom Bali satu dua Kedubes Australia<br />Elo pikir itu apa?<br /><br />Akuilah bahwa mereka mencoreng negara<br />Masa Kanye West aja ngelompatin kita<br />Singapur ke Australia<br />Padahal dia ngefans sama gw<br /><br />Teroris yang berbahagia<br />Puas-puaskan lah kau tertawa<br />Atau bahkan kau simpan semua<br />Kenang-kenanganmu hidup di dunia<br /><br />Karena kami bangsa Indonesia<br />Sudah muak dan kami tak takut<br />Kami maju dan kamu tersudut<br />Di neraka kavling mu menunggu<br /><br />Ayo bangsa Indonesia (Kami Tidak Takut)<br />Yang perlu elu lakukan adalah mengulangi kalimat ini dan ini sangat gampang (Kami Tidak Takut)<br />Kami Tidak TAKUT (Kami Tidak Takut)<br />Ayo, kalo perlu berdiri dari tempat lw duduk (Kami Tidak Takut)<br />Kalo perlu angkat tangan jari tengah lw ke udara (Kami Tidak Takut)<br /><br />Benarkah langkahku benarkah perwujudan kata-kataku<br />Apakah Tuhan Engkau merestuiku<br />Melawan musuhku yang juga hamba-Mu<br />Hamba bukanlah umat terbaik-Mu<br />Tapi keimanan hamba tak sampai membunuh<br />Hamba hanya ingin rakyat tuk bersatu<br />Berdiri, bersama, melawan pembunuh<br />Amin<br /><br />Bangsa Indonesia (Kami Tidak Takut)<br />Terlepas dari apakah yang melakukan kegiatan terorisme itu betul-betul teroris (Kami Tidak Takut)<br />Atau bahkan orang Indonesia sendiri yang berusaha untuk menakuti kita (Kami Tidak Takut)<br />Kita harus buktikan bahwa kita Tidak Takut (Kami Tidak Takut)<br />Kita tidak bisa diintimidasi (Kami Tidak Takut)<br /><br />Kami Tidak Takut…Kami Tidak Takut…<br />Kami Tidak Takut…Kami Tidak Takut…<br />Kami Tidak Takut…Kami Tidak Takut…<br />Kami Tidak Takut…Kami Tidak Takut…Lamiya Mu'nisatus Zahrohttp://www.blogger.com/profile/11271011285071461628noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3555301726007223600.post-65979482768401912542009-12-10T03:33:00.001-08:002009-12-10T03:33:55.622-08:00Notulen perkembangan Departemen Ristek BEM FT KM UNDIPNotulen perkembangan departemen riset dan teknologi BEM FT KM UNDIP<br />Assalamualaikum<br />Gimana puasa hari kedua? Lemas? Seger? Sakit?semangaT ? menyenangkan?<br />insyaAllah selalu membuat kita manjadi pribadi yang labih baik yakz.(=<br /><br />Hui anak2 ristek ,,,kita nikmatin perkembangan teknologi yawh. Kalo lewat sms kan panjang, jadi enakan di tag-in lewat facebook. Hoho<br />1. Kuliah tamu<br />Kemaren aku n syahira udah muter2 ke sastra undip. Berniat untuk hanya mengundang dosen yang terbiasa buat public speaking in English (evaluasi yang kemaren) plus mahasiswa luar negeri yang belajar di undip (ide-nya syahira). Hmmm,,ternyata dosen n mahasiswanya juga lagi liburan balik ke Negara asal. Akhirnya ditawarin sama salah satu kenalan syahira buat ngubungin ‘dejavato’. Organisasi yang bisa dibilang skala internasional yang sering ngadain worldcamp. Pesertanya adalah orang2 luarnegeri yang emang punya niat buat kerja social di Indonesia. Hmmm,,,banyangin orang2 cakep disana.hehehhe<br />Setelah nanya2, tapi gak pake kesasar karena kita berdua smart(loh,,kok narsis??) …ketemulah dengan pak ketut, direktur dejavato. Dari namanya, aku kira orang bali, ehHH, ternyata orang purwodadi. Di depan rumah beliau ada taman warna-warni yang bertuliskan nama2 negara peserta wordlcamp. Seru deh pokoknya! Ntar kalian kesana yawh,,,sapa tahu bisa ketemu bule. Lumayan lowh,,rata2 yang ikut kegiatan ini adalah anak2 muda yang baru lulus sma. Rasa social mereka gedhe. Buktinya, ke Indonesia dengan mengeluarkan biaya gedhe n dengan ikhlas dikirim ke jepara, purwodadi, pati(ehHHH,,,ada kota asalQ lowh.hehe), pondok pesantren dan banyak lagi,,,buat ngajar bahasa inggris. Tapi, kaatanya mereka juga dibantu sama pemerintahan mereka untuk kegiatan di Indonesia ini og. Ada macem2 si programnya, ada yang sort, medium n long term. Yang cepet tu Cuma bantu teknis pembuatan bangunan yawh menjadi kuli gitu lamanya 2mingguan, yang medium tu bantu ngajar dll lamanya 1-2 bulan, yang lama tu bantu ngajar juga si,,lamanya 6 bulan.<br />Kalo kamu minat buat ikut organisasi ini, kalian bisa dikirim buat ikut acara semacam ini juga diluar negeri. Tapi bedanya, kalo bule kesini jadi artis, kalo kita kesana yawh,,,standar ajah. common people<br />Beruntung ketemu dejavato,karena ternyata wordlcamp di Indonesia hanya ada 2, salah satunya adalah dejavato. Pelajaran menarik yang aku ambil dari perbincangan dengan pak ketut, laki-laki yang berumur sekitar 30-an ini adalah ketekunan, kreativitas, strategi dan kontinuitas. Bisa dibilang beliau adalah entrepreneur sukses. Usaha yang beliau kembangkan semenjak kuliah ini, merupakan penghasilan beliau satu2nya. Dibantu hanya 5 staff, dan bermodal email dan publikasi dari mulut ke mulut, perusahaan jasa ini sudah terkenal hingga benua Eropa. Hmm,,,bias ditiru nih. Sukses dengan usaha yang berawal dari hobi.<br />Balik ke masalah kultam, kultam kali ni harus n wajibun ain SUKSES yaksz. Dimulai dengan persiapan acara n publikasi yang harus gedhe2an yakz. Lanjut kepermasalahan acara, acara terdiri atas 3 hal. Sebenere konsepnya sama kayak kemaren, cuman yang kemaren gak jalan karena peserta yang minim.:(<br />Acaranya ada materi(budaya Negara asal), sharing dan games. Materi sebagai materi listening, sharing buat pemanasan n latian, sedangkan games untuk sarana praktek. Kenapa materinya tentang budaya lagi? Karena materi inilah yang paling general, pemateri pun yang rata2 adalah lulusan sma, juga mengerti hal ini. Secara garis besar nya adalah mengenai budaya. Mengenai isi lebih lanjut, syahira yang lebih mengerti. Seingetku ada info tentang peluang dapet beasiswa ke Negara tersebut. Tentang susunan panitia, bias dibahas lebih lanjut ma syahira.<br />Pembicara ada 5, merekaa akan saling berbagi untuk mengisi materi, dalam hal ini mereka akan bagi2 job. Kedua tentang sharing, nanti peserta akan dibagi menjadi 5 grup, kemudian masing2 grup akan didampingi oleh 1 pembicara yang menjadi narasumbernya. Peserta diajak untuk berbincang2 dengan mereka. So, latian dasar2 n saling mengenal untuk semua peserta.<br />Ketiga, games. Dalam hal ini ntar pembicara juga jadi peserta games. So seru2an gitu. Games udah dibikin ma sya n aku. Ada masukan? Langsung kasih atu aja yawh! Nah, di sesi ini kita maksa peserta buat practice ngomong.<br />Acaranya mau dilaksanain tanggal 12 september 2009, ada masukan?<br />Tulis comment yawh!<br /><br />2. Xtold<br />Hmmm,,tentang kegiatan kita ini, udah banyak yang nanyain kelanjutannya nih. Banyak yang nanya kapan rapat lagi dan sebagainya, bahkan ada yang nyemangatin aku.ckckckck,,banyak fans nih.hehhehe<br />Kemaren gak sengaja ketemu bapak2 spesial (Alhamdulillah) truss dikasih contact person panitia yang ngadain acara di senayan city. Acaranya adalah lego robotic competition tanggal 9 september. Tau gak si,,pesertanya tu anak sd ampe smp lowh. Gila! Anak kecil ajah udah bisa bikin robot yang rumit. Ckckckck,,<br />Nah, pengenya di expo ini kita bikin satu icon terkenal yang bikin banyak orang dateng diacara kita. Dan menurutku, lego yang dikompetisikan menjadi robot adalah factor pendorong untuk acara kita. Selain banyak orang yang sudah tahu tentang lego sebagai media permainan dan pembelajaran anak2, ternyata sekarang sudah dikembangkan menjadi robot yang canggih,,ampe dikoneksikan dengan laptop dll. Hmmm,,keren deh. Aku kalah ama anak sd,<br />Ni masih dalam tahap pengiriman proposal, doakan berhasil yawh. Jangan lupa cari info tentang lego, biar gak gaptep. Tu syahira juag banyak tahu kok. Aku juga taunya dari syahira.hehhee.thanks sya.(=<br />Oiya, kalo kita emang bias kerjasama dengan Mikrobot, perusahaan yang nyelenggarain kompetisi robot lego ini, insyaAllah bias kita undang ke seminar juga. Seru kan????sekaali mendayung dua tiga pulau terlampaui<br /><br />3. Ecotechno<br />Hnmmm,,,proker yang sangat menantang.<br />Kemaren sempet dapet inspirasi, tapi akan benar2 mengubah konsep kita<br />Gimana kalo ecotechno kita bikin lomba karya tulis? Dengan temaa yang sama, tapi konsep proposal, pengajuan dana, perangkaian alat dan terakhir diexpokan,,,gimana kalo diubah dengan konsep karya tulis<br />Jadi peserta hanya mengumpulkan artikelnya. Menurutku kenapa diganti kea rah karya tulis,,,<br />Pertama, mengenai dana. Dana yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan karya tulis lebih sedikit dibanding dengan komspe sebelumnya. Kira2 buat hadiah juara total 2juta(missal 1 juta, 500 ribu dan 250ribu plus sertifikat n tropi) , jadi bisa cari sponsor yang gak berat buat nambelin kegiatan kita selanjutnya<br />Kedua, kita kan punya dua proker besar yawh. Nah, dengan adanya size reduction dalam hal teknisnya,,insyaAllah kita maksimalkan untuk tetap optimal kedua proker kita. Ntar publikasinya masih nasional, cuman kalo kompetisi karya tulis tu lebih simple<br />Ketiga, menjadi solusi untuk expo ecotechno. Kan setelah dinikin alat ada pamerannya. Nah karena xtold udah pasti bulan November dan gak mungkin dimundurin lagi,,,kita gak bisa nngadain untuk expo setelah bulan November<br />Keempat, sebagai solusi juga untuk antisipasi ecotechno yang akan diperpanjang ampe kepengurusan tahun depan. So, kelar semua tahun ini<br />Gimana tanggapan teman2? Komen yawh.^^<br />Aku tunggu, karena gak akan jalan kalo tanpa kesepakatan<br />4. Ristek news<br />Selama ini, proker ini nih yang masih belum jelas sapa aja yang jadi penanggung jawab<br />Digilir aja yawh….hayo sapa yang mau?<br /><br />5. Forum ristek<br />Udah semester ganjil nih, perlua adanya sinkronisasi. Bulan November bakal penuh kegiatan ni. So, perlu sinkronisasi biar gak bentrokan yakz. Hmmm,,,sapa ni yang mau jadi coordinator?<br />Kita adain awal bulan yawh? Ato mau setelah lebaran? Sambil halal bi halal?<br />Monggo,,kalo ada masukan<br />Yuksz,,,pada comment yawh.<br />Ingat!!!! senin 24 agustus 2009 jam 2 siang kumpul di PKM buat rapat koordinasi departemen. Trus dilanjutin buka bareng,,<br />Sabtu,,29 agustus 2009, kosongin agenda yawh! Aku mau rendezvous ma kalian. Aku usahaen makan bareng ditempatku yawh. Tapi,,,requestnya harus ada yang tilawah. Buat yang sering ikut kompetisi tilawah, ayo ngaku!!!!!!<br /><br />Teman, terus semangat yawh!<br />Walopun puasa, harus tetap semangat menjalankan aktifitas. Karena apa yang kita lakukan disini adalah menjalankan amanah. Amanah adalah ibadah<br />Yakinkan bahwa segala hal yang kita lakukan adalah ibadah<br />(=<br />RISTEK????INOVASI MEMBAANGUN NEGERI<br />Kadept,,,saayang kalian.^^<br /><br />Sunday, 23 August 2009 at 01:20Lamiya Mu'nisatus Zahrohttp://www.blogger.com/profile/11271011285071461628noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3555301726007223600.post-40598383735982870232009-12-10T03:32:00.003-08:002009-12-10T03:32:55.489-08:00when i see your smileSometimes I wonder<br />How I'd ever make it through,<br />Through this world without having you<br />I just wouldn't have a clue<br /><br />'Cause sometimes it seems<br />Like this world's closing in on me,<br />And there's no way of breaking free<br />And then I see you reach for me<br /><br />Sometimes I wanna give up<br />I wanna give in,<br />I wanna quit the fight<br />And then I see you, baby<br />And everything's alright,<br />everything's alright<br /><br />When I see you smile<br />I can face the world, oh oh,<br />you know I can do anything<br />When I see you smile<br />I see a ray of light, oh oh,<br />I see it shining right through the rain<br />When I see you smile<br />Oh yeah, baby when I see you smile at me<br /><br />Baby there's nothing in this world<br />that could ever do<br />What a touch of your hand can do<br />It's like nothing that I ever knew<br /><br />And when the rain is falling<br />I don't feel it,<br />'cause you're here with me now<br />And one look at you baby<br />Is all I'll ever need,<br />you're all I'll ever need<br /><br /><br />Sometimes I wanna give up<br />I wanna give in,<br />I wanna quit the fight<br />And then I see you baby<br />And everything's alright,<br />everything's alright<br /><br />So right...Lamiya Mu'nisatus Zahrohttp://www.blogger.com/profile/11271011285071461628noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3555301726007223600.post-51835275217351430572009-12-10T03:32:00.001-08:002009-12-10T03:32:31.260-08:00Kerja praktek Pertamina RU IV Cilacap, part oneAssalamualaikum Wr. Wb.<br />Salam sejahtera untuk pak bimada,,,,,<br />^_^<br /><br />hmmm,,,tak terasa ternyata 2 bulan bimbingan dengan bapak selesai sudah.<br />Terimakasih pak, atas segalanya<br />Saya banyak belajar dari bapak,,,,bahkan pelajaran yang belum pernah saya tahu di perkuliahan.<br /><br /><br /><br />Awal pembagian pembimbing,,,udah dapet pesen dari mas gigih(praktikan bimbingan bapak yang dulu di undip)<br />”bapaknya enak kok. Jangan takut ama jambangnya yawh.heheheh”<br /><br />ngomong2 masalah jambang, aku dah bayangin.hmmm,jangan2 orangnya serem yaks.<br />Temen2 dah pada ketemu pembimbing, tapi aku doang yang belum. Bapaknya gak ada. Ada vita juga yang ternyata belum dapet pembimbing. Dia telat daftar gitu dehHHH...<br /><br />Satu hal yang aku tangkap dari temen2 di awal pertemuan mereka bersama pembimbing.<br />Ada yang ditanyain pelajaran kuliah, namun temanku yang bernama reta ini tetep sumringah.hmmm, katanya yang ditanyain ama pak simon,,materi dia pas jadi asisten<br /><br />Ada pula yang was-was.upzzzz,,,,,,ketemu orang paling pinter se-ITB. Ckckckck,,,awalnya aku juga bingung kenapa anak2 PE mania yang hobi ngeGosip ini, ujung2nya pasti ngomongin beliau. Tapi,,,setelah tau beliau alumni terbaik ITB. wawWWWW,,,subhanallah.<br />Tapi sayangnya, temenku ini malah takut. Takut ntar bakalan ketauan ’gak bisa’nya kalo bimbingan ma beliau. Dan diakhir cerita, temenku ini malah jatuh sakit.<br /><br />Ada pula temenku yang seneng gara2 pembimbingnya alumni undip.hmmmm,,seru juga nih. Sapa tahu dapet traktiran makan atau hal2 yang menyenangkan lainnya. Karena satu almamater gitu lowh.hoho...(walauopun di cerita selanjutnya,,akan sangat berbeda dan lebih spesifik lagi, tidak sesuai bayangan.hehheh.pisss pak koko.^^)<br />Selain itu,,,ada juga 2 mbak-mbak dari UGM. Yang satu dapet utilities n yang satu lagi dapet pak hermawan(kalo gak salah). Tapi sayang, aku gak banyak dapet cerita dari mereka. Maklum bukan satu rumah.<br /><br /><br />Dari pertemuan awal temen2 ma pembimbing, inti yang aku tangkap adalah....belum jelas ni mau ngapain ajah. Masak cuman disuruh ketemu lagi satu minggu kemudian. Katanya si, bisa bimbingan tiap hari. Tapi ngapain ajah yawh?????? Gak boleh ni kayak gini. Tiap harinya harus jelas bakalan ngapain ajah.ckkckckckck.......kebayang anak2 departemen ristek bem fakultas teknik yang aku tinggalin 2 bulan disini. Masak kerjaannku jadi gak jelas. Kebiasaan rapat tiap sore, wira wiri cari sponsor, hubungan ma dekanat, masak harus rehat dengan pembelajaran yang gak terstruktur.<br />Trus,,,anak2 juga udah dapat gambaran tugas khusus yang dikasih. Ada yang excel doang, ada yang hysys juga. Sebenere aku juga buta dengan hysys. Tapi bukan pembelajaran kalo lari dari hysys n milih nyaman dengan excel. Gak aada bedanya ma semarang dungz. Dan inilah awal petaka buatku.hoho<br /><br />Hmmmm,,,,target awal!ketemu pembimbing atas nama bimada gurit paramita, aku harus bilang. ”pak, tiap haru saya dikasih target belajar yawh pak.”<br /><br />Dan saat itupun tiba.<br />Saat pertama bertemu pak bimada.<br />wawwWWW,,iya. Ternyata pak bimada punya jambang kayak yang dideskripsikan mas gigih. Terbayang cerita mas gigih. Beliau alumni ITS (hmmm,,,aku bawa nama baik almamaterku nih). Beliau suka sibuk. Dan awas!kamu bakalan presentasi tiap sore.hmmm,,,presentasi????biasa ajah. Presentasi depan 1000orang--dah pernah, presentasi depan bule—dah pernah, presentasi depan orang dekanat n rektorat—dah pernah, presentasi dengan orang kementrian—dah pernah.<br />Hmmmmm,,,,sama beliau gimana yawh?.<br />11 september 2009, pertemuan pertama dengan beliau. Setelah penantian terpanjang di perpus PE tanpa kegiatan.<br />Ternyata ngobrol biasa ajah si, ngobrol banyak hal. Tapi aku lupa isinya.hehehhe<br />Beliau contact engineer Lube Oil Complex II, unit pengolahan yang kebagian buat bahan baku oli. Hmmm,,, contact engineer???orangnya harus bener2 pinter ni. Seumuran beliau yang 30 tahun-an n baru masuk pertamina 2 tahun yang lalu harus mimpin operator yang udah kerja 20 tahunan.hmmm,,,kalo gak bener3 pinter bisa dikalahin ma orang2 kilang.<br /><br />Dan kembali ke bimbingan,,,,,<br /><br />Yang pasti, aku dah menyampaikan ”pak, saya tiap hari gak pengen ngannggur pak. Kalo bisa tiap hari ada kerjaan.”<br />Bapaknya pun menanggapi dengan banyak diagram dan panah (yang nantinya akan terus aku dapatkan dari bapaknya dan selalu aku kumpulkan). Sebuah diagram yang selalu pak bimada buat dibalik kertas bekas.<br />Hmmm,,,,finally,aku harus pressentasi di hari berikutnya. Banyak rek!<br /><br />Presentasi flowsheet, hmmmm,, bapaknya detil banget ngetes aku tentang produk pertamina yang terdiri BBM, nonBBM dan petrokimia.<br />Selesai ngomongin ini, besok aku harus udah siap untuk belajar unit LOC II. Mau diajakin ke kilang nih.<br />Hmmm,,bisa nyombong nih. Karena pembimbingku orang pertama yang ngajakin praktikan ke kilang.horayyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy!!!!!asyik.<br />Bersama anak2, aku jadi tahu gedhe-nya kilang minyak terbesar di indonesia.<br /><br />Upzzzz,,,kejutan pertama.<br />”lamiya, sekarang di depan mbak vinelaa(sang OJT), temen2mu dan saya, silakan jelaskan blok diagram LOC II” kata pak bim pada ku<br />uhHHHHH,,,,,presentasiku ancur!malu depan temen2. gak tau ni., aku llupa semua.hikzzzzzzzzzzzz<br />tapi,,,,not bad-lah.lanjut aja ding<br /><br />dan kegiatan kerja praktek kami pun sudah mulai menyibukkan kami.<br />Entah baca-baca buku, memperlajari flowsheet, masuk kilang, dapet badge baru di SRU danlainlain.<br />Tapi, ada pula kegiatan baru yang kami mulai.<br />Cerita ulang pengalaman bimbingan ke pembimbing.<br />Kalo reta,,,dia lagi pusing dengan ”Henry”.hmm,,maklum, kayaknya pak simon ngasi tugas dia tentang absorber. Trus, cerita dia yang cukup lucu karena diledekin sama mas2 OJT yang sering nganterin di SRU.hahahha,,,,tambah lagi, dia malah saingan ma mbak-mbak OJT pula.wkwkwkwkkw. tapi kami tau kok, tiap pagi dia udah ada yang slalu telpon dia dengan panggilan sayang.<br /><br />Kalo ika,,,sebenere kami rada kasian ma dia. Hmmm,,gimana yawh. Dia sering dikacangin. Yang kami maksud ’ngacangin’ tu,,bapaknya sering cuek kalo ketemu. Padahal kami udah nyoba nyapa termasuk ika yang sering papasan di perpus PE. Hmmm, tapi bapaknya kok ngacir aja yawh tiap kali ketemu kita. Padahal diawal, kami kira dia orang paling beruntung karena ketemu alumni. Yahw,,,itulah lika-liku kehidupan.hehhe.<br />Tapi lucunya, kami selalu ngeledekin ika yang naksir pembimbing melati.hehhehe. saking dicuekin pembimbingnya, dia pengen tukeran ma melati yang kerja prateknya boleh sambil di semarang.hahahhaha. ika,,ika,,,ada ada aja<br />Eh eh,,,di akhir2 beliau gak cuek-cuek amat ding. Lagian ika kayaknya ’gimana’ gitu deh.<br /><br />Kalo melati,,,hmmm, bersama bapak-bapak yang masih muda ini, dia ngerasa minder. Kalah jauh pinternya.ckckckckc,,,,,<br /><br />Nah kalo aku,,,,,nano-nano nih ceritanya.<br />Aku tu terkenal dengan bimbingan yang lama. Minimal 1 jam. Tapi bimbingan plus ngobrol ama bapaknya enak si.<br />Dan anak2 mulai tahu kalo pak bimada tu orangnya suka detil. Ditanyain gimana tekanannya bisa turunlah, ditanyain gimana sistem bisa vakum lah, ditanyain gimana aliran bisa ngalir lah, ditanyain low-high pressure lah. Hmmmm,,tapi semua itu untuk aku juga si. Udah dua kali temen2ku mergokin aku yang lagi ditanyain hal2 detil ma pak bimada. Pertama, pas awal masuk kilang. Kedua waktu dikilang juga ketika aku ditanya2in mechanical flow diagram.<br />Hmmmm,,,betul kan teman2,gimana ceritaku selama ini. Kenapa aku selalu heboh sendiri dengan semua analisa tiap kali aku mau bimbingan ma bapaknya.<br />Trus, bapaknya pasti bukan tipe orang yang langsung ngasi jawaban kalo kita nanya. Pasti diarahin sambil ditanya2in balik ke kita sehingga kita bisa nemuin jawaban yang bener dengan nalar kita.<br />Bapaknya tu cocok banget jadi dosen. Aku selalu dijelasin dari konsep dasar sampe mudeng.hmmm,,keren!bapaknya pinter banget ihHHH<br />Tugas khusus yang dikasih sama bapaknya pun beda banget! Gak ada tuh Cuma ngitung optimasi atau simulasi ajah. Temen2 pada salut ma pak bim, katanya si mereka pengen tugas yang kayak gitu tuh. Tapi bener2 suatu hal yang baru.hmm,,,senangnya!semoga laporanku nanti bermanfaat. Emang ini si yang aku pengen, udah request sama bapaknya buat ngasi tugas khusus yang menarik.hehhehehe,,,walau awal aku bingung banget. Sampe aku bela2in nanya ke dosen di semarang. But,,,finally,,,, everythings allright<br />Dan setauku, bapaknya gak suka banyak ngomong. Jarang tuh aku ngeliat bapaknya kerja sambil ngemil kek, ngobrol bentar kek, jalan2 bentar kek. Sepenglihatanku kalo aku lagi ngintip2 dari perpus PE ato masuk lewat pintu FasEng,,,bapaknya hanya standby depan komputer sambil ngetik.hmmmmm,,konsisten<br /><br />Oiya,,,kembali ke setting lagi bimbingan.<br />Dan sayangnya, ketika aku dapet pertanyaan dari bapaknya.<br />Gak tau kenapa, ganglion otak yang menghubungkan dendrit dan neurit otak tidak berjalan dengan cepat ketika mendapat pertanyaan dari bapaknya.<br />Untuk itulah aku sering matikutu di depan bapaknya.hizzzzzzzzzzzzz,,,gak bisa jawab!apes. malu. Dan hanya bisa meringis.hehhehhe<br />Yang pasti, segala pengalaman yang pernah aku dapet. Entah pernah 10 hari di malaysia buat ketemu mahasiswa teknik se-asia tenggara, ikut Sampoerna Best Student Visit, jadi ketua panitia lomba tingkat nasional, jadi kepala departemen maupun jadi pembicara di depan mahasiswa baru,,,,,,nampaknya luntur di depan bapaknya.<br />Ya iya lah,,,bedanya dengan presentasi di tempat lain diatas,,,aku ngomongin tentang organisasi, debat masalah konsep acara dan pengetahuan sosial. Bukan tenatang ilmu pengetahuan yang udah pasti bener n salahnya. Gak bisa ngeles lagi.hwwwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa nyesel, kalo kuliah Cuma masuk kuping kiri keluar kuping kanan. Baru kerasa kan,,,,gimana pentingnya.<br /><br />Makanya,,,bapaknya aja pernah bilang ma aku<br />”kalo njawab, jangan ngeles kalo emang gak tahu. Jangan suka ngarang/”<br />hugzzzzzz, bapaknya ngena banget.<br />Tapi emang iya si. Tipe kayak aku yang suka beradu argumen, sukanya ngeles daripada bilang gak bisa.<br /><br /><br />Terakhir pak,<br />Terimakasih atas segalanya<br />Saya jadi tahu akan banyak hal.<br />Data-data yang saya peroleh pun paling banyak diantara yang lain<br />insyaAllah, ini anugrah Allah yang Allah berikan kepada saya sebagai bekal saya untuk mengerjakan tugas perancangan<br /><br />yang dipelajari dalam teknik kimia adalah ’proses’<br />alhamdulillah pak, antara input saya masuk kerja praktek di pertamina dan proses yang saya alami dengan memperoleh bimbingan dari bapak, menghasilkan output saya yang memiliki nilai jual yang tinggi<br />sukses selalu untuk bapak<br />salam untuk nyonya bimada,,,,<br />semoga sukses selalu dan cepat dapat Bimada Jr (junior).^^<br />doakan saya juga pak<br />wassalam.<br /><br />Lamiya Mu’nisatus Zahro<br />Teknik kimia UNDIP 2006<br />Kepala departemen Riset dan Teknologi BEM FT UNDIP<br />0856 400 25 410<br />zhazha_chunis@yahoo.co.id<br />putri indonesia 2011 (obsesi.......semoga nyata.^^)Lamiya Mu'nisatus Zahrohttp://www.blogger.com/profile/11271011285071461628noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-3555301726007223600.post-61343714413406619182009-12-10T03:30:00.000-08:002009-12-10T03:31:49.176-08:00XTOLD (Expo of Technology at Diponegoro University)19 November 2009<br />Teknologi Masa Depan Harus lebih Cerah<br /><br />Semarang, BT<br />Teknologi merupakan salah satu bagian dari pengembangan kegiatan Perguruan Tinggi dalam pengabdiannya kepada masyarakat dengan cara mengenalkan teknologi tepat guna, sehingga masyarakat mampu menciptakan teknologi terapan baru untuk kesejahteraan dan kemajuan dimasa datang. Demikian dikatakan Gubernur Jawa Tengah H. Bibit Waluyo dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Badan Penelitian dan Pegembangan Prov. Jawa Tengan Drs. Agus Suryono, MM pada Pembukaan Expo of Technology at Diponegoro University (X-TOLD) Semarang, yang bertema “Inovasi Teknologi Untuk Menyongsong Masa Depan Yang lebih Cerah” (Inovation of Technology For Brighter Future), di Auditorium Undip Semarang. Kamis (19/11).<br /><br />Lebih lanjut Gubernur mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan sukses implementasi Misi ke-4 (empat), Pembangunan Jawa Tengah 2008-2013 yaitu: “Pengembangan Sumber Daya Manusia Berbasis kompetensi secara berkelanjutan”, dimana pem-binaan kualitas profesional Sumber Daya Manusia didorong dengan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan melalui berbagai kegiatan penerapan teknologi seperti halnya kegiatan X-TOLD yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.<br /><br />Gubernur minta kepada generasi muda, agar dapat mengembangkan semua potensi dan kreativitasnya dalam menciptakan teknologi tepat guna, khususnya penerapan teknologi bidang pertanian dalam arti luas, pengembangan UMKM dan industri padat karya yang menjadi prioritas pembangunan Jawa Tengah tahun 2008-2013. IKM selain mampu bertahan dalam krisis ekonomi global, keberadaannya dapat membuka lapangan kerja dan peluang usaha bagi masyarakat.<br /><br />Gubernur juga mengharapkan, sejalan dengan kegiatan tersebut, maka keberadaan perguruan tinggi agar tidak hanya sekedar melakukan aktivitas belajar mengajar saja, akan tetapi juga harus mampu mengembangkan diri menjadi lembaga pengembangan teknologi yang tidak hanya berdaya guna bagi pengembangan teknologi, tetapi juga bagi masyarakat dan pem-bangunan dalam arti luas. Dia juga minta agar kegiatan tersebut benar-benar dapat membangkitkan semangat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi generasi muda, serta mendorong pelajar dalam menciptakan teknologi baru khususnya teknologi terapan yang berguna bagi masyarakat di pedesaan. (*Js ed Bs)<br /><br />dikutip dari<br />http://www.jawatengah.go.id/newsmodeler.php?NEWS=2009111903Lamiya Mu'nisatus Zahrohttp://www.blogger.com/profile/11271011285071461628noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3555301726007223600.post-60671307084440394462009-12-10T03:28:00.000-08:002009-12-10T03:30:39.182-08:00Munas X BKKMTKIMunas X BKKMTKI<br />26 – 31 oktober 2009. Awalnya bingung antara memilih ke lampung buat ikut munas, atau ngurus akademisku. Huwaaaaaaaaaaaaa,,,ternyata cukup keteter dengan banyak kegiatanku<br />Tapi Alhamdulillah ding, diijinin ama pembimbing kerjapraktek yang mengijinkanku buat bolos ngILANG muter2 kilang tiap hari. Secara, beliau juga anak teknik kimia ITS yang tau tentang BKKMTKI. Hmmm,,padahal berharap dapet uang saku dari alumni BKK yang duduk disamping pembimbingku.hehehh.piss pak nandhi.(=<br />Hmmm,,,sahabat teknik kimia dari aceh hingga Surabaya, makasi atas semuanya. Kalian memberi banyak pelajaran yang luar biasa<br />Apalah artinya ujian mid ijin, apalah artinya kerjapraktek selese telat, penelitian telat mulai, program kerja keteter, badan sakit semua yang akhirnya bisa ketemu temen2 semua.<br /><br />Hari pertama,,,,,hmmm, senangnya! perjalanan pertama keluar jawa nih. Belajar dari pengalaman acara Sampoerna Best Student Visit, pengalaman ke Malaysia n acara BKK yang laen,,,butuh banyak cenderamata dari undip. Biar bisa tukeran. Walhasil, bawa 10 pin n 4 majalah kinetika yang bakalan aku bagiin ke anak2.hmmmm,,,undip n kinetika go public.heheheh.<br />Innalillah,,,perjalanan 22 jam, via kereta, bis, kapal n terakhir dengan angkot. Hmmm,,, perjalanan panjang banget. Awal perjalanan yang kami gak tau bagaimana akhirnya. Diwarnai dengan tragedy calo, pengalaman pahit di kereta ekonomi tapi seneng juga ambil foto2 di merak.ahahahah.<br />Nyampe penginapan munas, dah disambut dengan temen2 BKK daerah 3.cckckckkck,,,kita dah akrab kayak keluarga.<br />cihuyyyyy! senangnya. Pengalaman di Sumatra. Palagi gratis. Alhamdulillah,,makasi HMTK UNDIP yang sudah mendelegasikan kami.(=<br /><br />Hari kedua,,,seminar nasional. Materi tentang green tehnology. Hoho,,ngembangin pengetahuanku tentang diesel. Mumpung masih anget2 di ingetan tentang BBM, nyambung deh ma omongan bapaknya. Tapi kenapa yawh, diriku yang suka nanggepin kritis seminar dengan segala macam pertanyaa,,,ditanggapi dengan pandangan kalo aku lagi cari muka.huhHHHHHHH….gak suka deh.ckcckkck<br />Malemnya,,,mulailah sidang. Bikin hati jadi dug der. Astaghfirullah…banyak sabar. Busyet,,baru kali ini dibilang ‘gak cerdas’ ampe tiga kali.huhHHHH. mangkel! Tuhan,,,kenapa ini???? Tapi stay cool lah. Bismillah, ini semua adalah lahan belajar. Ber-khusnudzon, bahwa mereka memang bermaksud baik.<br /><br />Hari ketiga,,,plant visit di pabrik gula. Emmm, namanya apa yawh? Aku lupa ik. Tapi,,ni adalah lading tebu terbesar yang pernah aku kunjungi. Masak, dari pintu masuk ampe kantornya memakan waktu 20 menitan. Ckckckck. Seru si,,,jadi nambah ilmu tentang kristalisasi n flowsheet. Plus foto2 gak lupa.hehehe<br />Malemnya,,,sudah bisa ditebak! Sidang lanjutan,,tapi pimpinan sidang dah ganti ke randi unjani. Suasana gak horror kayak malem sebelumnya. Hmmm,,,jadi bisa ngasi senyum termanis.ahahhhaha<br />Tapi,,,ditutup dengan berita dari sang sekjend yang saat itu masih aktif,,,ternyata ibunya sakit di rumah sakit.<br /><br />Hari keempat. Aksi damai. Hmm,,satu2 rangkaian acara yang gak aku suka. Maklum gak suka aksi, ditambah lagi,,kasus yang diangkat ternyata gak sesuai dengan aksi yang ada. Tanpa bermaksud mengecewakan panitia, tapi haruse kalo aksi tentang global warming.,,,paling tidak juga ada action. Bisa berupa nanem pohon ato ngambilin sampah di sungai. Atau,,bikin alat dengan teknologi tepat guna yang tujuan lebih konkrit daripada aksi. Kita kan anak teknik kimia….Daripada hanya orasi yang hanya jadi konsumsi media massa n ganggu lalu lintas.hmmmm,,,<br />Kalo gak salah inget,,malemnya sidang komisi deh. Mbahas AD-ART, PPO dan satu lagi aku lupa je. Yawh,,pokkoke yang penting2 gitu lah.<br /><br />Hari kelima,,,,sidang dikebut ampe selesai. Milih PP, tuan rumah rakornas n munas. Sebagai pimpinan sidang yang menjadi saksi hidup terpilihlah randi riwanto sebagai sekjend 2009 – 2011 dar unjani. Disusul 6 PP yang lain. (maaff,,,aku lupa nama n jabatannya,,dari pada salah.heheh)<br />Lanjut utk rakornasnya d UNS n munas 2 tahun lagi ke STMI Jakarta.<br />Gak tau deh, maybe dah gak bisa ikut lagi…moga aku dah sukses.amin.heheheh<br /><br />Atas kenangan indah semuanya,,makasi yawh<br />@HMTK atas nama eka sang ketua HM temankuh dan deti niis kinasih yang udah mendelegasikan kami (bahtiar, mas kiki dan saya),,,insyaAllah kami menjadi delegasi yang tidak mengecewakan UNDIP<br />@bahtiar. Adhekkkuh,,,hmmm, gak kebayang bagaimana perjuangan kita buat sampai ke lampung. Hoho,,,kenangan indah untuk masa tua. Marah2 gara2 kena calo, diinjek2 di kereta ekonomi, naek kereta yang ramainya kayak pasar.hmmmmm. amazing! Aku jadi ebih mengenal kamu dhek.^^<br />walaupun kita sering beda pendapat. Tetep istiqomah jadi PP pubkom yawah dhek. Jadikan web BKKMTKI sebagai alat propaganda isu untuk memperkenalkan BKK diluar anak tekim. Semangat yawh,,,dhekkuh yang cerewet.(=<br />@mas kiki,,,hehehehe. Ntar kita bakal mengingat mas, bagaimana kita sama2 menghujat penjual POP MIE yang gak kenal manusiawi.hehehe. gak maksud sebut merek si. Cumin,,,jengkel juga! Mask, dah tau kereta penuh.ehhhhhhHHHHH,,,masih ajah nerjang jalan yang penuh dengan manusia.ckckckck. ni usaha bertahan hidup apa gak sopan si.hmmmm<br />Makasi atas pembelaan mas kiki buat aku. Jadi terharu. Salut buat mas kiki. Semangat mas,,,semoga selalu dilancarkan dengan semua urusan mas menyelesaikan kuliah hingga “ST” mangkring dibelakang namamu.<br />@mas sandi,,makasi dah jadi tempat curhat yang baik. problem solver atas banyak cerita yang aku utarakan.hmmmm,,,seru! Fotomu banyak di aku ni,,,,,mau aku tag juga kebanyakan. Tenang ajah! Aku gak bakal melet kamu ko.heheheh. eh, oleh2 ku dah nyampe belum?<br />@bang ikas,,makasi atas kekritisan dan pemikiranmu yang dewasa. Salut buat anak riau. Bang,,temenku orang riau juga kayak kamu lowh bang. Hmmm,,,daerah 1 jadi lar biasa karena dirimu.<br />@fajar,,,hmmm, aku menunggu kegilaanmua yu. Ciee,,,kisah cinta mu dengan penari itu masih berlanjutkah?jangan sampai persahabatanmu rusak hanya karena wanita.ahahhaha<br />@edi purnama,,,sayang kita gak banyal ngobrol yawh mas. Yang aku tahu dirimu PD1:(<br />@bang mislan,,,mantan sekor yang selalu rapi pake jas, dateng sidang tepat waktu. Hmm,,tepat waktu apa emang kamu tidur di ruang sidang karena gak ada kamar yawh mas?hehheh.pisss. tapi jenggotmu keren kok mas(lowh???gak ada hubungan.he)<br />@widi. Wiiiiiiiiiiiiiiddddddddddddddddddiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii,,,duhHHHH, aku dah kayak keluarga deh ma kamu. Serasa deket ajah ama kamu. Mkasi atas segala perjuanganmu wid buat daerah 3. Kita cari kader untuk daerah 3 yang kayak kamu n aku (loh????malah ngaku2.heheh)<br />Two tumbs up buat kamu. Andai, PD boleh jadi PP,,,BKK jadi tambah untung dengan adanya kamu. Emmmm,,tanpa meremehkan dPP danus 2009.piss. Cuma beradai2 ko…insyaAllah sama bagusnya.(=<br />@ bang juspikal, riezky nugraha, rahmatulah, ikhsan minarly, harry Chandra, abdul aziz, mardiono, wahyudi, irawan, fery adi tio, nathanach Christian, fery adi tio, I made bayu, ariansyah, rio wansyah, nadit STMI,,,waaaaaaaaaaaaaaa, kita malah jarang ngobrol yakz<br />@ herlan. Hoho,,,inilah orangnya yang aku sebutkan diatas. dhHHHHH,,,deg deg ser ma kamu pas sidang. Yawh,,,aku anggap pembelajaran deh. Makasi herlan,,,karena kamu sidang jadi berwarna. Tapi,,aku udah ngungkapin apa yang aku rasa ke kamu di akhir jabatan tangan kita.heheheh ^^<br />@randi,,,sang sekjend 2009. Semangat randi!!!kamu pasti bisa. Kayak slogan kaizen yang kau katakan. Hmmm,,,sekjend yang rajin mencatat. Hehheh,,,aku memergoki kamu nulis semua visi misi mantan calon PP kemaren lowh. Bagus!!!!<br />@hendrik,,,ampe ketemu lagi di sunter.hehehe. hmmm,,,jangan lupa langganan kinetika undip yakz. Ihihi ingat! Harganya 10ribu (loh??malah malakin orang)<br />@benny,,. Sori, lupa nanggepin jabatan tanganmu yang terahir. Simpen baik2 pin undip yang aku kasih yawh.^^<br />@ alid uns,,,alid cowok maksdnya.hehhehe. ampe ketemu di undip pas musda yawh.yuhuuuuuu<br />@agung,,,,hmm, pak ketu jayabaya. Semangat!<br />@lutfi,,,sang ketua Himpunan USU, saya salut sma temen2 usu. Like this! Keep in touch yawh<br />@arzan martadinata. Eh,,,arzan mardinata dingz,,,yhuuuuuuuu, temen yang baik. seru! Senang mengenalmu. Tapi kenapa kamu manggil aku ‘embak’? jadi serasa lebih tua. Kita kan sepantaran.:(<br />@damas,,,hmmm, kita pernah foto di patung lowh. Ternyata fotoku cakep juga,pisss narsis.<br />@alit untirta,,,,,adekKKKKKKK temenkuh sekamar. Seru!haruse kita lebih banyak ngegosip yakz<br />@mbak mami, mbaaaaaaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk, aku sayang banget ma kamu. Makasi atas segala curhatan. Kita selalu jadi keluarga yawh mbak. Jangan luopa kalo mau nikah bilang2 yakz.heheheheh.awas!!!!!<br />@novsli,,,hmmm kita gak pernah ngobrol yawh. Tapi aku pnya dokumentasimu og.^^<br />@yudit….kamu keren!keren secara personal n gak nyangka bakal ketemu anak untag disini.hmmm, ntar musda di undip dateng yawh.(=<br />@azis,,,,duhHH gak tau kenapa ketemu terus yawh. Di bem, bkkmtki n lkmm dasar. Jawabanya karena kamu orang yang berkopeten dhek,,,,tetep istiqomah dengan apa yang kamu jalanka yawh dhek. Jangan sampai amanah mu yang satu mendholimi amanah yang lain. Smangat!!!tetep gile juve yawh/hehehe<br />@hermawan,,,seru nih. Foto2 bareng kalian. Bernarsis2 ria di atas kapal.ahahaha<br />@muti,,,,duhHH, kamu lucu banget. Gaya kritismu lucu tapi asyik<br />@wicak. Hoho,,ampe ketemu di musda yawh adhek iparku.ahahahah<br />@elton. Makasi stikernya.^^. Seru mengenalmu. Icon munas x bkkmtki<br />@intan. Semangat jalan2 di 5 daerah bkkmtki walau hanya PP perempuan sendiri. Jangan mau kalah ma cowok yawh,,,kadang kita sebagai wanita sering diremehkan(loh???ngomong apa toh?)<br />@leoni,,,huuuhu gak nyangka ketemu leoni di munas setelah terakhir ketemu di studi banding ke undip. Tahun depan maen lagiyawh. Kemaren kami menjamu dengna baik kan?<br />@lyta n melati,,,huhu,. Sayang, aku gak banyak tahu tentangmu. Makasi buat souvenirnya.^^<br />@hendra,,,awal dulu chat n akhirnya ketemu gak nyangka ternyata hendra sang ketua bem.ckcckckcck.seru mengenal hendra. Keep in touch yawh.^^<br />@ bang jack. Seru ketemu ma anak2 ITS. Kita kan sesame jaket biru yawh. Senang dengan cara piker bang jack.^^<br />@fadinsa n riza,,,saying kita baru kenal di akhir2 yawh. Untuk majlah kinetikany tolong dijagain yawh. Di share ma temen2 jurusan juga boleh. Kalian gak hanya jadi model foto kok.hheheh<br />@ mas uki,,,sori kalo ada salah2 kata. Dulu aku nganggap kamu kakak ku sendiri lowh, disamping bang sandi<br />@mbak nurul,,makasi atas sharing panjangnya. suaramu ngademin mbka. wajahmu juga mengalihkan duniaku.(haiaaaaHHHH)<br />@mas ragil n mbak ana,,,makasi banyak dah mengkaderku.^^<br /><br />>>> buat semuanya, terimakasih atas semuanya<br />Gak tahu kenapa aku seneng banget bisa ikt munas<br />Dan gak tahu kenapa aku jadi punya ikatan kekeluargaan ma kalian<br />Jangan salah artikan maksudku ini yawh,,<br />Tuhan memang memberikan yang terbaik pada hamba-Nya. Sama halnya,,,Allah mempertemukanku dengan kalian<br />Dah lama pengen share tulisan ni ma kalian.^^<br />sampai ketemu di berita kesuksesan kita masing2.yuhuuuuu<br />jadilah kader teknik kimia yang membangun indonesia!<br />Loph u all saudara teknik kimia dari Aceh hingga SulawesiLamiya Mu'nisatus Zahrohttp://www.blogger.com/profile/11271011285071461628noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3555301726007223600.post-71571082728621683572009-07-10T09:00:00.000-07:002009-07-10T09:08:37.075-07:00Sedang mencari pengganti‘dhek, ikut LKMM madya yawh, acarany seru lowh. Ada pembicara yang keren2. Kamu bakal ketemu orang-orang terbaik di universitas ini. Kamu juga bisa menemukan solusi permasalahan kehidupanmu disana.hmmm, seru deh pokoknya.:) ikut yawh!!!’<br /><br />Namun jawaban yang kuterima dari dua orang adalah sama<br /><br />‘yawh mbak, tapi tahun depan aku mau konsen buat kuliah, mbak. Aku mundur aja deh dari seleksi LKMM madya’<br /><br />Hmm, sudah aku pikir dari awal, jawaban ini akan aku terima dari mereka. Memang susah mencari penggantiQ di posisi ini. Menurut banyak orang, posisi ini hanya akan menjatuhkan prestasi akademis, bakalan jarang istirahat, tanggung jawab yang sangat besar kepada Allah serta orang lain dan tentunya menjadi merasa tak pantas menjadi pemimpin.<br /><br />Awalnya aku berpikiran hal yang sama. Tidak sepenuhnya salah bahwa mengikuti kegiatan ini akan berpengaruh menurunnya akademis. Secara optimis, aku selalu mengatakan,,’yawh, yang penting bisa bagi waktu ajah.:)’. Jujurnya sih, ngaruUUUUUuh buanget. Jadi jarang kuliah, lebih tepatnya malah bolos kuliah, beberapa kali nyuri-nyuri absen, sering acuh ama tugas. Tapi jangan salah, aku juga gak males kalo dapet tugas, suka ngerjain tugas sendiri n gak pernah nyontek pas ujian.hoho<br /><br />Jarang istirahat , emang iya. Kosan Cuma jadi tempat transit baju, mandi, buku kuliah, temen kos aja jarang diajak ngobrol. Rapat departemen maupun rapat kepanitiaan bisa ampe melebihi jatah 24 sks.mbuhHHHH<br /><br />Tanggung jawab dan jadi panutan inilah yang cukup susah. Merasa sebagai orang yang tidak bisa sebagai pendahulu-pendahulu pemimpin yang sukses membawa diriQ seperti ini<br />Dari segala hal tanggapan negatif dan dampah buruk yang ada, buktiny diriQ masih bertahan. Karena adanya ‘passion’. I LOVE WHAT I DO AND I DO WHAT I LOVE. Belajar ikhlas, belajar menjadi pemimpin, belajar amanah dan belajar segala hal yang ada dalam organisasi, memjadikanQ sebagai pribadi yang luar biasa(bagiQ). Tidak akan cukup rasa syukurQ terhadap 4wl subhanahu wata’ala atas nikmat Beliau yang luar biasa.<br /><br /><br />--lanjut di cerita diatas---<br /><br />Menjelang 6 bulan pergantian kepemimpinan dan juga menjelang jalur kaderisasi kepemimpinan yang bernama LKMM madya Universitas Diponegor. Hoho,,,lagi hunting, siapa yawh yang mau jadi penggantiQ.<br /><br />yang satu, dia sepertinya sangat susah untuk diyakinkan. Dan tipe orang yang kurang mau mencoba hal-hal yang menurut dia kurang realistis. Namun, menurutQ dia sangat BISA dan konsepnya belum pernah terbayangkan walopun dia mungkin belum begitu mengerti lahan yang aku amanahkan padanya.<br /><br />yang kedua, belum memiliki prestasi kepemimpinan. Tapi sepertinya memang jauh dari spesifikasi, karena egois<br /><br />yang ketiga, kemungkinan akan terpilih. Di usia yang muda, dia punya ide2 brillian yang luar biasa, gigih, semangat dan selalu care terhadap teman-temannya. Mungkinkah dia mampu, walaupun jadi ketua kegiatan saja belum ada pengelaman?<br /><br />Pilihan keempat beralih kepada jurusan. Orang ini ikut LKMM madya pula, namun sama seperti tipe pertama,,dia kurang begitu mengerti lahan yang akan aku serahkan padanya. Public speakingnya bagus, namun dia tidak ada backgrund organisasi yang sama denganQ.aku takut ini akan jadi bumerang untuknya<br /><br />Pilihan kelima juga beralih ke jurusan. Aku bertemu dia di tahun pertamaQ di organisasi ini. Kemudian dia menjadi kepala departemen di jurusan dan aku disini. Dia bagai pak ustadh, amanah, mengerti bidang yang akan aku amanahi padanya. Namun perlu diyakinkan kembali<br /><br />Hmmm,,siapakah yang akan menjadi penggantiQ???<br />Bisa kah membawa fakultas teknik menjadi pelopor univerrsitas riset ditahun mendatang?<br />Insya4wl…mungkin waktu yang membuktikan<br />Dan biarlah 4wl yang menunjukkan yang terbaikLamiya Mu'nisatus Zahrohttp://www.blogger.com/profile/11271011285071461628noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3555301726007223600.post-78462430240316319712009-07-03T00:16:00.001-07:002009-07-03T00:18:05.612-07:00tips lolos MAWAPRES fakultas Teknik UNDIPBukan bermaksud berlagak sebagai MAWAPRES fakultas teknik UNDIP, tapi setidaknya juara 4 ini bisa memberi gambaran. Buat belajar atau sedikit gambaran teman-temankuh dan adek kelas yang juga ingin berpartisipasi;)<br /><br />Pertama yang anda lakukan adalah tanggap untuk mencari informasi. Cari informasi, kapan si,,,seleksi mawapres dilaksanakan. Sering ke dekanat sekitar bulan januari sampai maret atau jalin komunikasi dengan kassubag kemahasiswaan fakultas teknik, bu ana. Soalnya, biasanya pengumuman dan publikasi yang dilaksanakan hanya dalam jangka waktu yang singkat. Denger- denger si, katanya hal ini dilakukan karena untuk melihat sejauh mana mahasiswa berminat menjadi mahasiswa berprestasi.<br /><br />Kedua, siapin dari sekarang karya tulis yang akan kamu jagoin buat mendukungmu menjadi mawapres. Gak main-main, karya tulis itu 60% keberhasilanmu sebagai mawapres. So, karya tulismu harus bener-bener oke. Solutif, inovatif dan merupakan permasalahan atau isu yang sedang hangat dibicarakan oleh masyarakat.<br /><br />Ketiga, siapkan dokumen-dokumen persyaratan materi. Dokumen-dokumen yang harus diperhatikan adalah curriculum vitae, sertifikat, bukti prestasi serta dokumen lain yang dibutuhkan seperti kartu hasil semester, kartu tanda mahasiswa, foto dll yang harus dikumpulkan sesuai dengan batas waktu pengumpulan. Indeks kumulatif yang menjadi persyaratan adalah diatas 3.0. namun kalopun IPK kamu kurang dari 3.0, maka coba maju dulu ajah. Jangan mundur dahulu sebelum berperang, siapa tahu dalam hal lain kamu lebih unggul.<br />Yang harus kamu lengkapi mengenai dokumen adalah yang menunjukkan bahwa kamu :<br />• Pernah mengikuti seminar dan pelatihan yang lain tingkat jurusan, fakultas dan perguruan tinggi<br />• Pernah menjuarai kompetisi tingkat lokal, nasional dan internasional<br />• Pengalaman organisasi tingkat jurusan, fakultas, perguruan tinggi,lokal, wilayah dan internasional<br />Semua pengalaman organisasi, seminar, pelatihan dan prestasi harus disertai dengan bukti, seperti sertifikat. Kalo tidak ada, usahakan dengan menyertakan surat keterangan yang bisa kamu buat sendiri dengan mengetahui ketua organisasi kegiatan tersebut. Nilai akan semakin tinggi apabila kamu mempunyai pengalaman di tingkat nasional bahkan internasional.<br /><br />Keempat, siapkan fisikmu.<br />Yang perlu kamu perhatikan adalah :<br />• Siapkan pakaian yang akan kamu pakai<br />• Siapkan peralatan pembantu, file-file presentasi<br />• Berlatih menjawab dan mengungkapkan jawaban<br />• Jangan lupa terus berdoa dan memohon restu orang tua<br /><br />Kelima, siapkan powerpoint untuk presentasi karya tulismu. Perhatikan point-point penting dalam mempresentasikan karya tulismu. Liat saja trik-trik presentasi yang baik. Waktu itu, ada sekitar lima orang juri yang akan mendengarkan presentasimu.yang perlu diingat adalah, waktu presentasimu adalah 7 menit dan dilanjutkan dengan lima menit tanya jawab.<br />Yang kamu lakukan adalah :<br />• percaya diri,<br />• tenang,<br />• jangan gugup,<br />• latihan presentasi sebelumnya, pastikan waktu yang kamu butuhkan tidak melebihi waktu yang disediakan<br />• kuasai materi yang kamu sampaikan<br />• lengkapi apa pun yang kamu sampaikan dengan data<br />• siapkan semua data, karena hal itu akan banyak ditanyakan ketika sesi tanya jawab<br />• akhiri dengan berjabat tangan dengan pewawancara, atau ciptakan kesan yang baik pada mereka<br /><br />Keenam, siapkan dirimu untuk wawancara bahasa inggris. Ada sekitar lima orang sebagai pewawancara. Kemaren waktu aku ikut seleksi si, yang ditanyain tu tentang apa si,,,karya tulismu. Apa latar belakangnya, dari mana kamu memperoleh ide tersebut. Kemudian ditanyakan juga tentana dirimu, kamu diminta untuk bercerita tentang dirimu, keluargamu, pokoknya intinya adalah pewawancara akan mengeksplore dirimu.<br />Hal yang perlu diperhatikan adalah<br />• percaya diri,<br />• tenang,<br />• jangan gugup,<br />• jawablah pertanyaan dengan sejujurnya dan sampaikan sesuai dengan pandanganmu<br />• sampaikan semua jawabanmu, jangan menjawab terlalu singkat karena juri akan sepenuhnya mendengarkan jawabanmu<br />• jangan mengajak kenalan di awal wawancara,<br />• akhiri dengan berjabat tangan dengan pewawancara, atau ciptakan kesan yang baik pada mereka<br />• kemampuan bahasa inggrismu tidak harus sangat lancar, yang penting adalah kamu bisa dan percaya diri.<br /><br />Ketujuh, siapkan wawancara tambahan. Kalo seleksi mawapres tahun 2008, ada wawancara keorganisasianmu. Tapi kemarin tidak ada. Karena yang dilihat adalah langsung dari berkas-berkas yang dikumpulkan.<br /><br /><br />Yang menjadi tantangan lagi bagi kamu adalah, menjadi peserta mawapres adalah tidak menutup kemungkinan bahwa kamu akan bersaing ketat terlebih dahulu dengan teman-teman sejurusan. Karena kemaren waktunya cukup singkat, sehingga di beberapa jurusan tidak melakukan seleksi tingkat jurusan. Seperti teknik kimia, mengirimkan tiga mahasiswa terbaiknya yaitu Suryandaru, Lamiya Mu’nisatus Zahro, Mareta Istiorini. Jurusan teknik geologi, teknik sipil dan beberapa jurusan yang lain juga melakukan hal yang sama. Dan tidak menutup kemungkinan bahwa dosen pembimbing kemahasiswaan jurusanmu memilih temanmu sebagai delegasi jurusan, dibanding dengan kamu sendiri yang sudah lebih prepare. So, siapin aja yaks. Semangat!!!<br /><br />Tulisan ini dibuat untuk menjadi pelajaran bagi kamu-kamu yang tertarik untuk menjadi mahasiswa berprestasi tahap awal yaitu ditingkat fakultas. Untuk tahap berikutnya, ke universitas, nasional dan tahapan tingkat lanjut lainnya, browsing ketempat lain yaks.hehehe. Jadi jangan kayak aku yaks,,suer. Kemaren aku tanpa persiapan, niatnya emang hanya pengen ikut jadi peserta mawapres. Yawh, setidaknya melaksanakan cita-citaku waktu awal kuliah.;)<br /><br />Prepare your self!!!biar kayak mas danang ambar prabowo, mawapres nasional 2007 dari IPBLamiya Mu'nisatus Zahrohttp://www.blogger.com/profile/11271011285071461628noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3555301726007223600.post-17361580128948912152009-07-03T00:12:00.000-07:002009-07-03T00:13:13.565-07:00i'm so sight for august 2009Hmm, seneng banget ketika diberitahu pak syafrudin selaku pembantu dekan 3 fakultas teknik undip untuk menjadi delegasi fakultas teknik untuk mengikuti SBSV 2009( sampoerna best student visit).<br /><br />Subhanallah, Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Impianku dari semester 4 untuk bisa mengikuti kegiatan ini akhirnya tercapai juga. Kesempatan ketemu mahasiswa terbaik dari universitas dipenjuru Indonesia untuk ketemu di Surabaya tanggal 3-8 agustu 2009 nanti.<br /><br />Awalnya minder sakali untuk bisa mengikuti hal ini, apalagi saingan sama buna rizal rahman dari teknik industry 2006 yang bahasa inggrisnya cas cis cus dan pengetahuannya luas banget. Kita ketemu waktu kita sama-sama delegasi EDMAT31 (engineering development and motivation awareness training) di university of Malaya, Malaysia. Tapi seperti ilmu yang kita dapatkan di Malaysia tersebut dari Mr. Rizal bahwa segala hal yang kita dapatkan, bukan karena kita beruntung tapi karena kita memang pantas kita dapatkan. Setidaknya, hal ini lah yang membuat aku percaya diri. Suatu hal yang tidak mudah karena hal ini adalah amanah besar dari fakultas teknik untuk ku. Bukan main-main, untuk acara ini,,dari undip hanya 3 orang yang menjadi delegasinya. Sekali lagi, Alhamdulillah aku adalah salah satunya. Dan kesempatan ini akan aku gunakan untuk dapat bermanfaat bagi orang lain, gak hanya buat aku ajah,.<br /><br /><br />Anugrah Allah kedua yang membuatku sangat bangga adalah, bo’…aku tanggal 28 agustus mau siaran di TV Borobudur jawa tengah ni. Hehheh, setidaknya cita-cita untuk menjadi multitalented dan go public sedikit tercapai (tanpa bermaksud sombong.:) dan tanggal 30 agustus 2009, temen-temen bisa ngeliat aksiku di acara BERITA KAMPUS pukul 18.00 WIB. Pengalaman pertama bagiku, semoga hal ini akan semakin membuat aku cerdas atas segalanya.<br /><br />Nikmat Allah yang ketiga adalah, aku untuk pertama kalinya akan menjadi pembicara secara resmi diacara jurusan teknik kimia UNDIP. insyaAllah akan aku buat sebagai motivasi yang sangat menarik bagi mahasiswa baru 2009. Diriku yang jauh dari prestasi ini, setidaknya dapat memberi gambaran dan mengajak mereka untuk lebih berprestasi, menjadi pribadi yang lebih baik untuk perkembangan Indonesia. So, tungu performanceku di gedung A22 teknik kimia undip tanggal 27 agustus 2009 yaks.:)<br />Di bulan agustus, bulan ramadhan itu adalah batu loncatan bagiku untuk menjadi lulusan Teknik Kimia UNDIP dengan menyandang ST dibelakang namaku. Bulan September aku akan berangkat ke Pertamina Cilacap untuk kerja praktek selama dua bulan. Setelah itu, aku dan Mareta sebagai partnerku akan memulai penelitian kami. Hwaaaaaaaaaaaaaaaa, menyenangkan dan penuh tantangan.<br /><br /><br />Fabiayyi ‘alaa i robbi kumaa tukadzibaan. (maka nikmat Tuhan-mu yang mana kah yang kamu dustakan? QS Ar-Rahman. 13). Ya Allah, semoga segala nikmat yang Engkau berikan kepada hamba bukan menjadikan hamba sebagai makhluk yang lalai. Amin<br /><br />Mbak lisa, ibu, ayah sang inspirator dan keluargaku,,terima kasih atas segalanya. Namun perjuanganku juga sangat lah panjang, mohon dukungan dan doa kalian.Lamiya Mu'nisatus Zahrohttp://www.blogger.com/profile/11271011285071461628noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3555301726007223600.post-4079298618572205292009-07-03T00:11:00.001-07:002009-07-03T00:12:06.778-07:00nasibQ di PIMNAS 2009selamat untuk<br />Andi Restu Wibowo dkk dari teknik kimia<br />Taumy Alif Firman dkk dari MIPA<br />KIKI IRAWATI dkk dari fakultas teknik<br />SUPARNO dkk dari fakultas teknik<br />yang lolos ke PIMNAS 2009 melalui PKM<br />dan<br />Anisatusholihah dari kedokteran umum<br />Windy Oliviany kedokteran umum<br />Taumy Alif Firman dari MIPA<br />yang lolos PIMNAS 2009 melalui PKM-GT<br /><br />semoga teman2 dapat membawa nama baik UNDIP dalam kompetisi paling bergengsi tingkat mahasiswa.:)<br />ciayo!!!!<br /><br /><br />lagi iri ama temen2 yang lolos PIMNAS 2009.masih berharap di PKM-GT ternyata sama saja:(<br />karya tulisku tentang pengurangan kadar nikotin dan tar dalam rokok belum NAMPOL buat lolos PIMNAS 2009<br />2 PKM penelitian yang aku ajukan kemarin tentang pemanfaatan minyak goreng bekas dan biji karet juga gak sempet dapet dana 6 juta<br />hweewwhehehehm,,, ternyata ide emang susah. tapi kemaren emang kurang persiapan si.hehhee<br /><br />smangat buat PIMNAS tahun depan tepatnya tahun 2010<br />dont be sad!!!<br /><br />.hmm, dari 270, UNDIP hanya 4 yang lolos. di PKM -Gt nya 3 dari 120. masih kalah jauh sama UNIBRAW sang tuan rumah, IPB, ITB,ITS&UGM.<br /><br />masih dipertanyakan status universitasRisetnya???jawabanny, sepertiny bukan salah universitasny, tapi bagaimana kita sebagai generasi muda punyakah niat untuk menjadikan indonesia lebih baik dengan inovasi-inovasiLamiya Mu'nisatus Zahrohttp://www.blogger.com/profile/11271011285071461628noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3555301726007223600.post-29572704415944565792009-07-03T00:10:00.000-07:002009-07-03T00:11:17.893-07:00perjuangan buat kuliahtahun kemaren ato tepatnya tahun 2007, dicritaen anak2 tentang bagaimana mahalnya kuliah melalui UM<br />pada awal masuk kuliah aku aja, udah serem mbayangin besarnya biaya yang harus dikeluarkan hanya untuk masuk ITB dan universitas lain yang nyediain UM sebagai jalan masuk universitas tersebut<br /><br />dan gak kebayang juga gimana mahalny kalo masuk kedokteran<br /><br />alhamdulillah aku lahir duluan sehingga tidak ikut merasakan susahnya perjuangan nyari tempat kuliah<br />udah bingung milih jurusan<br />bingung milih unviversitas<br />bingung antara milih kerja dan kuliah<br />dan harus ditambah,,,gimana caranya bayar kuliah plus biaya hidup<br />huwaaaaaaaaaaaaaaa................<br />gak kebayang deh<br /><br />angkatan 2008 kemaren, aku tanyain<br />'dhek, kamu masuk undip lewat apa?<br />'lewat UM mbak,,,"<br />'bayar brapa, alias nyumbang brapa?"<br />'kemaren si, aku 10 juta...minimal kan 10 juta mba. temenku malah ada yang 20 juta'<br />hilkz,,,hiyyyyyyaaaaa,,,mahal bener<br /><br />aku kembali tertegun<br />saudaraQ, yang mau kuliah masuk tahun 2009 ini, masuk teknik sipil undip ampe mbayar 19 juta<br />hwaaa...mahal bener<br />15 juta untuk sumbangan, 4 juta untuk biaya pendataran plus smester awal dll<br />busyet, mahal bener. bisa dapet motor 2 tuh<br /><br />dalam hatiQ aku berkata<br />berutunglah diriku yang 3 tahun lalu dengan mudah masuk teknik kimia undip melalui pssb<br />suatu seleksi via nilai rapot ajah<br />hummm,,,alhamdulillah, barakallah<br /><br />nanti kalo aku nyekolahin anakQ, pengennya aku pinterin se pinter2 nya<br />agar dia ntar masuk kuliahnya lewat pssb atau SNPTN yang gak pake mbayar<br />syukur, kalo pemerintah memang benar2 mengaplikasikan 20 % APBN untuk pendidikan<br />mumpung lagi rame2 nya pemilihan presiden<br /><br />iri sama negara lain yang kuliahnya murah<br />artis2 aja pada kuliah keluar negeri karena disini emang mahal<br /><br />semoga presiden 2009-2014 bisa mmeberi perubahan<br />karena kunci utama pembangunan bangsa adalah PENDIDIKAN<br />gimana anak angkot bisa jadi pilot?<br />gimana anak loper koran bisa jadi wartawan?Lamiya Mu'nisatus Zahrohttp://www.blogger.com/profile/11271011285071461628noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3555301726007223600.post-67797752913667195252009-06-23T08:50:00.000-07:002009-06-23T08:53:48.617-07:00seorang teman bernama SABARPertama aku mengenalnya, ketika banyak orang yang membicarakannya. Tentang kelincahannya, tentang kekocakan, keceriaan dan tubuhnya yang kecil untuk seorang laki-laki. Dalam hal tanggung jawab, dia seorang yang survive dan amanah. Untuk itulah aku menerima ‘SABAR’ sebagai staffku di departemen yang kupimpin.<br /><br />Memang dalam sebuah kepanitiaan, dia memang seorang dengan criteria gigih dan perlu banyak belajar untuk dapat membuat konsep dan belajar leadership.<br /><br />Di departemen inilah aku mencoba untuk menciptakan kekeluargan, pembelajaran, eksplorasi potensi dan makna besar dari pengorbanan serta keikhlasan.<br /><br /><br />Suatu hari, SABAR mengirimkan pesan singkat padaku. <br /><em>“mbak, bantu aku. Mbak sebagai orang yang aku anggap kuat dan tangguh. Maafkan aku sebagai staffmu yang tak dapat berkontribusi untuk departemen kita ketika kita ada acara sabtu-minggu. Maaf mbak, sebenernya aku juga gak crita ke orang tua ku. Karena dengan aku pulang tiap akhir bulan, aku bisa menghemat 20 ribu dibanding aku tetap di semarang. Ekonomiku lagi terpuruk mbak,,tak ada yang aku lakukan selain menghemat”</em><br />Dengan perasaan iba dan merasa sayang padanya sebagai adik, aku pun mengatakan padanya :<br /><em>“owh, tidak kok. Sejauh ini kamu sangat berkontribusi. Cerita aja yawh, apa yang bisa ku bantu.:)<br />Nanti kalo ada link kerja dan kesempatan mendapatkan uang untuk bantu orang tuamu. Dengan sepenuh hati aku bantu. Terus berdoa yawh dhek, anak yang berbakti seperti kamu insya4wl selalu dimudahkan 4wl’’</em><br />Diapun membalas pesanku diakhir malam itu :<br /><em>‘iya, tolong banget yawh mbak. Mbak klan punya kenalan banyak. Mbak saja yang aku ceritakan permasalahanku ini. Tolong yawh mbak.’</em><br /><br />Bayangan tentang dirinya seluruhnya muncul dibenakku. Dalam berkoordinasi kepanitiaan dalam, departemen, aku selalu susah menghubunginya. Aku pun bertanya pada nya ketika kami akhirnya bertemu dia setelah kekhawatiranku pada semua sms ku yang ternyata pending kepada nya,<br /><em>“dhek, sms ku gak nyampe yawh? Sore ni ada rapat lowh”<br />“masak mbak, belum masuk ni. Hapeku sering error ko mbak,,,ni lagi gak ada sinyal” </em><br />sambil dia tunjukkan handphone nokia tipe monotone dengan layar hitam putihnya yang menunjukkan tidak ada sinyal di hapenya.<br />Dengan senyum yang sangat mengerti kondisinya, <em>‘owh, yaudah. Ntar dateng rapat yaks’</em><br />Dengan penuh semangat dan senyum di bibirnya dia berkata, <em>‘iya mbak’. </em><br />Kemudian dia pun melanjutkan perjalanan menyelesaikan laporan dengan motor barunya. Motor yang diberikan khusus buat dirinya. Supra fit 110cc warna merah dan putih.<br /><br /><br /><strong>Satu bulan kemudian,,,</strong><br />Ada 4 kali missed call di hapeku atas nama ‘SABAR”<br />Dalam batinku, aku berkata, ‘tumben sekali SABAR miskol aku’<br />Handphoneku bordering kembali,<br />“assalamualaikum, iya SABAR,,ada apa?”<br />Dengan suara parau, “mbak, motorku ilang mbak”<br />Astaghfirullah……..hampir tak percaya, aku menangis<br />(bersambung…..2)Lamiya Mu'nisatus Zahrohttp://www.blogger.com/profile/11271011285071461628noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3555301726007223600.post-15837402657958317812009-03-23T20:33:00.001-07:002009-03-23T20:33:55.956-07:00DIAGRAM KESEIMBANGAN FASE PADA DISTILASI BINERDIAGRAM KESEIMBANGAN FASE PADA DISTILASI BINER<br /><br />Jaime Wisniak<br />Department of Chemical Engineering<br />Ben-Gurion University of the Negev<br />Beer-Sheva, 84120 Israel<br /><br /> <br />Data keseimbangan Uap-cair dapat disajikan dalam kumpulan koordinat yang berbedda untuk menjelaskan dan mengukur tingkatan pada proses distilasi. Kita akan menyusun masing-masing grafik menggunakan batasan yang telah ditentukan secara termodinamika dan menggambarkan arti fisiknya. Hubungan antara jumlah tiap fase akan ditentukan menggunakan Lever-rule.<br /><br />DIAGRAM FASE<br /> Pemisahan dari campuran cairan menjadi komponen-komponennya adalah salah satu proses terpenting di industri kimia. Prosedur yang umum untuk melakukan pemisahan ini adalah distilasi, sebuah operasi yang berdasr pada feomena fisik dimana uap dan cairan berada pada kondisi komposisi setimbang yang biasanya berbeda. Nyatanya, bagian yang menguap dari fase cairnya telah dihasilkan pada pemisahan parsial pada awal pencampuran. Tingkat dari pemisahan akan ditentukan dengan keseimbangan antara fase uap dan cairan. Hubungan antar komposisi dari kedua fase pada keseimbangan biasanya disajikan dengan diagram keseimbangan fase. Metode penyajiannya harus tetap dengan jumlah variable yang bersangkutan. Gibbs menampilkannya dalam keadaan seimbang beserta sejumlah fase, berikut hubungan yang relevan:<br />F= C + 2 – P ……………………….(1)<br />Diman F adalah jumlah derajat kebebasan, atau variable bebas. C adla jumlah komponen dan P adlah jumlah fase saat ini.<br /> Penyajian grafis dari data akan bergantung dari nilai F dan kita dapat memperkirakannya dan plotting akan meningkat lebih kompleks sebagaimana membesarnya nilai F. Tafsiran tampilan dari grafis biasanya membatasinya pada nilai F = 2, itulah sebabnya disebut system biner.<br /> Kebanyakan proses distilasi di industry dilaksanakan pada tekanan relative konstan, dan untuk alasan ini diagram <br /><br /><br />keseimbangan fase di tampilkan pada isobar. Dengan suhu dan komposisi pada koordinatnya.<br /><br />DIAGRAM SUHU-KOMPOSISI<br /> Diagram khusus suhu-komposisi ditunjukkan dalam Figure 1. Garis lengkung <br /><br />ABC menunjukkan komposisi cair jenuh dan AEC komposisi fase uap jenuh. Untuk alasan itu akan menjadi sedikit lebih jelas, diagram ini juga disebut diagram boiling point. Untuk paham arti dari diagram kita akan menunjukkan beberapa proses dan melihat bagaimana itu dapat disajikan dalam diagram suhu-komposisi.<br /> Anggap suatu cair campuran G dengan komposisi xo dan suhu T0. Jika mulai dipanaskan, maka suhunya akan naik mencapai nilai T1 pada kurva ABC. Ini menandakan bahwa campuran telah mencapai suhu jenuhnya sehinggapemanasan lebih lanjut akan menyebabkan mendidih. Suhu T1 kemudian dapat di asumsikan sebagai suhu dimana pertama kali gelembung uap muncul, dan untuk alas an ini disebut titk didih dari cairan pada komposisi x0. Kita telah menunjukkan sebelumnya bahwa biasanya fase uap akan akan mempunyai perbedaan komposisi dari komposisi fase cairnya. Komposisi ini sesuai dengan y0 dan diperoleh dengan menggambar garis mendatar (horizontal) pada T1 sampai memotong kurva ABC. Pemanasan selanjutnya akan meningkatkan jumlah fase uap saat ini dan sebagai akibatnyta akan mengubah komposisi dari fase cairnya. Akhirnya, semua fase cair akan menguap dan karena tidak ada material yang hilang, komposisi uap akhir akan sama dengan campuran cair asli/awal (titik E). Ini menunjukkan bahwa meskipun komposisi dari tiap fase berubah terus menerus selam proses penguapan, komposisi keseluruhan dari system adalah tetap atau konstan. Penambahan panas akan menyebabkan uap kelebihan beban sampai itu mencapai tahapan pada titik F.<br /><br />Sekarang kita dapat membalikkan proses sebagai berikut. Dimulai dengan uap lewat jenuh F pada suhu T2 kita dinginkan sampai titik E pada kurva AEC. Di sini uap menjadi jenuh sehingga pendinginan lebih lanjut akan menyebabkan fase cair muncul. Suhu T3 dapat di asumsikan sebagai suhu dimana pertama kalinya cairan tampak dan untuk alas an ini disebut titik embun dari uap pada komposisi y0.<br /> Sejak titik awal telah berubah ubah, beberapa penyusunan awal komposisi x0 atau y0 dapat diperlakukan menjadi proses yang dijelaskan di atas. Dengan kata lain, kurva ABC bias didefinisikan sebagai kurva titik didih dan kurva AEC sebagai kurva titik pengembunan. Kemudian kita dapat membagi grafik T-x-y menjadi tiga wilayah: 1) Di bawah kurva ABC menunjukkan campuran dalam keadaan cair dingin; b) wilayah di atas AEC menunjukkan uap lewat jenuh; c) area di antara dua kurva yang berhubungan adlah campuran jenuh dari keseimbangan uap-cair.<br /> Itu memungkinkan untuk menghitung proporsi relatif pada saat <br /><br />keduanya fase jenuh? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita <br /><br />harus mengingat bahwa pendinginan atau pemanasan tidak mengubah komposisi keseluruhan system Calling (T,xAT) jumlah mol total dan komposisi system pada fase cair (L,xAL) dan fase uap dalam keseimbangan (V,yAL), didapat:<br /><br />Neraca Total Bahan:<br />T = L + V ……………………………………(2)<br /><br />Neraca Bahan Komponen A:<br /> T.xAT = L.xAL + V.yAV………………(3)<br /><br />Gantikan nilai T pada persamaan 3 dan disusun kembali, didapat:<br /> <br /> …...…….(4)<br /><br />Persamaan 4 ini dikenal sebagai inverse lever-rule dan akan membantu kita menhitung jumlah relative dari tiap fase.<br /><br />DIAGRAM KOMPOSISI<br />Cara lain untuk menggambarkan perbedaan komposisi dari fase cair dan fase uap adalah dengan menggambarkan / meng plotkan satu dengan yang lain, biasanya dengan komponen yang lebih volatil. Gambar 2 menunjukkan jenis diagram komposisi. Garis 45* menunjukkan uap dengan komposisi sama dengan bentuk cairnya, jadi kurva yang lebih lebar menunjukkan pemisahan dari ini (cair-uap), bagian yang lebih lebar merupakan perbedaan diantara 2 fase. Ini harus dicatat bahwa perbedaan kesetimbangan, suhu berhubungan dengan tiap titik dalam kurva. Normalnya suhu ini tidak terindikasi<br /> Gambar 1 dan 2 menunjukkan yang disebut system normal. Bila komponen memiliki perbedaan sifat fisik atau interaksi kimia yang kuat, maka akan terjadi perbedaan dalam diagram suhu-komposisi dan diagram komposisinya, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 3.<br /> Gambar 3(a) dan 3(b) menunjukkan system azeotrop. Campuran ini , dimana ada komposisi kritis<br /><br /><br />Posisi Xa dimana fase uap dan fase cair mempunyai komposisi yang sama, jadi tidak terjadi perubahan saat pemanasan di lakukan. Larutan tersebut disebut Azeotrop dan untuk memisahkan larutan tersebut dilakukan beberapa metode yang special. Gambar 3(a) menunjukkan bahwa titik didih dari larutan adalah maksimum, yang disebut dengan Maximum Boiling Azeotrop.<br /> Gambar 3(b) menunjukkan hal yang sama, yang disebut dengan Minimum Boiling Azetrop. Dari defenisi kata azeotrop, kita dapat mengetahui bahwa kurva komposisi akan menunjukkan Cross over point pada 45<br /> Jika interaksi antara komponen-komponen cukup kuat, pemisahan fase cair dapat terjadi.(Gambar 3(c)). Dalam immisible region 2 fase cairan terjadi dan fase ini mengindikasikan bahwa boiling temperature dari larutan sama seperti komposisi dari fase uap yang konstan. Hubungan antara komposisi dari 2 fase ditunjukkan dalam gambar 3(f)<br /><br />EFEK TEKANAN DALAM KESETIMBANGAN FASE<br />Kita telah menyebutkan sebelumnya diagram fase biasanya dikonstruksikan untuk tekanan yang tetap. Apa yang akan terjadi bila kita mengubah tekanan operasi? Dalam kondisi yang umum, kita dapat mengatakan bahwa kelakuan kualitatif dari diagram akan tetap sama sampai tekanan dari system melebihi tekanan kritis dari satu komponen. Dalam jangkauan tekanan antara dua tekanan kritis, system akan dapat menjadi fase cairan saja melebihi jangkauan komposisi dimana fase cair terjadi. Dalam kata lain, bentuk yang umum dari diagram akan tetap sama, diagram tak digunakan untuk komposisi dibawah 0 sampai 1,0. Kenaikan tekanan akan menurunkan jangkauan ini sampai suatu saat akan menghilang sempurna.<br /><br />MENGOLAH DATA KESEIMBANGAN UAP-CAIR<br />Sejauh ini, kita telah mengkaji secara mendalam mengenai grafik keseimbangan uap-cair yang ditampilkan. Pertanyaan penting yang akan dijawab : Bagaimana mengolah data-data ini? Ini tidak semudah teknik percobaan karena kita membutuhkan tekanan yang tetap dan temperature dan komposisi yang tepat. Peralatan yang biasa digunakan untuk tujuan ini disebut “Equilibrium Stills” dan dibuat dalam banyak tipe yang membedakan terutama dalam 2 fase dan prosedur sampel. Meskipun kita tidak dapat mengatur terus semua detail disini, kita dapat membaca book dari “Hala et al), yang mungkin terbaik dalam hal ini.<br /><br />LITERATURE DATA <br /> Data keseimbangan Fase uap cair untuk system dua atau multi komponen telah secara ekstensif di laporkan. Perry’s Handbook(2) tersedia semua hal-hal yang dibahas mengenai Keseimbangan fase uap-cair.<br /><br />LITERATUR<br />Hala, E, J, J Pick, V. Fried, O. Vilim. “Vapor-Liquid Equilibrium”, 2nd Ed. Pergamon Press, London (1967)<br />Perry, R, H. C.H Chilton, Editors. “Chemical Engineers Handbook”, 5th Ed. Mc Graw-Hill Book Co, New York (1973)<br />Wichterie, I.,J. Linck, E.Hala. “vapor-Liquid Equilibrium data Bibliogrpahy”, Elsevier, Asterdam(1973)<br />Ibid., Supplement I. (1976).<br /><br />BUKU YANG DISARANKAN DIBACA<br />Findley, A., “The Phase Rule”. Chapter 7, Dover Publications, New York (1951).<br /><br />STUDI KASUS<br />1. Sebuah system dengan komposisi dari air, methanol dan etanol berada dalam keseimbangan pada suhu 50 C. Berapa banyak fase yang akan terjadi? Berapa banyak derajat kebebasan yang dimiliki system ini?<br />2. Kamu menambahkan sedikit gula pada system ini. Bagaimana dengan jawabanmu?<br />3. Berdasarkan Gambar 1. Dalam tujuan apa point E berpindah selama proses kondensasi? Bagaimana anda menjelaskan bila itu berubah ke point H?<br />4. Berdasarkan gambar 3(b). Apa yang anda dapat katakana tentang ratio y/x?<br />5. Asumsikan sebuah system dapat terpisah dalam 2 fase cair. Dimana kurva komposisi cair berakhir?<br />5. Bagaimana kamu akan mengaplikasikan hokum lever kedalam system seperti dalam gambar 3(c), pada temperature dimana 2 fase cair terjadi?<br /><br />TUGAS<br />Berikut informasi mengenai keseimbangan cair-uap dari benzene-toluene pada tekanan atmosfer.<br />Temperature 0C Mole fraksi Benzene<br /> x y<br />110.6 0 0<br />108.3 5 11<br />106.2 10 20.9<br />104.2 15 29.7<br />102.2 20 37.7<br />98.5 30 51<br />95.3 40 62<br />92.2 50 71.5<br />89.5 60 79<br />86.9 70 85.5<br />84.6 80 91<br />82.3 90 96<br />80.1 100 100<br /> <br />1. Plot diagram temperature-komposisi (T-x-y) dan Diagram Komposisi (x-y)<br />2. Sebuah plate dalam kolom distilasi mengandung 100 mol larutan cair jenuh, 75% mol Toluene, dan 25 % mol benzene. Larutan ini dibawa dan dikontakkan dengan 50 mol larutan uap jenuh dan 44,5% mol benzene. Hitung komposisi akhir melalui metode numeric dan grafik<br />3. Uap Benzene-Toluene mengandung 60% mol benzene didinginkan dari 105 C menjadi setengah ketika larutan ini menguap. Jabarkan proses ini dalam Diagram T-x-y dan tentukan suhu terakhir dan komposisi tiap pase.<br /><br /> <br /><br />KESEIMBANGAN UAP-CAIR SECARA ISOTERMAL UNTUK CAMPURAN-CAMPURAN BINER YANG TERLIBAT DALAM DISTILASI ALKOHOL<br /><br />Maria Teresa Sanz ,Jurgen Gmehling <br /> Department of Chemical Engineering, University of Burgos, 09001 Burgos, Spain<br /> Department of Industrial Chemistry, University of Oldenburg, Germany<br /><br />Abstrak<br />Data keseimbangan uap-cair secara isothermal untuk lima sistem biner etil asetat + 3-metil-1-butanol, etanol + 3-metil-1-butanol, etil asetat + 2-metil-1-butanol, etanol+ 2-metil-1-butanol, etil asetat + 2-metil-1-propanol,yang terlibat dalam distilasi alkohol ditentukan secara eksperimen dengan menggunakan headspace gas kromatografi. Komposisi fasa cair dikoreksi secara iterasi dengan menggunakan sebuah model G . Tetapi, karena perbedaan densitas antara cairan dan uap besar, maka koreksi untuk komposisi fasa cair dapat diabaikan. Semua campuran biner menunjukkan deviasi positif dari Hukum Raoult. Data eksperimen keseimbangan uap-cair diperkirakan dengan menggunakan model UNIFAC (Dortmund) yang telah dimodifikasi.<br /><br />Kata kunci : keseimbangan uap-cair, headspace kromatografi, distilasi alkohol<br /><br /> <br />1.Pendahuluan<br />Distilasi etanol sintetik membutuhkan energi lebih sedikit daripada pemurnian etanol hasil fermentasi berdasarkan konsentrasi terendah yang diperoleh dari proses fermentasi. Untuk mensimulasi dan mengoptimasi pemurnian etanol hasil fermentasi dibutuhkan data keseimbangan uap-cair campuran-campuran yang terlibat dalam proses fermentasi. Produk fermentasi terutama aldehid, eter, dan metanol lebih volatil daripada etanol, alcohol yang lebih tinggi(fusel oil) biasanya sedikit volatil daripada etanol [1]. Komponen utama fraksi fusel oil terdiri dari C , C , dan C alkohol alifatik. Pada penelitian ini, keseimbangan uap-cair secara isothermal untuk masing-masing campuran biner yang terlibat dalam proses distilasi etanol hasil fermentasi telah ditentukan.<br />Pada penelitian ini, teknik headspace gas kromatografi (HSGC) digunakan untuk mengukur keseimbangan uap-cair secara isothermal. Kolb [2,3] menunjukkan bahwa headspace gas kromatografi berguna tidak hanya untuk kepentingan analisa [2],, namun menyediakan alat untuk mendapatkan data termodinamika yang terpercaya[3]. Beberapa keuntungan lain metode ini untuk mengukur keseimbangan uap-cair telah dijelaskan oleh Oh dan Park [4] dan termasuk analisa sampel dengan cepat, kemampuan untuk bekerja pada konsetrasi sampel yang rendah dan pada gangguan minimum keseimbangan oleh proses sampel.<br />Pada penelitian ini, keseimbangan uap-cair secara isothermal untuk sistem -sistem etil asetat + 3-metil-1-butanol, etanol + 3-metil-1-butanol, etil asetat + 2-metil-1-butanol, etanol+ 2-metil-1-butanol, etil asetat + 2-metil-1-propanol diukur dengan menggunakan headspace gas kromatografi (HSGC). Data percobaan keseimbangan uap-cair dikorelasikan dengan persamaan Wilson dan dibandingkan dengan nilai hasil prediksi dari model UNIFAC yang telah dimodifikasi.<br /> <br />2.Metode Penelitian<br />2.1 Bahan-bahan<br /> 2-metil-1-butanol disuplai oleh Aldrich dengan kemurnian 99.3%, kemudian dimurnikan lagi dengan menggunakan disilasi vakum sehingga diperoleh kemurnian akhir sebesar 99.8%, seperti yang terukur oleh gas kromatografi (GC). Bahan-bahan kimia lain digunakan tanpa pemurnian lebih lanjut. Setelah kemurnian bahan-bahan lain diperiksa denga menggunakanGC, pada semua kondisi kemurniannya lebih tinggi daripada 99.7%: etanol (VWR, Normapur), 3-metil-1-butanol (Aldrich), 2-metil-1-propanol (Fluka) dan etil asetat (Scharlau). Semua bahan disimpan setelah melalui ayakan molekuler.<br /><br />2.2 Alat-alat dan Prosedur Penelitian<br /> keseimbangan uap-cair untuk sistem biner ditentukan dengan menggunakan headspace gas kromatografi (HSGC). HSGC terdiri dari gas kromatograf (Hewlett Packard GC 6890 N) dan sebuah headspace sampler (Hewlett Packard G1888).<br /> Untuk menentukan keadaan isotermal keseimbangan uap-cair, kolom(ca.21 cm ) diisi secara gravimetri dengan larutan yang merupakan korespondensi dari sistem biner. Sampel sistem biner disiapkan dengan menggunakan timbangan analitik digital Sartorius, CP 225D, dengan keakuratan sampai 10 g. Kolom tersebut harus ditutup rapat dengan menggunakan karet septum penekan dengan tutup aluminium khusus untuk memastikan bahwa tidak ada gas headspace yang lolos. kolom tersebut diletakkan di 70 sampler tray dan tungku tempat kolomdiatur secara otomatis sehingga keseimbangan antara fasa uap-cair dapat dicapai. Setelah tercapai keseimbangan, sampel uap diambil, dipindahkan dan dianalisa dalam GC. Sistem sampling termasuk pemeriksaan sampling bagian stainless steel kolom yang terdeaktivasi. Kolom diisi kira-kira setengahnya (10 cm ) untuk menghindari sampel uap yang akan diperiksa kontak dengan fasa cair selama proses sampling berlangsung. Garis transfer menghubungkan headspace sampler ke GC dan jarum yang bisa dipindahkan memudahkan terjadinya kontak permukaan dengan GC inlet septa. Komposisi fasa uap ditentukan dari daerah puncak kromatogram.<br />Analisa fasa uap dilakukan dengan menggunakan detektor ionisasi nyala. <br /> Sebelum mengukur data keseimbangan uap-cair, waktu untuk mencapai keseimbangan untuk setiap sistem yang diukur harus ditentukan. Untuk itu, perlu disiapkan kolom yang lain dengan konsentrasi yang sama, khususnya untuk senyawa yang volatil pada konsentrasi rendah. Sampel-sampel tersebut disimpan dalam tungku headspace untu interval waktu yang berbeda-beda. Ketika daerah puncak pada GC telah konstan, keseimbangan fasa diasumskan telah tercapai.<br /><br />2.3 Analisa Sampel<br /> Untuk mengukur komposisis fasa uap dan fasa cair dalam keseimbangan terlebih dahulu dilakukan kalibrasi. Kalibrasi dilakukandengan menggunakan gas kromatograf yang sama dengan yang digunakan untuk pengukuran keseimbangan uap-cair; alat tersebut adalah Hewlett Packard (6890) gas kromatograf (GC) dengan detektor ionisasi nyala. Helium 99.999% murni digunakansebagi gas pembawa. Kolom GC berukuran 60 mm x 0.320 mm Agilent, produk dari HP Innovax. Kurva kalibrasi digunakan untuk mengkonversi daerah puncak yang merupakan keseimbangan antara fasa uap-cair menjadi konsentrasi.<br /> Densitas komponen murni dan campuran biner diukur dengan menggunakan Anton Paar densitometer (DMA-4500) dengan akurasi sampai 0,05 kg/ m .<br /><br />3.Hasil dan Pembahasan<br /> Pada penelitian ini, telah didapatkan data keseimbangan uap-cair pada keadaan isotermal untuk sistem-sistem berikut: etil asetat + 3-metil-1-butanol, etanol + 3-metil-1-butanol, etil asetat + 2-metil-1-butanol, etanol+ 2-metil-1-butanol, etil asetat + 2-metil-1-propanol. Dengan didapatkannya data keseimbangan uap-cair dapat diketahui bahwa komposisi fasa cair dalam keseimbangannya dengan fasa uap tidak berkorespondensi dengan komposisi feed yang dihitung dari jumlah berat, karena sejumlah kecil yang menguap selama proses menuju keseimbangan, megubah mol faksi awal. Komposisi fasa cair akan berubah tergantung pada volatilitas komponen sistem dan volume uap. Mol fraksi fasa cair pada keseimbangan bisa diukur dari mol fraksi fasa uap yang terukur dan sebuah model G .dengan metode iterasi seperti yang diusulkan oleh Weidlich dan Gmehling [5]. Dengan kata lain koreksi untuk fasa cair telah dilakukan dengan menggunakan persamaan keadaan SRK.prosedur iterasi yang digunakan pada penelitian ini dapan dilihat pada gambar 1.<br /> <br /><br />Gambar 1. metode iterasi untuk mengoreaksi komposisi fasa cair pada keseimbangan<br /> <br /><br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />Tabel 1.<br />Konstanta Antoine A ,B ,C <br /><br />Senyawa Konstanta Antoine<br /> A B C<br />Etanol 8.20417 1642.89 230.3<br />Etil Asetat 7.10179 1244.95 217.9<br />3-Metil-1-butanol 7.3339 1353.3 172.19<br />2-Metil-1-butanol 7.39206 1383.59 177.86<br />2-Metil-1-propanol 8.53516 1950.94 237.147<br /><br />Tabel 2<br />Data densitas dan molar volum excess VE dari system Ethyl acetate (1) + 3-methyl-1-butanol (2) pada 332.7 K<br />x1 ρ(g.cm-3) VE(cm3.mol-1) x1 ρ(g.cm-3) VE(cm3.mol-1)<br />0.0000 0.77814 - 0.5339 0.81250 0.4096<br />0.0501 0.78094 0.0811 0.5891 0.81660 0.4031<br />0.1087 0.78425 0.1760 0.6597 0.82196 0.3866<br />0.1714 0.78810 0.2373 0.7088 0.82591 0.3515<br />0.2296 0.79181 0.2804 0.7693 0.83072 0.3238<br />0.2900 0.79560 0.3379 0.8286 0.83579 0.2574<br />0.3561 0.79989 0.3874 0.8882 0.84096 0.1910<br />0.4088 0.80356 0.3982 0.9488 0.84643 0.1031<br />0.4659 0.80759 0.4072 1.0000 0.85136 -<br /><br /> <br />Table 3<br />Data isothermal VLE dari system Ethyl acetate (1) + 3-methyl-1-butanol (2) pada 332.7 K.<br />x1 y1 x1 y1 x1 y1<br />0.0297 0.4328 0.2803 0.8659 0.6306 0.9438<br />0.0598 0.5920 0.3230 0.8762 0.6791 0.9526<br />0.0901 0.6961 0.3601 0.8890 0.7308 0.9577<br />0.1010 0.7182 0.4016 0.9044 0.7795 0.9669<br />0.1200 0.7473 0.4400 0.9125 0.8298 0.9731<br />0/1592 0.7931 0.4781 0.9199 0.8783 0.9809<br />0.1993 0.8242 0.5288 0.9281 0.9279 0.9890<br />0.2395 0.8445 0.5757 0.9383 0.9788 0.9972<br /><br /> <br />Persamaan Antoine. Koeffisien Antoine (Ai, Bi dan Ci) diperoleh dari Bank Data Dortmund sesuai dengan Tabel 1 [8]. Fraksi mol awal dari fase cair dapat diperoleh dengan persamaan :<br />x_(1 =)^0 (m_1/MW_1)/( 〖(m〗_1/MW_1)+ 〖(m〗_2/MW_2)) (1) <br />Keterangan :<br /> mi : berat massa dalam gelas kecil<br />MWi : berat molecular komponen i. <br /> Komposisi kesetimbangan cairan dapat dihitung melalui :<br />x_1= (n_1- ∆n_1)/((n_1- ∆n_1 )+ 〖(n〗_2- ∆n_2)) (2) <br />dimana Δni adalah mol dari komponen i pada fase uap. <br />Objective function dapat ditulis seperti berikut ini :<br />O.F.= ∑_i^N▒[(y_i/x_i )_exp- (y_i/x_i )_calc ]_j (3)<br />dimana N adalah jumlah data percobaan dan j adalah jumlah component.<br /><br /> <br /><br />Table 4<br />Data isothermal VLE dari system Ethanol (1) + 3-methyl-1-butanol (2) pada 332.95 K.<br />x1 y1 x1 y1 x1 y1<br />0.0217 0.2135 0.2201 0.7674 0.7502 0.9696<br />0.0448 0.3585 0.2940 0.8345 0.8186 0.9791<br />0.0925 0.5607 0.3652 0.8682 0.8901 0.9860<br />0.1403 0.6603 0.4001 0.8871 0.9195 0.9874<br />0.1496 0.6803 0.5011 0.9211 0.9598 0.9938<br />0.1786 0.7178 0.5367 0.9339 <br />0.1835 0.7223 0.6788 0.9588 <br /><br />Table 5<br />Data isothermal VLE dari system Ethyl acetate (1) + 2-methyl-1-butanol (2) pada 332.75 K.<br />x1 y1 x1 y1 x1 y1<br />0.0107 0.1794 0.2901 0.8561 0.6886 0.9508<br />0.0299 0.3960 0.3395 0.8764 0.7397 0.9586<br />0.0590 0.5503 0.3889 0.8897 0.7897 0.9647<br />0.0893 0.6506 0.4390 0.9033 0.8313 0.9719<br />0.1195 0.7166 0.4891 0.9134 0.8898 0.9807<br />0.1621 0.7711 0.5399 0.9258 0.9397 0.9897<br />0.1893 0.7909 0.5902 0.9343 0.9801 0.9961<br />0.2400 0.8293 0.6397 0.9378 <br /><br /> <br />Berdasarkan volatilitas komponen, koreksi terbesar komposisi fase cair pada data kesetimbangan ditemukan pada komposisi yang lebih rendah dari komponen yang paling volatile (ethanol atau ethyl acetate). Sedangkan koreksi pada system biner, komposisi yang berisi ethyl acetate sedikit lebih tinggi daripada campuran yang berisi ethanol. Pada banyak kasus, untuk memperbesar perbedaan molar volum cairan dan uap, koreksi pada fase cair diabaikan. Dari banyak penelitian, deviasi relative komposisi cairan awal dan komposisi cairan sebenarnya selalu lebih rendah dari 0.45%. Pada percobaan ini, koreksi pada fase cair telah diminimalkan dengan mengisi gelas botol kecil sekitar setengahnya. Penulis lain [3,9] mengasumsikan bahwa komposisi fase cair pada kesetimbangan sama dengan kondisi awal yang ditentukan secara gravimetric. Asumsi ini dikarenakan perbedaan yang relative besar antara molar volum uap dan cair. Duce at al.[10] menemukan bahwa ketika suatu senyawa mempunyai absolute koreksi volatilitas yang lebih tinggi maka mol fraksi cairnya bisa mencapai nilai maksimum sampai 0.02.<br /> <br /><br /> <br />Table 6<br />Data isothermal VLE dari system Ethanol (1) + 2-methyl-1-butanol (2) pada 332.75 K.<br />x1 y1 x1 y1 x1 y1<br />0.0098 0.1165 0.2303 0.7565 0.6286 0.9399<br />0.0300 0.2580 0.2696 0.7913 0.7306 0.9592<br />0.0511 0.3693 0.3486 0.8405 0.7800 0.9675<br />0.0722 0.4519 0.3903 0.8606 0.8301 0.9754<br />0.0998 0.5368 0.4298 0.8777 0.8806 0.9829<br />0.1396 0.6240 0.4787 0.8948 0.9296 0.9896<br />0.1907 0.7150 0.5292 0.9121 0.9806 0.9971<br /><br />Table 7<br />Data isothermal VLE dari system Ethyl acetate (1) + 2-methyl-1-propanol (2) pada 332.7 K.<br />x1 y1 x1 y1 x1 y1<br />0.0204 0.1508 0.3440 0.7221 0.7043 0.8894<br />0.0402 0.2593 0.3888 0.7519 0.7479 0.9064<br />0.0606 0.3465 0.4350 0.7802 0.8306 0.9353<br />0.1035 0.4618 0.4800 0.8013 0.8844 0.9548<br />0.1494 0.5484 0.5242 0.8176 0.9297 0.9724<br />0.1999 0.6066 0.5698 0.8386 0.9748 0.9903<br />0.2486 0.6544 0.6146 0.8557 <br />0.2996 0.6931 0.6595 0.8736 <br /><br />Table 8<br />Parameter interaksi Binari Wilson (K) dan deviasi rata-rata melalui perhitungan dan percobaan fraksi mol fase uap (Δy1)a<br />Δλ12 (K) Δλ21 (K) Δy1<br />Ethyl acetate (1) + 3-methyl-1-butanol (2)<br />239.82 -12.65 0.0038<br />Ethanol (1) + 3-methyl-1-butanol (2)<br />71.04 33.40 0.0030<br />Ethyl acetate (1)+ 2-methyl-1-butanol (2)<br />176.34 46.60 0.0023<br />Ethanol (1) + 2-methyl-1-butanol (2)<br />340.55 -269.39 0.0029<br />Ethyl acetate (1) + 3-methyl-1-propanol (2)<br />226.79 2.84 0.0036<br />a Δy1 = ∑▒〖|y_(1,exp) 〗- y_(1,calc) |/N , N adalah jumlah data.<br /> <br /> <br />Untuk system ethyl acetate + 3-methyl-1-butanol, koreksi fase cair merupakan jumlah excess molar volum campuran (VE). VE dihitung melalui densitas murni dan campuran sampel pada temperatur kesetimbangan (332.7 K) berdasarkan persamaan :<br />V^E= [(x_1 MW_1+x_2 MW_2 )/ρ_m ]- [(x_1 MW_1)/ρ_1 +(x_2 MW_2)/ρ_2 ]…(4)<br />Keterangan :<br /> xi : mol fraksi<br />MWi : berat molecular<br />ρi : densitas murni komponen i<br />ρm : densitas campuran biner<br />Pada gambar 2, excess volum molar ethyl acetate + 3-methyl-1-butanol telah dihasilkan. Pada gambar ini excess volum molar menurut Resa et al.[11] berlaku pada 298.15, 303.15, 308.15 K. Dari gambar ini dapat pula dilihat bahwa excess volum molar meningkat dengan meningkatnya temperature seperti yang dilaporkan Resa et al[11]. <br />Redlich-Kister polynomial digunakan untuk menggambarkan komposisi dependen dari data perhitungan VE (tabel 2).<br />V^E= x_1 x_2 ∑_(k=0)^s▒〖A_k (x_1-x_2 )^k 〗 (5)<br />Dimana Ak adalah parameter yang menyesuaikan. Parameter diperoleh dari hubungan antara orde dua polynomial yaitu Ao=1.6402, A1=0.1150 dan A2=0.2964 dengan standar deviasi 0.0072 seperti yang didefinisikan berikut ini :<br />σ= [(∑_i▒(V_cal^E-V_exp^E )_i^2 )/(N-s)]^(1/2) (6)<br />dimana N adalah jumlah titik data percobaan dan s adalah jumlah parameter yang sesuai (Ak). Komposisi terkoreksi fase cair berdasarkan perhitungan yaitu memperhitungkan atau mengabaikan excess molar volum selama percobaan pengulangan. Pada system lain, excess molar volum tidak diperhitungkan pada percobaan pengulangan untuk memperoleh komposisi fase cair yang benar. Data VLE percobaan untu systemk ethyl acetate +3-methyl-1-butanol ditunjukkan pada table 3 dan digambarkan pada gambar 3 sekaligus dengan perhitungan VLE menggunakan rumus Wilson ( Tabel 8). Tidak ada data isothermal pada system dikarenakan tidak ada literature data isothermal untuk sitem ini.<br />Pada Tabel 4-7, data VLE untuk penelitian lain pada system biner telah disajikan. Data VLE percobaan ditunjukkan pada gambar 4-7. Pada gambar ini, penghitungan VLE menggunakan persamaan Wilson dengan ditunjukan untuk masing-masing system sebagai tambahan. Parameter Wilson system biner telah disajikan pada table 8 dan berlaku untuk semua system.<br /> Untuk system ethanol + 3-methyl-1-butanol yang isothermal pada suhu 333.15 K [8] ditunjukkan sekaligus bersama dengan data yang tersedia untuk penelitian ini. Perbandingan kedua data VLE (percobaan dan perhitungan) menunjukkan kesesuaian yang bagus. Tidak ada data isothermal untuk system lain, tetapi data VLE isobaric pada tekanan 101.3 kPa dapat ditemukan untuk beberapa system. [8].<br /> Semua system menunjukkan deviasi yang positif terhadap hokum Raoult. System ethyl acetate menunjukkan nilai positif yang lebih besar untuk koeffisien aktivitas daripada system ethanol. System ehanol terlihat hampir ideal dengan koeffisian activity antara 1 dan 1.2.<br /> Pada gambar 3-7 juga memprediksikan data VLE menggunakan model UNIFAC (Dortmund) yang ditunjukkan dengan garis pada tiap gambar. Untuk semua system, telah ditetapkan data VLE percobaan dan terkaan yang telah dimodifikasi dengan sangat baik oleh UNIFAC (Dortmund) [12]. UNIFAC (Dortmund) terlihat sebagai model prediksi yang dapat dipercaya untuk menghitung tingkah laku VLE komponen pada distilasi alcohol.<br /><br />4. KESIMPULAN<br /> Headspace gas kromatografi telah digunakan untuk menentukan perilaku VLE pada campuran biner yang berbeda selama distilasi alkoholik berlangsung. Koreksi mol fraksi pada kesetimbangan fase cair tidak begitu penting. Seluruh studi tentang system biner menunjukkan deviasi yang positif dari hokum Raoult. Tidak ada azeotrop pada system yang telah diteliti. Data percobaan VLE dibandingkan dengan data perhitungan yang telah dimodifikasi oleh UNIFAC (Dortmund). ini adalah model prediksi yang sesuai dengan desain dan dapat digunakan untuk distilasi alcoholic pada proses bioethanol.<br /><br /><br />Daftar simbol :<br />A, B, C, konstanta Antoine<br />m berat massa pada botol kosong (g)<br />MW berat molecular (g mol-1)<br />n jumlah mol<br />N jumlah poin data percobaan<br />O.F. objective function<br />p tekanan (mmHg)<br />s jumlah parameter yang sesuai pada Redlich-Kister polynomial<br />VE excess molar volum (cm3 mol-1)<br />x mol fraksi pada fase cair<br />y mol fraksi pada fase uap<br /><br />tulisan Romawi<br />γ koeffisien aktifitas<br />ρ densitas (g cm-3)<br />σ standard deviasi<br />subscript<br />cacl perhitungan<br />exp percobaan<br />i,1,2 komponene<br />j jumlah komponen<br />m campuran<br /> <br /> <br />referensi<br />[1] Ullmann’s Encyclopedia of Industrial Chemistry, Ethanol, online-version<br />[2] B. Kolb, J. chromatographi.122 (1976) 553-568<br />[3] B. Kolb, J. hromatography.112 (1975) 287-295<br />[4] j.H. Oh, S J. park, J.Chem.Eng. Data 42 (1997) 517-522<br />[5] U. Weidlich, J.Gmehling, J.Chem.Eng.Data 43 (1998) 1009-1013<br />[6] J.-H. oh, S-J Park, J.Chem.Eng.Data 43 (1998) 1009-1013<br />[7] S.J.Park, H.H.Kim, K.J.Han, D.B.Won, S.B.Lee, J.Choi, Fluid Phase Equilibrium. 180(2001) 361-373<br />[8] Dortmund Data bank, DDBST GmbH, Oldenburg, Germany, 2007, http://www.ddbst.de<br />[9] H.Takamatsu, S.Ohe, L.Chem.Eng.Data 48 (2003) 277-279<br />[10] C.Duce. M.R Tine, L.Lepori, E.Matteoli, Fluid Phase Equilibrium.199 (2002) 197-212<br />[11] J.M.Resa, C.Gonzalez, M.Juez, S.Ortiz de Landaluce, Fluid Phase Equilibrium. 217 (2004) 175-180<br />[12] J. Gmehling, J.Li, M.Schiller, Ind. Eng. Chem. Res. 32 (1993) 178-193<br /><br /> <br /><br /><br /> <br />Penyusunan Diagram<br />Keseimbangan Fase Pada Distilasi Biner<br />Jaime Wisniak<br />Teknik Kimia Universitas Ben-Gurion<br />Negev Beer-Sheva, 84120 Israel<br /><br /> <br />TUJUAN<br />Setelah memahami modul ini diharapkan mahasiswa :<br /> Mampu membedakan antara larutan ideal dan nyata.<br /> Mengerti tentang konsep deviasi positif dan negatif dari sifat larutan ideal.<br /> Mengenal persamaan Van Laar dan Redlich-Kister.<br /> Menyusun sebuah diagram (T, x, y) atau (x,y) dari informasi termodinamika dasar.<br /><br />PRASYARAT KEMAMPUAN MATEMATIS<br />Tidak ada.<br /><br />PRASYARAT KEMAMPUAN TEKNIK DAN SAINS<br /> Termodinamika dasar (teori larutan, tekanan uap, dan aktiviti).<br /> Aturan fase.<br /><br />Penyusunan diagram keseimbangan uap-cair menyiapkan informasi tentang sifat termodinamika larutan. Persamaan akan berkembang untuk menjelaskan sifat larutan ideal dan nyata serta digunakan untuk menghitung komposisi keseimbangan dari tiap fase.<br /><br />SIFAT DARI LARUTAN<br />Pada modul B1.1 kita melihat bahwa umumnya digram keseimbangan fase secara substansial berbeda dari satu sama lainnya sehingga dapat menjelaskan interaksi antara komponen berbeda. Banyak prosedur untuk menghitung diagram ini secara analitis menggunakan persamaan yang menyertakan relasi penting dari interaksi ini. Serupa dengan analisis dari sifat gas, sebuah larutan ideal mungkin didefinisikan sebagai penyusun spesies dimana interaksi heterogen (komponen berbeda) adalah sama untuk <br /><br />interaksi homogen (komponen sama). Karakteristik ini menjelaskan menyatakan dirinya sendiri pada ketiadaan dari pengaruh pengadukan. Tidak ada perubahan volum dan entalpi ketika larutan dipersiapkan dari komponen murni. Pada umumnya hukum untuk menghubungkan komposisi dari sebuah fase uap ideal untuk tekanan dan komposisi adalah Dalton’s Law :<br /><br />π=∑_(i=1)^n▒P_i (1)<br /><br />P_i=πy_i (2)<br /><br />Dimana π adalah tekanan total, Tekanan parsial (P_i) dari komponen i dan〖 y〗_i fraksi mole. Untuk fase cair kita mengikuti logika yang sama. Dilusi dari salah satu komponen oleh yang lainnya akan menghasilkan penurunan dari tekanan uap. Ini mudah digambarkan jika kita mengingat bahwa tekanan uap adalah akibat dari keseimbangan dinamik antara molekul yang meninggalkan fase cair dan kembali kefase cair itu. Pada campuran cairan jumlah molekul dari sebuah spesies yang diberikan menjelaskan pada lapisan cairan akan sebanding untuk konsentrasi dari spesies itu pada badan cari. Kita mungkin bisa menjelaskan secara matematis berdasarkan persamaan dibawah ini:<br /><br />P_i=P_i^o x_i (3)<br /><br />Dimana P_i adalah tekanan parsial dari komponen i pada larutan, x_i adalah fraksi mole komponen dan P_i^o adalah tekanan uap murni i pada temperature larutan. Penyetaraan ini disebut Raoult’s Law dan ditunjukkan secara grafis pada gambar 1.<br />Kita akan tahu ilustrasi Raoult’s Law mungkin kombonasi dengan Dalton’s Law untuk memperoleh komposisi fase dari system biner.<br /><br />π=P_1+P_2= πy_1+πy_2 (4)<br /><br />π=P_1^o x_1+P_2^o (1-x) (5)<br /><br />Penyelesaian<br /><br />x_1=(π-P_2^o)/(P_1^o-P_2^o) (6)<br /><br />y_i =(P_1^o x_1)/π (7)<br /><br />Dengan mengetahui tekanan total dan berapa tekanan uap dari variasi komponen murni dengan temperature menyebebkan kita mampu untuk menghitung nilai dari x_1 dan y_1 pada keseimbangan. Data tekanan uap biasanya di dapat dari table dan grafik, atau analisis dengan persamaan Antoine :<br /><br />"log " P_i^o=α-β/(1+δ) (8)<br /><br />dimana α,β,δ adalah tipe konstanta dari komponen dan t adalah temperatur (biasanya dalam ¬¬¬¬¬¬¬oC).<br /><br />Larutan Nonideal<br />Batasan diberikan pada sebuah larutan ideal radikal dan kita mungkin berharap mereka sewaktu-waktu akan ditemui pada prakteknya. Komponen larutan nyata akan memperlihatkan tekanan parsial lebih besar atau lebih kecil dari pada yang diprediksi oleh hukum Raoult, seperti ditunjukkan oleh gambar 2.<br />Itu akan ditunjukkan bahwa dua fase diikutsertakan di dalam keseimbangan supaya deviasi dari sifat ideal bersumber dari salah satu atau kedua fase. Indikasi masalah Suatu analisa termodinamika formal menyatakan perintah untuk menghitung sifat nyata, kita harus menyadari deviasi dari sifat ideal dari larutan dan campuran uap, juga setiap komponen murni pada fase uap. Derivasi persamaan perlu tujuan pasti, tetapi mencukupinya untuk menyatakan bahwa jika tekanan overall tidak jauh berbeda dari tekanan atmosfer, sifat nyata mungkin akan lebih baik dideskripsikan oleh relasi berikut :<br /> <br />P_i=π〖 y〗_i=P_i^o 〖 x〗_i y_i (9)<br /><br />Persamaan 9 sangat mirip dengan hukum Raoult, hanya perbedaan pada penambahan faktor koreksi, y_i, disebut activity coefficient. Pengamatan gambar 2 menunjukkan bahwa y_i bisa lebih besar atau lebih kecil dari pada 1.0, dan y_i bervariasi dengan konsentrasi. Jika kita menganggap log y_i, kita dapat menyatakan deviasi positif dari hukum Raoult [gambar 2(a)] atau deviasi negatif [gambar 2(b)]. produk〖 x〗_i 〖 y〗_i disebut aktiviti, α_i, dari komponen i.<br /><br />Koefisien Activiti<br />Perhitungan komposisi fase uap-cair suatu larutan nyata akan menyediakan pengetahuan dari macam koefisien aktiviti dengan temperature dan komposisi. Banyak persamaan empiris dan semi-empiris dianjurkan untuk tujuan ini. Disini kita akan mengilustrasikan dua dari kebanyakan yang sering muncul.<br />Berikut persamaan Van Laar :<br /><br />ln〖γ_1=(A x_2^2)/(A/B x_1+x_2 )^2 〗 (10)<br /><br />ln〖γ_2=(B x_1^2)/(B/A x_2+x_1 )^2 〗 (11)<br /><br />Konstanta A dan B diasumsikan untuk temperature dan tekanan bebas.<br />Jika persamaan 10 dan 11 kita gunakan x_1 atau x_2 bernilai nol maka kita peroleh :<br /><br />A=〖(ln〖γ_1)〗〗_(x_1= 0)=ln〖γ_1^∞ 〗 (12)<br /> <br />B=〖(ln〖γ_2)〗〗_(x_2= 0)=ln〖γ_2^∞ 〗 (13)<br /> <br />Pada istilah lain, konstanta Van Laar’s mungkin diterjemahkan sebagai logaritma dari koefisien aktiviti pada dilusi tak terhingga (∞).<br />Redlich dan Kister menjelaskan logaritma dari perbandingan koefisien aktiviti pada persamaan berikut :<br /><br />ln〖γ_1/γ_2 〗=x_1 x_2 [A+B(x_1-x_2 )+C(x_1-x_2 )^2+ …. (14)<br /><br />Walaupun ini adalah suatu perluasan tak hingga, persamaan itu umumnya terbatas untuk dua atau tiga istilah.<br />Persamaan Van Laar dan Redlich-Kister cocok untuk mengkorelasi koefisien aktiviti dalam kasusnya bahwa mereka menganggap koefisien untuk temperature bebas.<br /><br />PERHITUNGAN DIAGRAM KESEIMBANGAN FASE<br />Persamaan 6, 7 dan 9 menyediakan alat analisis untuk menghitung diagram keseimbangan fase dari larutan ideal dan nyata. Sehingga kita memerlukan semua bagian dari informasi berikut :<br /> Titik didih dari komponen murni<br /> Tekanan uap dari komponen murni sebagai fungsi temperatur<br /> Konstanta Van Laar atau Redlich-Kister<br /> Bagian awal akan menentukan range temperature atau perhitungan P_i^o<br /> Prosedur untuk larutan ideal sangat lurus kedepan : range titik didih dibagi kedalam suatu jumlah interval yang layak, katakan persamaan 10, nilai P_i^o dihitung pada temperature tetap dan mengganti persamaan 6 dan 7, menghasilkan (T, x, y).<br /> Hitunglah komposisi dari setiap fase untuk larutan ideal memerlukan prosedur trial dan error serta akan memerlukan kalkulator dan computer.<br /><br />Persamaan 9, 10, dan 11 diselesaikan sebagai berikut :<br /> Bandingkan interval konsentrasi dari komponen 1 dalam setiap jumlah bagian yang diberikan, katakan persamaan 10<br /> Untuk setiap penetapan nilai x_1, hitung nilai dari γ_1 dan γ_2 (persamaan 10 dan 11)<br /> Ganti x_1,x_2,γ_1, γ_2 didalam persamaan 9 dan temukan temperatur keseimbangan dengan trial dan error. Hentikan perhitungan ketika γ_1+γ_2=1.000±0.002.<br /> Program computer mampu menghitung data komposisi fase dari larutan nyata dan membandingkannya dengan kasus ideal.<br /><br />REFERENSI PELENGKAP YANG DISARANKAN<br />Smith, J.M. and H. C. Van Ness, “Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics, “ Chapter 8, 3rd Ed., McGrawHill, New York, (1959)<br /><br />STUDI KASUS<br /> Bagaimana gambar 2 memperlihatkan titik didih azeotrop maksimum dan minimum?<br /> Bagaimana gambar 2 memperlihatkan jika pemisahan fase terjadi di suatu range x?<br /> Diasumsikan suatu campuran azeotrop terbentuk. Anda hanya mngetahui komposisi azeotrop. Bisakah anda menghitung konstanta Van Laar? Jika jawaban anda iya. Bagaimana bisa dihitung ?<br /> Disarankan suatu prosedur untuk menghitung nilai x dan y menggunakan persamaan Redlich-Kister.<br /> Bagaimana anda menjelaskan secars fisik bahwa bebrapa system memerlukan perbedaan bilangan konstanta Redlich-Kister untuk menjelaskannya?<br /> Untuk system Van Laar diperlihatkan bahwa<br />x_1 ln〖γ_1+x_2 ln〖γ_2=(A B x_1 x_2 )/(Ax_1+Bx_2 )〗 〗<br />Dan gambarlah grafik coba-coba untuk menghitung A dan B.<br /><br />SOAL PEKERJAAN RUMAH (PR)<br />100 mole campuran yang terdiri dari 25% mol cyclopentane (1) dan 75% mole benzene (2) pada suhu 100¬¬¬¬¬¬¬ oC. campuran didinginkan hingga 50% mol dari kondensatnya. Proses diulang untuk 3 kali. Hitunglah :<br /> Suhu titik embun dari campuran murni.<br /><br /> Berat, temperature dan komposisi fase pada akhir dari tiap 3 stage.<br />Data dibawah ini untuk system biner :<br />Tekanan uap (P_1^o P_2^o dalam mm Hg, t dalam oC)<br /><br />log〖P_1^(o ) 〗= 6.86283 – 1186.06/(t + 226.04)<br />log〖P_2^(o ) 〗= 6.90565 – 1211.03/(t + 220.79)<br />Konstanta Van Laar<br />A = 0.41309<br />B = 0.29796<br />Susun diagram Temperatur-Komposisi.<br /> <br /> <br />Pembuatan Grafik Distilasi Multikomponen<br />P.C Wankat<br />Teknik Kimia Universitas Purdue<br />Lafayette Barat, Indiana 47907<br /><br /> <br />Tujuan<br />Tujuan umum dari modul ini adalah menyajikan lanjutan dari distilasi dua komponen menjadi distilasi multikomponen. Modul ini memberikan penjelasan kepada mahasiswa mengenai distilasi multikomponen. Dengan pengetahuan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengerjakan prosedur perhitungan yang lain dan lebih mudah menggunakan perhitungan di komputer.<br />Setelah menyelesaikan modul ini, mahasiswa diharapkan dapat :<br /> Menjelaskan tiga perbedaan antara distilasi dua komponen dan distilasi multikomponen <br /> Menggunakan persamaan-persamaan operasi untuk distilasi multikomponen<br /> Menyelesaikan problem distilasi ternary (empat komponen) menggunakan analisa Mc Cabe Thiele. Mahasiswa dapat menjelaskan pula setiap langkah dalam prosedur ini.<br /> Menentukan lokasi plate umpan yang optimal dan menjelaskan perbedaannya kondisi lokasi ini dengan yang ada dalam distilasi bikomponen.<br /> Menghitung closure dengan trial and error<br /> Menentukan kondisi setiap stage <br /><br />Prasyarat Kemampuan Matematika<br /> Aljabar tingkat universitas<br /> Analisa Geometri<br />Prasyarat Kemampuan Teknik <br /> Neraca massa dan energi<br /> Distilasi duakomponen menggunakan analisa Mc cabe-Thiele method <br /><br />Problem Distilasi dua komponen dapat diselesaikan dengan cara disetiap stage yang dapat diselesaikan dengan pemprograman komputer atau dengan grafik menggunakan diagram Mc cabe-Thiele. Ketika komponen lain ditambahkan, multikomponen menjadi lebih rumit. Pada modul ini, kita akan menpertimbangkan salah satu metode penyelesaian distilasi multikomponen yang cocok. Metode yang akan ditampilkan dalam modul ini diperkenalkan pertama kali oleh Chamber<br />Pertama, kita mempelajari diagram skematik dari sebuah plate dalam kolom distilasi yang menggunakan condenser total dan reboiler partial. Gambar 1 (diasumsikan : aliran molar tetap, tekanan konstan diketahui, dan tidak ada panas yang hilang meninggalkan stage)<br /> <br />Dengan tekanan tetap dan tidak ada panas yang hilang, analisa derajad kebebasan berkisar di yield kolom C + 6 derajad kebebasan dimana C = jumlah komponen. Untuk binary distilasi, derajad kebebasannya adalah 8. Dalam mendesain kita akan sering menggunakan variable seperti kecepatan umpan F, komposisi umpan ZF , kualitas umpan q, komposisi destilat XD, temperature distilasi (cair jenuh), Komposisi hasil bawah XB, ratio refluks eksternal L/D, dan stage umpan optimum.<br />Dengan memilih variable, garis operasi di dan kita dapat stage dari kolom menggunakan Mc Cabe-Thiele method.<br />Sekarang jika kita menambahkan komponen ketiga berarti menaikkan derajad kebebasan menjadi 9. Daftar mengenai 9 variabel didesain dengan kolom distilasi empat komponen.<br />Daftar tersebut dapat dilihat di solusi 1 yang ada di akhir teks modul ini.<br />Untuk memulai prosedur perhitungan setiap stage di dalam sebuah kolom distilasi kita harus mengetahui komposisi kolom terakhir. Untuk system ternary dengan variable spesifik seperti dalam solusi, komposisi-komposisi tersebut belum diketahui. Untuk memulai analisis kita membutuhkan asumsi salah satu komponen tersebut. Problem Distilasi multikomponen selalu mengunakan trial and error. Hal inilah yang membedakan antara distilasi dua komponen dan multikomponen.<br />Untuk membuat prosedur perhitungna lebih khusus kita akan mempertingbangkan problem separasi berikut ini<br />Pisahkan campuran methanol, ethanol, dan air dalam kolom distilasi yang menggunakan condenser total dan reboiler parsial. Kecepatan umpan adalah 100 kg mol/jam dan terdiri dari 50 mol % methanol, 30 mol % ethanol dan 20 mol % air. Umpan berupa cair jenuh. Refluks dikembalikan ke atas tower dalam bentuk cair jenuh dan ratio refluks eksternal L/D=3. Komposisi destilat mungkin 80 mol % methanol dan hasil bawah mungkin 40 mol % ethanol. Asumsi tekanan konstan adalah 1 atm, tidak ada panas yang hilang, dan aliran molal konstan. Menemukan jumlah total stage, lokasi umpan optimum, dan komposisi distilat dan hasil bawah. Data keseimbangan dapat dihitung. Diagram skematik kolom dapat dilihat dalam Gambar 1. konsentrasi methanol dan etanol disebut sebagai komponen kunci.<br />Kita akan memproses melalui penyelesaian langkah demi langkah.<br />Pada tahap pertama adalah mengasumsikan nilai salah satu komposisi destilat dan hasil bawah. Asumsi tersebut digunakan untuk menghitung semua komposisi hasil akhir sehingga kita dapat memulai perhitungan stage demi stage. Disini kita akan mengasumsikan bahwa air masuk ke dalam produk akhir. Asumsi ini dikarenakan air merupakan zat volatile yang paling jelek dibandingkan ketiga komponen lainnya. Dengan asumsi ini san neraca bahan kita dapat melengkapi table komposisi dan kecepatan aliran semua arus masuk maupun keluar. Tetapi, asumsi ini menyebabkan semua perhitungan tergantung pada asumsi tersebut dan akan berulang jika asumsi ini salah<br />Menampilkan kesetimbangan pada kolom dan selesaikan tabel 1. Cocokan jawaban dengan tabel 2 pada akhir tes. Jika tabel anda benar maka anda dapat melewatkan perhitungan di bawah dan hasil. Jika tabel anda tidak benar, pelajari perhitungan yang ditunjukkan dan perbaikilah kesalahan anda.<br />Neraca Massa Total 100 = F = B + D<br />Neraca Metanol 50 = BxBm + 0.8D<br />Neraca Etanol 30 = 0.4B + DxD1<br />Dengan seluruh air di dasar xDw = 0<br />Maka xDE= 1 – xDM – xDW = 1 –0.8 – 0 = 0.2. dan neraca etanol menjadi: <br />30 = 0.4B +0.2D<br />Kombinasi inindengan neraca total akan kita dapatkan: 0.2D = 10 atau D = 50, dan B = 50.<br />Dari neraca metanol: xBM = 0.2<br />Pada dasar kolom: <br />xBW = 1 – xBM – xBE = 1 -0.2 - 0.4 = 0.4<br /> Laju alir pada komponen dalam aliran yang diberikan adalah produk dari fraksi mol dan laju alir pada aliran tersebut. Contohnya, pada dasar : laju alir etanol : (0.4)(50) = 20 mol/jam. Neraca ini bisa juga gunakan dan diselesaikan dengan matrik.<br /> Kita sekarang menyadari sedikit demi sedikit perhitungan menggunakan neraca massa dan kesetimbangan. Untuk sistem destilasi biner pada kesetimbangan, hukum fase Gibbs menunjukan derajat 2 kebebasan. Setelah mengurangi 1 derajat untuk tekanan tertentu kita sekarang hanya memiliki derajat 1 kebebasan. Maka jika kita plot fraksi mol uap, y, dengan fraksi mol cairan, x, kita dapatkan satu kurva kesetimbangan. Jika komposisi cairan diketahui, maka komposisi uapnya pada kesetimbangan di dapat dari kurva kesetimbangan. Ini adalah dasar untuk menampilkan perhitungan kesetimbangan pada diagram McCabe-Thiele untuk sistem biner.<br />Untuk campuran ternary, situasinya sedikit berbeda. Tuliskan hukum fase Gibbs dan hitung derajat kebebasan untuk destilasi campuran ternary pada kesetimbangan. Lalu kurangi derajat kebebasan tekanan untuk mencapai pada sisa derajat kebebasan.<br /><br />Apa arti penting dari perhitungan ini? Kamu harus menulis hukum seperti berikut:<br /> F = C – P + 2 atau<br /> F = 3 – 2 + 2 = 3<br />Setelah mengurangi tekanan tersebut, di dapat 2 derajat kebebasan. Arti penting dari ini adalah 2 variabel harus di definisikan untuk menggambar kurva kesetimbangan. Untuk perhitungan McCabe-Thiele, dua diagram kesetimbangan sangat dibutuhkan.<br /> <br /><br /> Diagram kesetimbangan untuk sistem metanol-etanol-air ditunjukan pada gambar 2. Catatan bahwa kita telah memakai fraksi mol etanol pada cairan sebagai parameter pada diagram metanol dan fraksi mol metanol pada cairan sebagai parameter pada diagram etanol. Ini sesuai sejak kita akan melangkah turun dari atas kolom. Kika kita ingin melangkah tiap stage mulai dari atas kolom, ini akan menjadi lebih tepat untuk memakai komposisi uap sebagai parameter. Kurva itu dinamai biner EtOH-MEOH. Biner MEOH-H2O dan biner EtOH-H2O menampilkan kurva kesetimbangan uap-cairan saat komponen ke-3 tidak ada. Kurva tersebut menyediakan enveloper luar untuk diagram kesetimbangan.<br /> Untuk memastikan anda dapat membaca diagram ini dengan baik, carilah komposisi kesetimbangan uap untuk<br /> xM = 0.4 dan xE = 1<br /> xM = 0.3 dan xE = 0.5<br /> xM = 0 dan xE = 0.6<br />Tuliskan jawaban anda dan lihat solusi 3 pada akhir tulisan ini.<br /> Jika anda menemukan komposisinya dan atau mengetahui letak kesalahannya brarti anda siap untuk prosesnya. Jika anda tidak menemukan letak kesalahan anda maka tanyalah pada seseorang teman kelas anda atau temui instruktor anda.<br /> Jika kita memiliki 4 atau lebih komponen, presentasi grafis dari data kesetimbangan akan sangat rumit. Pada umumnya, solusi secara grafis tidak berguna untuk sistem multi-komponen. Bisa jadi hanya satu pengecualian adalah sistem ternary seperti perlakuan ini. Metode grafis ini akan sangat berguna untuk azeotropic dan destilasi ekstraksi dapat digunakan untuk system lebih banyak komponen.<br /> <br />Untuk tambahan pada data kesetimbangan pada gambar 2 kita harus memakai neraca massa. Ini bisa selesai dengan mengembangkan dan memplotkan kurva operasi untuk metanol dan etanol di setiap stage pada kolom. Pada gambar 3 skema diagram dari kolom telah ditunjukan dengan dua stage bebas j dan k.<br /> Untuk mengembangkan persamaan operasi kita menyelesaikan untuk yM, pada neraca massa tergambar pada gambar 3 :<br /> yM = ( L1 / V1) xm + ( D + V ) xD<br />Substitusi D dengan Vj-1 – L dan asumsikan overflow molal konstan, persamaan ini menjadi <br /> ym = ( L/V ) xm + [ 1 – ( L/V ) ] xDm<br />Neraca massa ini sama dengan yang terjadi pada destilasi biner. Persamaan operasi yang lain dikembangkan pada suatu perlakuan analogi. Untuk mengecek kemampuan anda dalam melakukan ini, kembangkan persamaan operasi bagian stripping untuk etanol.<br />Langkah anda seharusnya melihat sesuatu seperti ini :<br />Neraca massa : Lk + 1 = Vk + B<br /> Lk + 1 xEk + 1 = Vk yEk + BxBE<br />Substitusi B dengan B = Lk + 1 – Vk dan asumsikan overflow molal konstan. Hasilnya adalah<br /> yE = ( L/V )xE – [ ( L / V ) – 1 ] xBE<br /> Prosedur yang sama dapat dipakai untuk mengembangkan garis operasi bagian peningkatan etanol dan garis operasi bagian stipping metanol. Jika anda ingin latihan, kerjakan persamaan ini; jika tidak, lanjutkan<br />Persamaan operasi untuk etanol pada bagian peningkatan adalah<br /> yE = ( L / V ) XE + [ 1 – ( L – V )] xDE<br />Persamaan operasi untuk metanol pada bagian stripping adalah <br /> yM = ( L / V ) xM – [ ( L / V ) – 1] xBM<br /> <br />Pada destilasi biner garis ini diperoleh dengan menemukan perpotongan antara garis stipping dengan garis operasi bagian peningkatan. Kita bisa mendefinisikan q sebagai<br /> q = ( L / L ) / F<br />q berhubungan dengan entalphi aliran dari neraca energi di sekitar plate umpan. Pada destilasi multi-komponen, kita bisa mendapatkan garis umpan untuk tiap komponen. Untuk metanol menjadi <br />yM = [ ( q / ( q – 1 )] xM – [ ZM / ( q – 1 )]<br />dan untuk etanol<br />yE = [ q / ( q – 1 )] xE – [ ZE / ( q – 1 )]<br />dengan q didefinisikan sama seperti untuk destilasi biner. Garis ini akan mempunyai slope yang sama tapi intercept yang berbeda. Beberapa naskah mengembangkan garis umpan dalam <br />f = ( V – V ) / F. Persamaan dengan hasil yang berbea, tetapi menampilkan garis yang sama.<br /> Selanjutnya kita akan plotkan garis operasi dengan garis kesetimbangan pada 2 diagram kesetimbangan. Lakukan ini pada gambar 2 untuk pernyataan kasus yang diberikan sebelumnya. Destilat dan komposisi dasar untuk masalah ini telah dibahas sebelumnya.<br /> Saat anda merasa puas maka anda telah memplotkan 4 garis operasi dan 2 garis umpan dengan benar, bandingkan jawaban anda dengan solusi 4 pada akhir dari naskah ini.<br /> CATATAN : diagram etanol seharusnya melihat sesuatu yang tidak biasa.<br /> Jika anda melakukan kesalahan pada gambar 2 maka anda harus kembali lagi dan membuat jadi benar<br /> Pada gambar 4 kita juga harus melangkah maju kontak kesetimbangan oleh reboiler. Untuk melakukan ini kita harus tahu nilai xBE untuk interpolasi untuk mendapat komposisi uap metanol yang keluar reboiler. Pada diagram etanol, nilai xBM digunakan untuk menemukan komposisi uap etanol yang keluar reboiler. Saat komposisi uap ditemukan, xlM dan xlE bisa didapat dari garis operasi. Catatan bahwa ini adalah aplikasi dua-langkah dari data kesetimbangan untuk mendapatkan nilai y, dan neraca massa untuk mendapatkan nilai x. Saat xlM dan xlM diketahui kita bisa melangkah ke tahap berikutnya. Untuk tahap 1 kita bisa interpolasi untuk nilai xE = 0.43 pada diagram metanol dan untuk nilai xM=0..32 di dalam diagram etanol. Dengn teliti langkah selanjutnya dengan dua stage dalam gambar 4 dengan operasi stripping section line. Analisa prosedur menggunakan binary distillation agar tidak terjadi kesalahan.<br /><br /><br /><br /> <br />Jika telah diselesaikan, cek kembali jawaban anda dengan menyelesaikan untuk reboiler dan pertama dua kesetimbangan stage dalam gambar 7 yang ada di halaman terakhir tulisan ini. <br />Jika jawaban anda benar maka selamat! Namun jika jawaban anda salah maka bandingkan gambar 4 dan gambar 7 untuk menemukan di mana letak kesalahannya.<br /><br /><br />Dalam diagram etanol gambar 7, stage 1 mendapatkan petunjuk variasi <br /><br /><br />konsentrasi yaitu pertama keonsentrasi etanol mengalami peningkatan kemudian mengalami penurunan. Penurunan konsentrasi etanol diperkirakan sejak konsentrasi distilat lebih rendah dari pada konsentrasi di bawah. Peningkatan konsentrasi etanol dalam reboiler terjadi karena banyak fraksinasi dalam boiler terjadi antara etanol dan air. Etanol adalah lebih mudah menguap dibandingkan air, maka konsentrasinya akan mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan proses kolom. Pada stage 1 dan 2 etanol dipisahkan berlawanan dengan methanol. Etanol tidak begitu volatile, maka konsentrasinya mengalami penurunan. Terjadinya maksimalnya konsentrasi dalam kolom adalah tiga jalan yang mana distilasi multi komponen berbeda dengan binary distillation<br /><br /><br /><br />Dalam kolom enriching section, prosedur yang sama dapat digunakan secara bertahap pada stage ke stage. Sebelum membahas metode yang digunakan untuk menentukan letak umpan yang optimum, marilah kita melihat kembali prosedur yang digunakan dalam tahapan tertutup pada stage-stage. Buat rangkaian tahapan yang digunakan untuk menentukan xe dan xM dari konsentrasi bawah yang telah diketahui dan bandingkan daftar anda pada Persamaan 6 di akhir tulisan ini.<br />Pada point ini mungkin dapat membantu untuk membandingkan tahapan tertutup stage-stage pada diagram untuk analisis persamaan. Untuk persamaan aliran molal yang konstan dibutuhkan dalam stripping section yaitu dua persamaan keseimbangan.<br />yM=fe(xe,xM)<br />dan<br />ye=fe(xe,xI)<br />dan persamaan dasar operasinya dapat dipecahkan untuk xe dan xM<br />xm=V/L ym+(V-V/L)xRm<br />xe=V/L ye+(V-V/L)xRe<br />Tahap 1 dan tahap 2 dalam tahapan Solution 6 di atas terdiri dari pemecahan dua persamaan kompleks keseimbangan yang bisa didapat dari data keseimbangan. Pada tahap 3, dua persamaan kekekalan massa dipecahkan untuk menemukan ye dan yM. Metode stage by stage menggunakan metode analisa yang didiskusikan lebih detail oleh King (2) dan Smith (3).<br />Plate umpan optimum sama artinya dengan lokasi umpan yang memberikan jumalah stage paling sedikit untuk seluruh kolom. Pada binary distillation, lokasi plate umpan optimumseharusnya ditemukan secara jelas dari garis yang menjadi daerah umpan. Jika kita melihat Gambar 7, maka kita bisa melihat stage 2 yang terlihat sebagai daerah optimum umpan untuk methanol bukan etanol. Perbedaan utama yang keempat antara distilasi multi komponen dengan binary distillation adalah pada distilasi multi komponen bukan menggunakan prosedur yang sederhana untuk menentukan daerah optimum umpan masuk stage. Untuk mendekati keyakinan yang mutlak di mana daerah umpan optimum, anda seharusnya mencoba beberapa daerah dan menggunakan daerah yang menghasilkan jumlah stage yang sedikit.<br />Keuntungannya, plate optimum umpan tidak ditemukan dengan cara trial dan error tiap waktu tetapi menetukan sebuah daerah yang dapat dijadikan perkiraan yang tepat. Dalam menghitung kolom yang ingin digunakan untuk memperoleh peningkatan perbandingan xMeOH/xEtOH mungkin dengan cepat dapat dilakukan. Kita dapat menggunakan kenyataan ini untuk menemukan stage optimum umpan dengan membandingkan nilai xMeOH/xEtOH dihitung menggunakan garis operasi bawah dengan nilai yang dihitung dengan anggapan bahwa stage berada dalam stage optimum umpan dan menngunakan garis operasi atas. Jika <br />(xMeOH/xEtOH) Garis Operasi Bawah > (xMeOH/xEtOH) Garis Operasi Atas <br />Kemudian kita tidak mencapai stage optimum umpan. Stage pertama di mana (xMeOH/xEtOH) Garis Operasi Bawah < (xMeOH/xEtOH) Garis Operasi Atas kemungkinan adalah stage optimum umpan.<br />Kembali ke Gambar 7 dan mempertimbangkan masalah stage pertama, kedua, dan ketiga di atas reboiler parsial seharusnya digunakan plate umpan sesuai dengan criteria yang telah disebutkan. Jawabannya adalah Solusi 7 pada akhir pembahasan ini.<br />Catatan bahwa menggunakan stage kedua seperti halnya stage umpan meningkatkan konsentrasi methanol tetapi menurunkan konsentrasi etanol. Ini adalah indikasi yang lain bahwa konsep binary dihilangkan ketika kita bekerja dengan system multi komponen dalam distilasi multi komponen, ini adalah bagian yang paling dekat plate umpan di mana ukuran yang menjadi patokan di tentukan tidak dikunci sejak pembalikan komponen kunci dalam distilasi terjadi. Kurang baiknya distilasi ini dapat telah dibahas oleh Brian (4) dan King (2). Di dalam bagian ini trial dan error dibutuhkan unutk menemukan stage optimum umpan.<br />Sekarang kita telah menyelesaikan stepping off stages menggunkan garis operasi enriching section. Dengan mudah ini dapat dilihat dalam Gambar 7. Menentukan nomor fraksi dibutuhkan untuk methanol dan etanol.<br />Ketika anda akan mengoreksi larutan anda dengan Gambar 5 dan Solution 8 di akhir pembahasan ini.<br />Pada point itu adalah mengajarkan untuk memotongkan komposisi etanol dalam cairan yang meninggalkan bebrapa stage. Menggunakan Gambar 5 untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dan memotongkan hasil dalam Gambar 6. Solusinya dapat dilihat dalam Gambar 8 (Solution 9) di akhir pembahasan.<br />Konsentrasi maksimum dilihat dalam gambar 8 adalah sesuatu yang khas sebagai komponen kunci dalam distilasi multi komponen. Dua komponen kunci adalah komponen utama dalam distilasi. Metanol adalah light key ( lebih volatile) dan etanol adalah heavy key. Sedangkan air bukan termasuk heavy key. Jika ditemukan komponen selain metanol yang lebih volatile maka komponen tersebut disebut light key. Secara umum, destilat tidak termasuk light key dan hasil bawah (residu) bukan termasuk heavy key. Jika bukan komponen light key, konsentrasi methanol akan melintang maksimum dalam enriching section. Komponen kunci dalam kasus ini adalah destilat atau produk bawah.<br />Dalam Gambar 8 kita dapat melihat kurva tidak smooth dekat dengan palte umpan. Ini juga cirri-ciri yang biasa terjadi dalam distilasi multi komponen dan terjadi karena konsentrasi umpan berbeda dari konsentrasi bahan dalam plate umpan. Ini dapat dijadikan suatu pelajaran bahwa mempelajari profil konsentrasi dan suhu untuk contoh lain dengan komponen dan stage yang lebih besar. Contoh ini diberikan oleh Brian (4) di halaman 251-267 dan oleh King (2) di halaman 325-337.<br />Teknik skema stage demi stage di sini juga dapat diaplikasikan untuk masalah ternary distillation menggunakan susunan kolom yang lebih kompleks. Beberapa contoh adalah kolom dengan umpan ganda, open steam heating, ekstraksi, atau distilasi azeotrop [lihat Chambers (l)], aliran sisi atau refluks subcooled. Pada bagian ini garis operasi baru dibutuhkan untuk dikembangkan. Garis operasi ini dikembangkan dengan prinsip yang sama yang mana dimanfaatkan di sini untuk diaplikasikan. Perpanjangan untuk bagian ini dan fluks total yang jelas dan tercover dalam masalah pekerjaan rumah. Tidak seperti perpanjangan sebelumnya pada rencana binary, perhitungan refluks minimum tidak sederhana dan hasil dalam trial and error dalam pemecahan pada distilasi multi komponen.<br />Metode stage demi stage didiskusikan di sini sebagian besar tak jarang diadaptasikan pemecahan pada computer. Prosedur dan rangkaian tahapan yang digunakan sama persis untuk stage tahapan tertutup kecuali persamaan keseimbangan harus diubah bentuk dulu menjadi persamaan atau bentuk table yang cocok untuk computer. Teknik grafis adalah metode yang istimewa unutk mengetahui apa yang terjadi pada kolom distilasi dan untuk mengoreksi hasil omputer. Itu juga dapat berguna ketika mengembangkan sebuah program computer. <br />Penggunaan perhitungan stage demi stage adalag terbatas dengan trial dan error secara hitungan. Seperti jumlah komponen yang meningkat, konsentrasi komponen harus harus diperkirakan meningkat dan konvergen agak menga;ami kesulitan. Hanya dalam bagian di mana kita dapat memperkirakan konsentrasi pada kolom pertama dan terakhir dengan akurasi yang tinggi akan memberikanmemberikan hasil yang bagus dalam trial yang pertama pada metode stage demi stage.<br />Dalam system methanol-etanol-air kita seharusnya memperkirakan konsentrasi air keluar dari bawah dengan teliti. Bagaimanapun, di dalam hasil distilat kita dapat menghitung sekitar 100%. Pada kasus ini kita tidak mengetahui apakah fraksi mol itu benar 10-5, 10-6, 10-7, 10-8. Ketika kita membuat sebuah perkiraan pada dasar kita turun beberap tingkat dari dasar kolom ke atas puncak kolom. Jika kita mempunyai suatu sistem ternary dengan suatu cahaya yang tidak menyetem, kita akan mengira konsentrasi cahaya tidak menyetem hasil distilat dan kemudian turun beberapa tingkat disepanjang kolom. Untuk turun beberapa tingkat disepanjang kolom lebih senang dipakai komposisi uap air yang digunakan sebagai parameter untuk data keseimbangan.<br />Dengan sebuah sistem empat komponen kita dapat melaksanakan taksiran konsentrasi akurat jika tidak ada yang menyetem ( perkiraan baik pada dasar kolom) atau tidak ada yang menyetem berat (perkiraan baik pada puncak kolom). jika kedua-duanya yang tidak menyetem cahaya dan suatu tidak menyetem berat, maka akan ada suatu besar persen kesalahan di dalam cahaya konsentrasi yang tidak menyetem pada dasar kolom dan suatu besar persen kesalahan di dalam konsentrasi yang tidak menyetem berat pada hasil distilat. untuk kasus ini sebuah metode bertahap bukanlah suatu pilihan baik untuk suatu teknik penyelesaian karena itu semua perhitungan akan tergantung pada hasil yang mendekati konsentrasi, dan teknik lain membahas acuan akan mungkin lebih cepat. <br />Untuk jadi lebih yakin bahwa kamu dapat memahami argumentasi ini, berikut ini adalah penyelesaian beberapa contoh<br />Untuk masing-masing contoh ditulis apakah kamu dapat memperkirakan semua konsentrasi yang tidak diketahui dengan suatu ketelitian yang tinggi pada puncak atau dasar kolom ataupun tidak sama sekali. jika sebuah cara perhitungan bertahap dapat digunakan untuk mengindikasi adanya distilat, Asumsi apa dan di mana arah yang kamu akan mulai langkah-langkah prosesnya. Kunci konsentrasi komponen ditetapkan pada puncak atau dasar kolom. <br /> Pemisahan dari etil eter – methanol – ethanol – air. Etil eter dan methanol adalah kunci.<br /> Pemisahan dari etil eter – methanol – ethanol – air. Methanol dan ethanol adalah kunci.<br /> Pemisahan dari etil eter – methanol – ethanol – air. Ethanol dan air adalah kunci.<br /> Pemisahan dari etil eter – methanol – ethanol – air. Methanol dan air adalah kunci.<br />Jawaban-jawaban penyelesaian soal 10 pada akhir bacaan.<br /><br />Ringkasan<br />ini untuk belajar sendiri modul yang kita sudah dapat mempertimbangkan aspek dasar distilasi multicomponen dengan menyelidiki perhitungan secara bertahap untuk sistem ternary. Sementara sedang diproses melalui analisa ini kita dapat mempelajari distilasi multicomponen itu memerlukan perhitungan trial and error, teknik grafis itu tidaklah selalu bermanfaat, konsentrasi paling banyak dapat terjadi pada kolom, dan jumlah maksimum memberi penempatan umpan pada plat harus didapat dengan cara trial and error. Metoda menemukan bentuk operasi, karena turun beberapa langkah untuk menempatkan sejumlah maksimum pemberien umpan, dan untuk menentukan langkah umpan itu telah dipertimbangkan secara detail. Akhirnya, aplikasi secara metoda bertahap bagi permasalahan lain distilasi dengan singkat dibahas.<br />Tatanama<br />B = laju alir bawah kolom, kg.mol/h<br />C = angka-angka komponen pada aturan fasa<br />D = laju alir distilat, kg.mol/h<br />F = harga umpan kg.mol/h<br />ƒE, ƒM = hubungan fungsional umum untuk keseimbangan<br />j, k = angka konstanta<br />L = laju alir cairan bagian ralat, kg.mol/h<br />L/D = rasio reflux eksternal<br />L/V = rasio reflux internal<br />Z = komposisi umpan<br />L = laju alir cairan bagian luar, kg.mol/h<br />L/V = dasar kemiringan garis operasi<br />N = angka tingkat pada kolom, puncak kolom<br />P = angka dari fase-fase pafa kaidahnya<br />q = (L – L)/F, kulalitas umpan<br />Qc, Qr = beban panas pada kondensor dan reboiler, J/h<br />V = laju alir uap bagian ralat, kg,mol/h<br />V =laju alir uap bagian luar, kg.mol/h<br />x = fraksi mol cairan<br />y = fraksi mol uap<br />z = fraksi mol umpan<br /><br /><br /><br /><br />keterangan:<br />B = bawah<br />D = distilat<br />E = ethanol<br />M = methanol<br />W = air<br />1,2 – k – j – N = jumlah langkah<br /><br />solusi permasalahan pada bacaan<br /> jika kamu menjawab F, Z1, Z2, q, xD(or xD),refluks cairan jenuh, xB,(or xB, or xB), L, D dan jumlah maksimum memberi penempatan umpan pada plat sudah benar. Catatan bahwa derajat-derajat kebebasan yang lebih diperlukan dengan sepenuhnya menetapkan komposisi umpan.<br /> jika kamu sudah melakukan perhitungan dengan tepat pada tabel terlihat seperti pada tabel 2.<br /> <br /> <br />Tabel 2<br /> <br /> Umpan Distilat Hasil bawah<br />Methanol 50 mol/h Zm = .5 40 mol/h xDm = .8 10 mol/h xBm = .2<br />Ethanol 30 Ze = .3 10 xDe = .2 20 xBe = .4<br />Air 20 Zw = .2 0 xDw = .0 20 xBw = .4<br />Total 100 50 50<br /><br /><br /> <br /> a. kita dapat yM = .68 dari diagram methanol dan yE = .13 dari diagram ethanol. Catatan bahwa interpolasi yang diperlukan pada diagram kedua. <br />b. yM = 0.43 dan yE =0.42. Catatan bahwa ada lebih sedikit ethanol di dalam uap air dibanding cairan dari contoh ini.<br />c. yM = 0, yE = 0.7 dan yW = 0.3. Ini adalah sepasang contoh dan EtOH-H2O sepasang kurva yang telah digunakan.<br /> untuk memperoleh penyelesaian pertama kita menghitung perbandingan refluks internal:<br />L/V= (L/D)/(1+L/D)= 3/4= 0.75<br />Kemudian kita masukan xDM =0.8 pada y = x garis pada diagram methanol. Sebuah garis kemiringan 0.75 adalah garis operasi atas. garis umpan adalah vertikal dan digambar dari y = x = ZM = 0.5. Garis operasi bawah digambar dari persimpangan pada garis umpan dan garis opersai atas secara langsung y = x = xBM =0.2.<br />Pada diagram ethanol sebuah prosedur serupa digunakan. Bagaimanapun, xDE adalah kurang dari ZE sehingga memperbesar garis operasi bagian bawah y = x. Operasi bagian luar garis harus diperluas di atas garis y = x seperti ditunjukkan pada gambar 4.<br />Catan bahwa pada diagram ethanol penempatan produk hasil bawah dan hasil distilat telah ditukar dari tempat yang umum pada sepasang diagram. Ini terjadi karena ethanol lebih mudah menguap dibanding methanol.<br /> –<br /> Urutan langkah-langkah mengikuti pola ini :<br /> mengetahui nilai-nilai xBM dan xBE untuk temukan kurva keseimbangan sesuai dengan reboiler.<br /> cari yBM dan yBE dari kurva keseimbangan.<br /> gunakan garis operasi untuk temukan xM1 dan xB1.<br /> menghitung nilai-nilai xM1 dan xE1 dilihat pada kurva keseimbangan yang sesuai pada langkah pertama.<br /> cari yM1 dan yE1 dari kurva keseimbangan.<br /> gunakan garis operasi untuk temukan xM2 dan xB2.<br />Ini adalah suatu urutan yang umum dapat digunakan untuk suatu penyelesaian anallitis komputer jika kita menggantikan kata-kata itu “kurva” dan “garis” dengan “persamaan.<br /> Menurut kriteria, langkah yang kedua di atas reboiler adalah jumlah maksimum langkah umpan. Mendekati perbandingan yang ditemukan dari gambar 7 adalah:<br />Langkah 1 (0.52) garis operasi bawah<br /> (0.37)<br /> > (0.38) garis operasi atas<br /> (0.41)<br /><br /><br />Langkah 2 (0.52) garis operasi bawah<br /> (0.32)<br /> < (0.54) garis operasi atas<br /> (0.33)<br />Langkah kedua bisa diuji seperti jumlah maksimum langkah umpan, dan langkah ketiga tidak diperiksa lagi karena langkah yang kedua sudah memenuhi kriteria. Untuk masalah ini langkah kedua adalah jumlah maksimum langkah umpan. Ini dapat dilihat pada langkah pertama dan langkah ketiga.<br /> Gambar 5 menunjukkan penyelesaian untuk seluruh kolom. Catatan bahwa 41/3 langkah keseimbangan (tambah sebuah reboiler) diperlukan metanol untuk menjangkau nilai xDM yang ditetapkan empat langkah-langkah diperlukan untuk ethanol. Jika asumsi awal kita bahwa semua air terlihat produk hasil bawah benar, maka jumlah langkah-langkah yang sama akan diperlukan oleh kedua-duanya methanol dan ethanol. Dengan begitu ada sebuah sedikit kesalahan pada yang asli ini.<br /><br />Untuk menemukan penyelesaian eksak yang kita mau tidak mau harus membuat suatu anggapan yang baru menyangkut jumlah dari air di dalam produk bawah dan mengulangi kalkulasi. dengan begitu masalah itu adalah mencoba-coba. karena hasil kita (kami yang akhir adalah sungguh dekat, kita tidak akan mengulangi kalkulasi. jika di mana kalkulasi yang harus diulangi usaha yang cukup adalah exspended di dalam mempertemukan pemusatan-pemusatan sebelum memulai percobaan yang berikutnya. teknik ini bersifat disscused di detile y Smith(3)<br /><br /> <br /><br /><br /> Berasumsi bahwa semua etanol dan air muncul di dalam produk bawah. pemusatan akan teliti di dalam alas/pantat dari kolom dan anda perlu turun langkah-langkah dari dasar. <br /><br /> b) tidak ada terkaan yang teliti dapat dibuat untuk kedua-duanya ether etil dan air. Gunakan suatu metoda kalkulasi yang berbeda. <br /><br /> c) Berasumsi bahwa semua ether etil dan metanol muncul di dalam destillate. pemusatan akan teliti di dalam destillate dan kita perlu turun langkah-langkah dari atas. <br /><br /> d) etanol di dalam whichis yang tidak kunci [bukan/tidak] ringan maupun yang berat. itu akan mendistribusikan antara atas dan alas/pantat dengan cara yang sangat sulit untuk dinaksir. gunakan metoda kalkulasi yang berbeda. <br /><br /> untuk kasus-kasus A dan C suatu tangan stage-by-stage atau kalkulasi komputer akan bekerja dengan baik. Untuk B kasus dan D suatu metoda kalkulasi multicomponent yang berbeda dengan kekayaan pemusatan yang lebih baik harus digunakan. banyak teknik diferent telah dikembangkan dan dibahas di dalam referensi.<br />REFERENSI<br /> Chambers, J.M.,”Extractive Distillation, Design and Application.”Chem Eng Proger,47,555(1951)<br /> King, C.J,”Separattion Processes,”2nd Ed.,McGraw Hill, New York(1980)<br /> Smith,B.D.,”Design of Equilibrium Stage Processes,”McGraw Hill,New York(1963)<br /> Brian, P.L.T.,”Staged Cascades in Chemical Processing,”Prentice-Hall,Englewood Cliffa,N.J.(1972)<br />BELAJAR PERMASALAHAN<br /> menjelaskan mengapa pengaliran kembali penentuan minimum adalah suatu masalah mencoba-coba di distilasi multicomponent. rujukan kepada diagram keseimbangan yang rangkap tiga harus sangat menolong di dalam penjelasan Anda<br /> jika suatu colomn telah dibangun dan kita ingin meramalkan berapa banyak separasi dapat diperoleh dengan suatu feed yang diberi yang kita mempunyai suatu masalah simulasi daripada suatu masalah desain. dalam hal ini lokasi feed plate dan jumlah total dari stage akan ditetapkan. mengecek derajat kebebasan sisa, kita melihat bahwa setelah laju alir feed penetapan, komposisi, dan kualitas ;pengaliran kembali cairan jenuh ;kolom tekanan ;tanpa kehilangan panas ;dan exsternal mengalir kembali nisbah, L/D ;hanya derajat-derajat kebebasan nya tinggal. Jadi; Dengan demikian hanya pemusatan nya yang tepat, seperti pemusatan metanol di dalam destillate, dapat ditetapkan. Garis besar secara detil bagaimana Anda akan memecahkan seperti suatu masalah dan mendaftar anggapan-anggapan yang anda akan buat[kan] bagi solusi mencoba-coba<br />SOAL<br /> peroleh persamaan-persamaan untuk suatu kolom yang dua-feed dan merencanakan bentuk operasi yang sesuai di diagram McCabe-Thiele<br /> peroleh dan rencanakan bentuk operasi untuk suatu kolom dengan suatu arus samping di bawah plat feed<br /> kolom distilasi dengan condenser total dan reboiler total dioperasikan denga refluk total. Refluk dikembalikan sebagai cair jenuh dan kolom mempunyai tujuh stage seimbang.cairan yang meninggalkan bagian bawah kolom diambil sebagai sampel dan didapat 0.1 mol fraksi methanol, 0.4 mol fraksi etanol dan 0.5 mol fraksi air. Bagaimana komposisi cairan yang meniggalkan condenser?<br /> Gunakan satu set data keseimbangan untuk menyelesaikan permasalahan berikut.<br />Feed mengandung 40% mol methanol, 30% mol etanol, 30% mol air di distilasi flash. Operasi dilakukan sehingga 2/3 feed teruapkan. Kembangkan garis operasi untuk distilasi flash ini dan perkirakan fraksi mol cairan dan uap keluar. Asumsikan keseimbangan terjadi.<br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />PEMILIHAN PELARUT DALAM EKSTRAKSI<br />Allan O.Mogensen<br />Rutgers University<br />PO BOX 909<br />Piscataway, N.J.08854<br /><br /> <br />TUJUAN<br />Setelah menyelesaikan modul ini, mahasiswa diharapkan dapat:<br /> Menyusun 10-14 faktor yang menjadi pertimbangan dalam memilih pelarut<br /> Menerapkan syarat-syarat tadi untuk pelarut-pelarut khusus yang diusulkan sebagai calon untuk contoh aplikasi<br />PRASYARAT KEMAMPUAN MATEMATIKA <br />Aljabar<br />PRASYARAT KEMAMPUAN KETEKNIKAN <br /> Berlatar belakang dalam kimia untuk mengelompokkan permasalahan- permasalahan yang mungkin muncul tentang pelarut yang reaktif/tidak stabil, seperti reaksi asam-basa, oksidasi, atau polimerisasi atau permasalahan- permasalahan yang berkaitan dengan racun atau bahaya kebakaran.<br /> Menyelesaikan modul-modul yang menyelesaikan permasalahan dengan cara grafis pada ekstraksi atau metode Phoncon untuk ekstraksi atau penyelesaian yang sejenis untuk menyediakan pemahaman dengan data keseimbangan dan protayal-nya dalam koordinat segitiga<br /> Terbiasa dengan perhitungan distilasi( volativilitas relative, jumlah plate teoritis, dll) <br />jarang apakah mungkin untuk memilih bahan pelarut yang ideal. setiap pilihan dibuat akan mencukupi satu ukuran [pilihan;terkemuka] contoh "resiko:" ether etil bisa lebih sedikit beracun untuk bernafas(meniup dibanding toluena, tetapi lebih dari resiko kebakaran. kompromi-kompromi harus pula dibuat antara ukuran-ukuran, contoh, ether etil boleh jadi lebih selektif dibanding toluena, tetapi akan berbiaya lebih untuk memulihkan oleh distilasi jika air pendingin yang didinginkan diperlukan. daerah yang terbesar dari kompromi-kompromi, bagaimanapun, yang dikenakan pada waktu. suatu pilihan yang harus dibuat sebelum suatu pabrik percobaan dapat dirancang satu taksiran dari kilang dan biaya produksi buat. tidak dengan jarang, manajemen whises sasaran ini yang untuk dijumpai sangat segera setelah memperkenalkan insinyur desain dengan proses kimiawi yang diusulkan. dengan begitu, pilihan dari suatu bahan pelarut melibatkan pertimbangan banyak calon-calon sebagai yang mungkin, di suatu dibatasi waktu. insinyur harus bijaksana tetapi keras di dalam mendesak waktu cukup untuk membuat keputusan banyak mengetahui layak, dan menunjuk ukuran-ukuran spesific untuk memilih pilihan terbaik adalah argumentasi terbaik untuk menjadi menghibahkan waktu cukup.<br /><br />UKURAN-UKURAN UNTUK PILIHAN <br /> A. Ukuran-Ukuran yang Berkenaan dengan Hal dapat Dipisahkan <br /> bahan pelarut itu harus membentuk suatu fasa yang terpisah dari, dan adalah dapat dipisah-pisah dari, solusi feed. lima ukuran-ukuran yang untuk dipertimbangkan adalah :kelarutan, densitas, tegangan antar fasa, reaktivitas kimia, dan kestabilan, dan viskositas. <br />Kelarutan <br /> bahan pelarut dan feed harus sama hampir insolublein satu sama lain sebagai yang yang mungkin. umpamakan, sebagai contoh, itu diinginkan untuk menyuling?menyadap asam cuka sebagai suatu zat pelarut di dalam air, n-butanol, yang memecahkan untuk sejumlah 9 suku cadang dalam 100 bagian-bagian dari air, akan menjadi sangat sedikit menarik dibanding toluena, dapat larut kepada hanya 005 suku cadang per 100 bagian-bagian dari air. sekali pun asam cuka itu dengan sepenuhnya dipindahkan dari air, hilangnya 9 bahan pelarut suku cadang per 100 air suku cadang tidak bisa dimaklumi :butanol mau tidak mau harus destilled (atau disadap )dari air hasil yang dimurnikan. "Hasil yang dimurnikan" adalah nama dari sungai kecil dari yang mana zat pelarut (asam cuka )dari bahan pelarut ( n-butanol )bisa dibuat lebih yang diper;rumit dan exspensive oleh kehadiran dari air <br />Densitas <br /> karena fasa-fasa keduanya untuk memisahkan, densitas-densitas mereka harus berbeda. perbedaan ini adalah paling genting setelah kontak, ketika bahan pelarut itu dipenuhi dengan zat pelarut. sebagai konsekwensi, membandingkan densitas-densitas bahan pelarut keduanya di dalam keadaan yang murni mereka mungkin tidak mengatakan kepada keseluruhan kisah. perbedaan-perbedaan densitas kecil dapat agumented oleh pemisah sentrifugal, tetapi itu biaya lebih dari (sekedar) alat pengendap gaya berat. tidak ada gambar yang tepat dapat diberi selama satu perbedaan densitas yang bisa diterima, karena sangat banyak bergantung pada tipe dari peralatan dan di sifat-sifat fisik yang lain. bagaimanapun, suatu perbedaan densitas dari kurang dari tentang 5% akan menyajikan suatu prospek yang lemah(miskin untuk ekonomi di dalam pengendapan gaya berat <br />Tegangan Antar Fasa <br /> adalah penting bahwa fasa yang dispresed mempunyai suatu tegangan antar fasa yang tinggi untuk mempercepat persatuan dari tetesan-tetesan mengikuti bahwa keberadaan surfaktan atau sabun sangat dipertimbangkan karena keduanya menstabilkan disperse dan menghindarkan penggabungan dengan menurunkan rentang interface. Sabun tidak ditambahkan dengan sengaja, tetapi dibiarkan tumbuh dengan sendirinya. Sebagai contoh, air pabrik mungkin terkontaminasi dengan sedikit drainase kotoran yang membawa sabun atau dengan dekomposisi daun, dan lain lain yang bisa jadi berdampak sama. Atau, beberapa kontaminan dalam solute yang diinginkan bertindak sebagai dispersant. Untuk alasan itu, penting sekali untuk menjalankan test pada bahan actual untuk dipakai daripada formulasi persiapan laboratorium untuk penggambaran kemurnian kimia yang dapat duperkirakan sekarang ini.<br />Reaktivitas dan Stabilitas Kimia<br /> Suatu solvent seharusnya tidak masuk pada reaksi yang diinginkan dengan solute atau solven umpan. Sebagai contoh penggunaan asetat anhidrid untuk mengekstrak suatu komponen dari air yang hasilnya terhidrolisis menjadi asam asetat. Di samping itu, kadang-kadang reaksi antara reaktan solven dengan solute yang diinginkan, misal Amina digunakan untuk mengekstrak asam organic dari air. Terkadang dilakukan reaksi balik untuk merecovery solven.<br /> Dan juga, solven yang dipilih harus stabil. Anilin cenderung berubah coklat karena oksidasi. Ether cenderung membentuk peroksida eksplosif karena oksidasi juga. Sementara air dapat dihilangkan dengan tindakan pencegahan khusus, hal ini memakan waktu, mahal dan tidak dapat diandalkan.<br />Viscositas (Kekentalan)<br /> Viscositas yang tinggi dalam suatu fase mengurangi laju transfer massa. Pada fase yang tidak terdispersi, lajunya lambat baik pada penurunan atau penaikan dispersi. Viscositas tinggi juga membuat pemompaan lebih sulit dan transfer panas lambat. Umumnya solven dengan viscositas rendah atau medium lebih disukai.<br /> Data viscositas dalam buku pegangan Teknik Kimia, seperti hal.212-213 pada referensi (1), data yang masuk jumlahnya ternatas. Data atau nilai kualitatif dapat diyemukan di buku pegangan solsen (Referensi (5)-(7)) dan dalam kumpulan baru sebagai pengaturan DOT (3).<br />Rangkuman Kriteria Proses Pemisahan<br /> Tiap-tiap dari 5 kriteria yang tersebut di atas meliputi perbandingan relative daripada klasifikasi numerik. Test Bench dengan pengusulan kandidat adalah mutlak diperlukan dan nilai pertimbangan utama telah diperinci dalam pengurangan jumlah kerja bench yang proporsinya dapat dikendalikan. Sebagai contoh masalah, pemikiran proses dimana diinginkan untuk mengekstrak asam asetat dalam air. Dapat diperkirakan bahwa kandidat berikut diusulkan sebagai solven ekstraksi : a) n-Asam kaproat, b) Anilin, c) Sikloheksanol. Tidak ada dari ketiga solven tersebut yang diharapkan bisa dipertimbangkan menurut kriteria proses pemisahan. Asam kaproat terlalu larut dalam air (kira-kira 1 %) disbanding dengan banyak pilihan lain, seperti Isopropil ether (kira-kira 0,2 %). Anilin terlalu dekat spesifik gravity-nya (1,02) disbanding dengan larutan umpan (1,04) dan dengan air yang diekstrak (1,00) . Dan juga, anilin dapat bereaksi dengan asam asetat. Sikloheksanol lebih viscous ( kira-kira 75 cp pada 20°C) dibanding banyak pilihan lain, disamping itu larut air (3,6 %).<br />B. Kriteria Berdasarkan Penampakan<br /> Penampakan adalah kemapuan solven yang diusulkan untuk mengekstrak solute dari larutan umpan. Ada 3 sifat dibedakan menjadi : a) koefisien distribusi, b) selektifitas, c) kapasitas.<br />Koefisien Distribusi<br /> Koefisien ini diartikan sebagai ukuran kecenderungan solute melarut dalam solven, disbanding dalam larutan umpan. Tepatnya, koefisien K = XBS / XBA , atau ratio fraksi berat solute A dalam solven S, yang dalam keseimbangan, dibanding dengan berat fraksi solute B di solven umpan A. Ratio lebih tinggi yang lebih baik. Tetapi, K frekuensinya kurang dari 1 sehingga konsentrasi keseimbangan lebih kecil di fase solven dibanding dalam solven umpan. Meski demikian, solute dapat dipindah lengkap semua dari larutan umpan ke solven dengan kontak ulang stage atau dengan kontak counter current kontinyu. Sebagai contoh, nilai K untuk asam asetat dalam umpan air, diekstrak dan isopropyl ether adalah 0,238. Karena itu, konsentrasi keseimbangan asam dalam air adalah 4x konsentrasinya di dalam ether. Tetapi, dengan 21 stage kontak counter current, asam dalam air dapat dikurangi dari dari 25 % menjadi 0,01 % (rincian perhitungan diperlihatkan di referensi (1) hal. 15-22)<br />Data koefisien distribusi Kf dapat ditemukan di literature, dicari dengan menggunakan chemical abstrak atau engineering index, yang ditabelkan seperti tabel 15-2 di referensi (1). Aturan kasar yang menonjol dalam pemilihan solven dikenal dengan “like dissolves like” / suka melarutkan suka. Sehingga, alcohol bisa menjadi selven yang baik untuk alkohol lain, aromatik untuk aromatik lain, dll. Sebagai contoh, untuk mengekstrak n-propanol dari air, akan beralasan untuk mencoba alkohol lain. Faktanya, untuk sistem ini, K1 untuk iso-amil alkohol adalah 3,34 & n-butanol adalah 3,61 (I).<br />Selektivitas<br />Selektivitas dapat diartikan sebagai kemampuan solvent untuk mengekstrak solute dalam larutan umpan yang lebih disuka. Selektivitas βBA yaitu derajat di mana umpan F dipisahkan dengan solute S. faktanya βBA = KB/KA 1 ratio koefisien distribusi B & A, antara S dan A. Agar solven menjadi efektif, selektivitas harus lebih besar dari 1,0. Sebagai contoh, jika asam asetat diekstrak dari air dengan solven S, solven harus melarutkan sebagain solute daripada yang air dilakukan.<br />Berdasarkan diagram keseimbangan hypothetical yang diperlihatkan di Gambar 1. Dapat diperkirakan bahwa umpan F adalah 36 % B (solute) dan 64 % A (solven umpan). Pada penambahan solven S (berapa bagian?), campuran diperoleh komposisi rata-rata Q. Di sini, dengan tie-line RE membelah ekstrak E memiliki 33,5 % B, 38 % S, dan 28,5 % A dan Rafinat R memiliki 20 % B, 11% S, dan 69 % A. Koefisien distribusi B (FB) adalah 33,5/ 20 = 1,7\675; kemudian A1 KA = 28,5/69,0 = 0.413, kemudian selektivitas βBA adalah KB/KA = 1,675/0,413 = 4,05. Nilai ini bisa juga diperoleh dengan memperpanjang garis dari S melewati E dan R ke E’ dan R’ (lihat gambar 1). Menggunakan nilai numerik dari gambar 1, XBS/ XAS = 53,5/46,5 (pada E’) dan XBA/XAS = 22,5/77.5 (pada R’). Sehingga Βba = (53,5 X77,5) / (56,5 X 22,5) = 3,96 (Ini dekat dengan 4,05 yang bisa diperkirakan dengan pengukuran grafis). Maka, selektivitas hipotesa solven S kira-kira adalah 4.<br />Kapasitas<br /> Jika diagram keseimbangan sama dengan yang ditunjukkan gambar 1, solven S bisa melarutkan solute B dalam jumlah tak terbatas. Tetapi jika kelarutan B dalam S terbatas, area 2 fase akan memotong garis BS dan jumlah atau laju alir solven S harus dibuat cukup besar untuk menghindari presipitasi atau pemisahan B. Karena nilai ekonomi recovery solute B dari solven S tergantung pada sedikitnya solven praktisnya, solven dengan kapasitas terbatas, denganvariabel sama menjadi kurang menarik.<br />C. Kriteria yang Mempengaruhi Penerimaan Semua Sistem<br /> Tidak cukup suatu solven memiliki selektivitas tinggi dibanding lainnya. Sejumlah faktor tambahan masuk jadi pilihan, khususnya pengaruh harga pada seluruh operasi<br />Korosifitas<br />Solven yang sangat korosif misalnya asam encer, larutan SO2 , dan lain-lain akan membutuhkan bahan konstruksi spesial untuk tangki, pengaduk, sumbu atau tutup lubang. Biaya ekstraksi untuk konstruksi harus dipertimbangkan dalam pemilihan solven.<br />Tekanan Uap<br /> Solven dengan tekanan uap tinggi seperti ammonia cair atau dietil ether sulit untuk menjaga tetap cair. Terlepas dari segala resiko itu, kehilangan solven ke lingkungan akan merugikan dan menyulitkan operasi. Seharusnya diingat bahwa operasi boleh jadi terjadi selama musim panas.<br /> Flammabilitas (Mudah Tidaknya Terbakar)<br />Sifat yang berhubungan dan sangat penting adalah flammabilitas, yang biasanya diukur dengan limit batas flammabilitas, dengan Titik Nyala dan dengan Temperature Bakar. Batas flammabilitas didefinisikan range campuran udara di dalamnya di mana solven akan terbakar, range yang luas lebih berbahaya daripada yang dekat. Titik Nyala merupakan suhu di mana solvent bisa dibakar oleh api. Pada Suhu Bakar, solvent akan mulai terbakar dalam udara dengan sendirinya, tanpa percikan ataupun nyala api. Beberapa contoh diperlihatkan pada tabel 1.<br />Akan terlihat bahwa kedua tolune dan hexane lebih aman daripada ether yang memiliki “batas lebih tinggi” flammabilitasnya. Juga, titik nyala ether pada -45°C dan memiliki titik bakar lebih rendah. Harus diingat bahwa factor kritis dalam suhu pembakaran adalah hot spot di peralatan, seperti pada over head motor atau pada pipa steam panas, yang akan dikontakkan dengan percikan kebocorang atau tumpahnya solvent.<br />Toxinitas<br />Aspek yang benar-benar dalam pemilihan solvent bisa didasarkan pada tiga level = bahaya operasi, bahaya buangan ke lingkungan dan bahaya konsumen [lihat (2) atau (3), untuk data racun]<br /> <br /><br /><br />Tabel 1. Keterbakaran dari beberapa solven<br />Pelarut Suhu flash oC Suhu nyala otomatis oC Batas dalam udara % V<br />Toluene 4,0 552 1,2 – 7.1<br />Heksana -26,1 247 1,2 – 7,7<br />Etil eter -45 186 1,7 – 48<br />lihat (2) atau (3) untuk data yang sesuai<br /> <br /> Bahaya bagi operator – walaupun secara total sistem tertutup, saluran pembuangan dan lain-lain. Operator akan tetap terpapar melalui penguapan, tumpahan, kebocoran dari pelarut atau bahan tambahan untuk memenuhi kebutuhan pelarut dan lain-lain. Risiko lain dari pelarut adalah risiko semakin parah oleh karena itu fitur desain harus bersifat melindungi dari sesuatu yang menyebabkan peningkatan biaya dan pengurangan efektivitas operator. Bekerja delapan jam dalam pakaian karet dan menggunakan masker pernafasan tidak hanya membatasi pandangan dan pergerakan tetapi juga sangat tidak nyaman. Sebuah pabrik dapat didesain sedemikian rupa untuk menangani berbagai tingkat bahaya dari pelarut, tetapi bukan tidak mungkin untuk memilih bahan pelarut yang berbahaya jika masalah keselamatan sudah teratasi. Tingkat bahaya racun dibedakan menjadi dua tingkatan akut (reaksi cepat) dan kronis (reaksi lambat).<br /> Bahaya bagi lingkungan – beberapa pelarut, bahkan jika secara khusus tidak berbahaya bagi operator tetapi mungkin keberadaannya akan berakibat kurang baik bagi air dan udara. Uap dari hidrokarbon misalnya yang disinyalir sebagai ukuran dari polusi, atau freon yang dipercaya sebagai penyebab kerusakan lapisan ozon di atmosfer. Tness juga dapat dikontrol tetapi memerlukan biaya tambahan dan sulit. Pembinaan dapat dilakukan dari departemen negara terkait.<br /> Bahaya bagi konsumen – Dalam teori, pelarut dihilangkan dari produk yang diinginkan dengan distilasi atau dengan metode lainnya dan sedikit runutan dari pelarut dengan konsentrasi kecil. Ada perkecualiannya, sebagai contoh pelarut yang digunakan untuk ekstraksi minyak hati ikan Cod yang dikonsumsi manusia sebagai penawar racun. Selain itu bahkan produk selain makanan, kosmetik atau pakaian yang boleh jadi kontak dengan operator di dalam pabrik. Contoh bahan tambahan untuk plastik, fluida potong bengkel, cat-cat dagang da produk lain yang mana operator atau penjual boleh jadi terpapar oleh bahan-bahan tersebut dalam waktu yang lama. Pemilihan bahan pelarut pun harus diperhatikan batas akhir waktu penggunaannya.<br /><br />Pemenuhan Hak Paten<br />Pemilihan jenis bahan pelarut jarang yang menjadikan dalam hak paten karena pemilihan secara umum “lebih nyata” dan bukan merupakan yang dapat dipatenkan. Tetapi ia membayar untuk melakukan penelitian terlebih dahulu! Jadilah ahli untuk melakukan pengecekan!<br />Kemampuan untuk dilakukan recovery<br />Setelah zat yang terlarut diekstraksi ke dalam pelarut. Pelarut tersebut harus dipisahkan untuk digunakan kembali. Kecuali jika zat terlarut dapat dikristalkan, metode lazimnya adalah distilasi. Pemilihan pelarut termasuk mendesain model tidak hanya dilakukan pada kolom ekstraksi tetapi juga sistem pemisahan pelarut. Investasi dan biaya operasi dari penggunaan sistem tersebut harus diperkirakan untuk mendapatkan pelarut termurah yang dapat dilakukan untuk tujuan yang sama. Itu diperlukan untuk mengetahui kesetimbangan antara pelarut dan zat yang terlarut. Jika ini tidak tersedia, ia dapat diasumsikan dengan sifat perlakuan ideal (jika hal ini merupakan hal yang logis)<br />Dalam banyak kasus, sifat ideal cair-uap tidak sesuai dengan apa yang diasumsikan, oleh karena itu data tidak dapat dihitung dan data percobaan akan ditemukan dalam literatur atau ditentukan.<br />Sebagai contoh, umpamakan n-butanol (titik didih 117 oC) adalah zat yang terlarut dalam beberapa larutan yang tidak ditentukan dan tiga jenis pelarut yang disarankan adalah:<br /> H2O (titi didih 100 oC)<br /> Toluene (titik didih 110.8 oC)<br /> Pentanol-2 (titik didih 119.5 oC)<br />Sekarang diurutkan dari atas yang paling mudah dilakukan pemisahan dengan n-butanol dengan distilasi.<br />Air yang muncul sebagai lapisan yang pertama menjadi pilihan terbaik, karena ia memiliki perbedaan titik didih yang paling jauh dengan n-butanol sehingga paling mudah dipisahkan dengan metode distilasi. Tetapi sistem air – n-butanol akan membentuk azeotrop. Toluene juga akan membentuk azeotrop dengan n-butanol. Jika digunakan pentanol-2, tetapi karena titik didihnya hanya 2,5 oC lebih tinggi dari n-butanol, jumlah besar dari plate teoritis dan laju refluk yang tinggi mungkin dibutuhkan. Terutama tekanan uap dari n-butanol pada 119,5 oC, yang diperoleh dari ekstrapolasi data dalam tabel 3-8 pp 3-50 referensi (l) adalah 810 mm Hg, sehingga penguapan relatifnya terhadap pentanol-2 adalah 1,066. Menggunakan persamaan fenske (dengan kondensor total):<br /><br />N+1=ln[(X_1/X_2 )_p*(X_2/X_1 )_w ]/ln〖α av〗 <br />pada refluk total. <br />Dan diasumsikan bahwa 99% butanol murni diinginkan pada hasil puncak dan pentanol-2 murni 99% diinginkan pada hasil bawah:<br /><br />N=ln[99/1*99/1]/ln1,066 -1<br />Atau N = 143 plate teoritis (pada refluk total)<br />Metode ini tidak efektif untuk dijalankan, tetapi jangan menyerah! Walaupun membentuk azeotrop, n-butanol dan air dapat dipisahkan menjadi alkohol dan air murni menggunakan dua kolom, terhadap dua cairan yang tidak saling larut yang diperoleh dari kondensor [lihat (1) halaman 13 – 39 untuk bagian yang lebih rinci]. Jumlah total dari plate yang dibutuhkan untuk dua kolom akan lebih kecil dari jumlah 143. Singkatnya, air dijadikan pilihan sebagai pelarut dengan pertimbangan mudah untuk diperoleh kembali.<br />Table 2. Biaya investasi untuk sistem air-methanol<br /> Air Methanol<br />Ekstraksi 1 sentrifugal<br />5 mixer @ 5.000 25.000 ekstraktor<br />5 alat pengendap @2.500 12.500 @ $ 100.000<br />Instalasi 20.000 20.000<br />Pompa, pipa dll 25.000 10.000<br />Pengecatan, atap 5.000 1.000<br />Listrik 10.000 2.000<br />mesin 5.000 2.500<br />Kolom distilasi <br />Asesoris 25.000 10.000<br />Instalasi 15.000 8.000<br />Total $ 142.500 $ 153.500<br />Depresiasi $ 10.678,50/Th $ 11.512,50/Th<br /><br />Biaya<br />Idealnya setiap calon pemilihan pemilihan pelarut harus dipelajari terlebih dahulu secara teliti untuk mengetahui lebih jauh tentang perkiraan investasi dan biaya operasi untuk setiap kasus sehingga didapatkan pada pilihan biaya yang paling murah. Dalam praktik di lapangan, akan sangat jarang adanya waktu yang senggang untuk memperkirakan biaya terhadap dua atau tiga pilihan. Total biaya yang paling sedikit itulah yang menjadi pilihan akhir, dan akan jauh lebih meyakinkan memiliki analisa yang serupa setidaknya satu dari pilihan yang lain.<br />Sebagai contoh yang sederhana dari perbandingan hipotesa, baik metanol maupun air dapat menjadi bahan pelarut dari zat terlarut C yang diproduksi pada 5*105 kg per tahun. Perkiraan 5 stage teoritis dibutuhkan untuk setiap bahan pelarut. Untuk air, 5 pengaduk dan 5 pengendap bisa cukup menjadi bahan pertimbangan; untuk metanol, perbedaan massa jenis yang rendah mungkin membutuhkan ekstraktor-separator dengan sentrifugasi kecepatan tinggi yang mempunyai 5 stage. Pertimbangan bahan terlarut C yang bersifat kurang volatil dibandingkan air, dapat dipisahkan dengan menggunakan 20 stage teoritis serta dengan perbandingan refluk sebesar 2,5/1 atau metanol yang dapat dipisahkan dengan 10 stage teoritis dan perbandingan refluk 1,5/1. Pertimbangan kerugian terhadap jumlah 5 kg pelarut tiap 100 kg produk C. Perlu diperhatikan juga kemurnian dari produk yang dihasilkan, sehingga operator diharapkan dapat mengendalikan proses distilasi air tersebut serta lama waktu pencampuran dan pengendapan, tetapi separator sentrifugal membutuhkan jumlah operator yang lebih banyak jika menggunakan metanol. Pertimbangan biaya uap air (steam) $ 2,00 tiap 106 Btu dan bahwa metanol harus dikondensasi dengan cooling-tower air pada $ 0,10 tiap 10 galon (temperatur 15 oC) tetapi air juga dapat diganti dengan air sungai sehingga tidak mengeluarkan biaya. Biaya dari upah karyawan (termasuk supervisi, kerja lembur dll) mencapai $ 10 tiap jamnya, perbaikan 5% dari total investasi dan besarnya investasi dapat diperkirakan dalam tabel 2.<br />Asumsi operasi pabrik 2000 jam per tahun, biaya operasi (biaya yang mencakup ekstraksi dan distilasi) untuk dua jenis bahan pelarut dapat dilihat dalam tabel 3.<br />Berdasarkan analisa ini, air menjadi pilihan yang lebih ekonomis, pelajar akan mengapresiasikan sejumlah biaya yang ditunjukkan dalam tabel 3 sebagai ilustrasi, meskipun banyak hal yang diabaikan dalam kasus yang sebenarnya. Catatan juga bahwa perbedaan antara 1 operator dengan 2 operator merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam biaya total akhir. <br /><br /><br /><br />LITERATUR<br /> Perry. R. H. and C. H. Chilton. “Chemical Engineers’ Hand Book.” 5th, McGraw-Hill (1973)<br /> Sax. I., “Dangerous Properties Of Industrial Materials” 4th Ed. Van Nostrand Reinhold (1975)<br /> “Chemical Hazards Response Information (CHRIS).” Dept of Transportation (DOT). Coast Guard.<br /> Treybal, R. E., “Liquid Extraction.” 2nd Ed. McGraw-Hill (1963)<br /> Mellan. L., “Industrial solvents.” Reinhold (1947)<br /> Mellan. L., “Industrial solvents’ Handbook.” Noyes Data Corp (1970)<br /> Mellan. L., “Compatibility and Solubility.” Noyes Development Corp (1986)<br /> Bailes. P. J., C. Hanson, and M. A. Hughes, “Liquid-Liquid Extraction.” Chemical Engineering, (January 19, May 10, August 30, 1976). Available as reprint from Chemical Engineering.<br /> Hanson. C., “Recent Advances in Liquid-Liquid Extraction.” Pergamon (1971) <br /> Alders. L., “Liquid-Liquid Extraction.” Elsevier (1959)<br /> Arro. Ya. V., and L. N. Melder, “Calculation of Partition Coeficient for Polar Substance Between a Mixture of Organic Solvent and water.” Russian jurnal of physical chemistry, 50 (10), pp. 1553-1555 (1976) <br /> Fedors. R. F., “A Method for Estimating Both the Solubility Parameters and Molar Volume of Liquid.” Polymer Engineering and Science, 14 No. 2. Pp. 147-154 (1974)<br /> Dack, M. R. J., Ed., “Solutions and Solubilities.” “Techniques of Chemistry.” Vol. VIII. Wiley (1976)<br /> Francis, A. W., “Liquid-Liquid Equilibriums” Interscience (1963)<br /><br />STUDI MASALAH<br /> Sebutkan lima kriteria dari bahan-bahan pelarut yang dipilih dengan mempertimbangkan pemisahan pelarut tersebut dengan larutan umpan!<br /> Mengapa kelarutan bahan pelarut dalam rafinat umumnya lebih lemah jika dibandingkan dengan kelarutan rafinat dalam solven?<br /> Diharapkan untuk memisahkan kembali detergen dari anak sungai, sehingga airnya dapat digunakan untuk pengairan dan daur ulang detergen. Recovery detergen kadang-kadang berkendala oleh adanya salinitas, dapatkah ini digunakan untuk membuat ekstraksi parsial?<br /> Dalam pengujian toluene, untuk memisahkan toluene dari air, seorang ahli kimia mengujikan 100ml larutan dengan 100.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /> Tabel 3. Biaya operasi air-metanol<br /> Water Methanol<br />Depresiasi $ 10.678,5 $11.512,50<br />Karyawan 20.000,00 40.000,00<br />Perawatan 7.125,00 7.656,00<br />Uap* <br />Btu/Th 2,68*109 1,61*109<br />$/Th 5.356,00 3.213,00<br />Air pendingin - 716,00<br />Kehilangan pelarut - 4.168,00 @500/gal<br />Total: $/Th $ 43.168,50 $ 67.284,50<br />c/kg produk 8,6 13,5<br /> *catatan bahwa pengeluaran uap untuk produk (sama untuk kedua kasus) bahwa air mendidih 1,25*106 kg/Th metanol yang mendidih 0,75*106 ¬kg/Th. Perlu diperhatikan juga perbedaan ΔHv dari toluen, dan mendapatkan itu untuk memindahkan hanya setengah dari solute. Dia berusaha untuk mencoba lagi dengan 500 ml of toluen, dan mengecewakan karena yang didapatkan hanya 84% solute. Kamu mengusulkan lima pengambilan secara berturut-turut masing-masing 100 ml. Dapatkah kamu memperkirakan banyaknya jumlah derajat untuk mengembalikan hasil yang dicapai saat pertukaran?<br /> Mengingatkan pada Figure 1 (melampirkan) dan mengasumsikan bagian yang terdapat dalam wt. %. Berapa banyak solvent S yang akan ditambahkan untuk 100 kg umpan F untuk mendapatkan sebuah campuran dengan komposisi Q?<br /> Memperkirakan sumber air pengotor dari impuritas organik, yang manakah solven yang bagus untuk di gunakan: octane (tekanan uap 45 0C = 50 mm Hg). Atau parafin (tekanan uap 45 0C < 1 mm Hg)?<br /> Mengambil ethyl ether dari solven dengan cara sistem ekstraksi 1 gr-mol eter per menit di dalam ruangan. Berapa banyak alat pembuangan uap/gas yang di persiapkan dalam ruangan untuk mencegah bahaya ledakan?<br /> Gasolin dapat memberikan sebuah nilai octane tinggi untuk menjumlahkan : (1) tetraetil atau (2) benzen. Dari 2 nama tersebut yang meberikan nilai resiko tinggi.<br /> Sebuah kemungkinan solven di dalamnya beracun sebuah perumusanuntuk mengahapus cetakan dalam blok mesin. Dengan asumsi suhu volatil adalah rendah, dan sangat sedikit udara dari lubang angin.<br /> Sebuah Solute organik dapat larut dalam etanol sangat luas, untuk 5 % pada 20 0C dan 35% pada 80 0C. Semuanya dapat larut dalam air. Apakah dapat di pindahkan ke penguapan. Apakah solvent lebih mudah recovery: (air atau etanol)?<br /> <br /><br />Data Tabel<br /> Table 4. <br />Comparison of Ethylbenzen and styrene <br /> Ethylbenzen styrene<br />a). Sp. Gr.<br />b). Solubility in H2O 0.87<br />0.01% 0.90<br />v. sl. s<br /><br /> Table 5. <br /> Xylene n-Butyl Acetate Chlorobenzene<br />a). Sp. Gr.<br />b). Solubility in H2O 0.87<br />Insol 0.88<br />0.87% 1.107<br />0.05%<br />Note : Sp. gr. of acetonitrile = 0.783 <br /><br /> Table 6. <br /> Cyclohexanol Toluene<br />a).Viscosity, cp<br />b). Sp.Gr.<br />c). Solubility<br />d). Flash point, 0F<br />e). Toxicity Rating : Acute<br /> Toxicity Rating : Chronic<br />f). Distribution Coefficient -<br />0.96<br />3.6%<br />40<br />1-2<br />Suspected carcinogen<br />1.325 0.60<br />0.87<br />0.05%<br />154<br />1-2<br />1-2<br />0.064<br /><br /> Table 7. <br /> Viscosity.cp K0 Sp. Gr.<br />Ethylene glycol<br />β.β1-thiodipropionitrile<br />Triethylene glycol 18<br />-<br />35 0.300<br />0.350<br />0.351 1.11<br />-<br />1.13<br /><br /> Table8.(1), pp. 13-6 <br />x 0.0464<br />y 0.0988 0.0861<br />0.1729 0.2004<br />0.3473 0.2792<br />0.4412 0.3842<br />0.5464 0.4857<br />0.6304 0.5824<br />0.7009 0.6904<br />0.7759 0.7842<br />0.8384 0.8972<br />0.9149<br /><br /> <br />TUGAS RUMAH / MASALAH<br /> Jika menginginkan hasil diaceton alcohol (B) dari air (A). Keduanya memungkinkan menjadi solvent: 1.Ethylbenzene (K=0.355), dan 2.Styren (K=0.455). beberapa kandungannya dapat di lihat pada tabel 4. Bandingkan Ethylbenzene dan Styren pada basis di tabel 4, dari reaksi kimia dan kestabilannya. Pilihlah yang terbaik dan beri alasanmu.<br /> Untuk menginginkan hasil acetonitrile dari air.menggunakan salah satu solvent: 1.Xylene, 2.n-butyl acetat, dan 3.Chlorobenzene. Pilih salah satu dengan data density dan solubyliti yang terdapat pada tabel 5.<br /> Untuk menginginkan hasil acetid acid dari air menggunakan cyclohexanol atau toluene. Bandinkan antara kedua basisnya: a). Transfer masa rata-rata. b).racun dan bahaya kebakaran. dan; c).koefisiennya. lihat tabel 6.<br /> Memperkirakan sebuah umpan 25% benzenedi dalam n-heptana. Menghasilkan suatu pemisahan benzene menjadi satu dengan kandungan tidak lebih dari 5% mol benzena dan yang lainnya tidak lebih 95% benzene. Hasil Laboratorium menunjukan tiga solvent memiliki koefisien lihat tabel 7. (componen A=n-heptana). Untuk membantu perhitungan pemisahan, the vapor-liquid (x-y) data pada tabel 8memungkinkan untuk (benzene dengan volatil banyak). Pilihlah dari ke tiga solvent tadi, dan berapa banyak langkah teoritis (penaksiran) akan dibutuhkan? Rumus Kremser untuk penomoran langkah M yaitu pemisahan countercurrent multistage adalah:<br />M=(log〖{[〗 1/(1-Z)] (1-1/U)+ 1/U})/logU <br />Z=(U^(M+1)-U)/(U^(M+1)-1) U=SK/H<br />Dimana <br />S=Solvent rata-rata pada kolom<br />H=Umpan rata-rata pada kompoen A<br /> Memperkirakan anilin dapat dipisahkandari benzen dengan acetic atau dengan hydrochloric acid. Menggunakan peralatan 18-8 stainless steel. Yang mana solvent lebih menguntungkan, dan berikan dua alasanmu yang kamu pilih.<br /> Dua buah solvent, S1 dan S2 dengan pertimbangan. Rata-rata transfer massa adalah 10 menit lebih cepat untuk S1 dari pada S2, tetapi S1 membutuhkan waktu 6 langkah dalam reaksinya/contact. Memisalkan percampuran settlers untuk S2 lebih dari 10 menit dari pada S1.Yang manakah solvent yang di butuhkan jika aya tampung/kapasitasnya lebih tinggi?Lamiya Mu'nisatus Zahrohttp://www.blogger.com/profile/11271011285071461628noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-3555301726007223600.post-45237532234657623532009-03-23T20:30:00.000-07:002009-03-23T20:32:21.264-07:00DESALINASI AIR LAUT MENGGUNAKAN METODE REVERSE OSMOSIS SEBAGAI SOLUSI KRISIS AIR BERSIH DI INDONESIADESALINASI AIR LAUT <br />MENGGUNAKAN METODE REVERSE OSMOSIS <br />SEBAGAI SOLUSI KRISIS AIR BERSIH DI INDONESIA<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Disusun Oleh :<br />1. HANNA SISCA ( L2C006054 )<br />2. IKAWATI ( L2C006060 )<br />3. KHOLIFAH KURNIASARI ( L2C006063 )<br />4. LAMIYA MU’NISATUS Z. ( L2C006064 )<br />5. SUKMA BUDI ARIYANI ( L2C006099 )<br /><br /><br />TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK<br />UNIVERSITAS DIPONEGORO<br />SEMARANG<br />2009<br /><br /><br /><br /> <br />BAB I<br />PENDAHULUAN<br /><br />Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki luas wilayah 5.193.252 km2, dua per tiga luas wilayahnya merupakan lautan, yaitu sekitar 3.288.683 km2 sehingga Indonesia memiliki julukan sebagai negara maritim. Ironisnya, di tengah kepungan air laut, ternyata masih ada beberapa tempat yang mengalami kekurangan air, terutama mengenai ketersediaan air bersih. Akibatnya, di tempat seperti itu air menjadi barang eksklusif nan mahal. Masyarakat harus membeli untuk mendapatkan air bersih. Ironi inilah yang menimpa masyarakat Kepulauan Seribu pada tahun 2006. Di kepulauan yang berada di utara kota Jakarta tersebut, air bersih menjadi barang langka. Ketersediaan air bersih adalah masalah utama bagi daerah tersebut. Setidaknya, untuk mendapatkan satu liter air bersih, masyarakat harus membayar Rp 50,- sampai Rp 75,-. <br />Pada era teknologi sekarang ini seharusnya air bukan lagi menjadi masalah. Negara-negara di kawasan Timur-Tengah telah lama memanfaatkan air laut untuk memenuhi kebutuhan air bersih atau yang sering kita kenal sebagai desalinasi. Pemurnian air laut ini dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti distilasi, penyulingan, dan lain-lain. Namun seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, telah lahir teknologi baru yaitu Reverse Osmosis(RO) dengan bantuan membran. Salah satu kelebihan teknologi ini adalah penampilannya portable, tidak memakan tempat yang luas. <br />Secara prinsip, proses destilasi merupakan perubahan fase cair menjadi fase uap. Dimana pada tahap akhir, air laut akan mengalami kondensasi menjadi air murni. Sementara, pada proses RO, tidak terjadi perubahan fase. Pada proses RO yang terjadi hanya fase cair saja. Dimana untuk memisahkan air tawar dengan air laut di dapat dari adanya perbedaan tekanan yang menggunakan membran semi permeablenya saja.<br /><br /><br /><br /><br /><br /> <br />BAB II<br />ISI<br /><br />II.I KRISIS AIR DI INDONESIA<br /> Penyediaan kebutuhan air bersih di Indonesia saat ini masih minim. Di kota-kota besar pelayanan penyediaan air bersih baru mencapai 45 persen, sedangkan di pedesaan juga baru sebesar 10 persen. Ini membuktikan terjadinya krisis air bersih di Indonesia.<br /> Air merupakan unsur yang vital dalam kehidupan manusia. Seseorang tidak dapat bertahan hidup tanpa air, karena itulah air merupakan salah satu penopang hidup bagi manusia. Ketersediaan air di dunia ini begitu melimpah ruah, namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan air minum sangatlah sedikit. Dari total jumlah air yang ada, hanya lima persen saja yang tersedia sebagai air minum, sedangkan sisanya adalah air laut. Selain itu, kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan air bersih itu dari hari ke hari. Semakin meningkatnya populasi, semakin besar pula kebutuhan akan air minum. Sehingga ketersediaan air bersih pun semakin berkurang. Seperti yang disampaikan Jacques Diouf, Direktur Jenderal Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), saat ini penggunaan air di dunia naik dua kali lipat lebih dibandingkan dengan seabad silam, namun ketersediaannya justru menurun. Akibatnya, terjadi kelangkaan air yang harus ditanggung oleh lebih dari 40 persen penduduk bumi. Kondisi ini akan kian parah menjelang tahun 2025 karena 1,8 miliar orang akan tinggal di kawasan yang mengalami kelangkaan air secara absolut. Kekurangan air telah berdampak negatif terhadap semua sektor, termasuk kesehatan. Tanpa akses air minum yang higienis mengakibatkan 3.800 anak meninggal tiap hari oleh penyakit. Begitu peliknya masalah ini sehingga para ahli berpendapat bahwa pada suatu saat nanti, akan terjadi “pertarungan” untuk memperbuatkan air bersih ini. Sama halnya dengan pertarungan untuk memperebutkan sumber energi minyak dan gas bumi.<br /> Di Indonesia sendiri, dengan jumlah penduduk mencapai lebih 200 juta, kebutuhan air bersih menjadi semakin mendesak. Kecenderungan konsumsi air diperkirakan terus naik hingga 15-35 persen per kapita per tahun. Sedangkan ketersediaan air bersih cenderung melambat (berkurang) akibat kerusakan alam dan pencemaran.<br />Sekitar 119 juta rakyat Indonesia belum memiliki akses terhadap air bersih (Suara Pembaruan - 23 Maret 2007). Penduduk Indonesia yang bisa mengakses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, baru mencapai 20 persen dari total penduduk Indonesia. Itupun yang dominan adalah akses untuk perkotaaan. Artinya masih ada 82 persen rakyat Indonesia terpaksa mempergunakan air yang tak layak secara kesehatan. Untuk persentase akses daerah pedesaan terhadap sumber air di Indonesia lebih rendah daripada beberapa negara tetangga seperti Malaysia. Di Malaysia, tingkat akses sumber air di pedesaan mencapai 94 persen. Di negara Indonesia yang kaya sumber daya air ini, angka akses pedesaan terhadap air bersih hanya menyentuh level 69 persen, lebih rendah dari Vietnam yang telah mencapai 72 persen. Pada akhir PJP II (2019) diperkirakan jumlah penduduk perkotaan mencapai 150,2 juta jiwa dengan konsumsi per kapita sebesar 125 liter, sehingga kebutuhan air akan mencapai 18,775 miliar liter per hari. Menurut LIPI, kebutuhan air untuk industri akan melonjak sebesar 700% pada 2025. Untuk perumahan naik rata-rata 65% dan untuk produksi pangan naik 100%. Pada tahun 2000, untuk berbagai keperluan di Pulau Jawa diperlukan setidaknya 83,378 miliar meter kubik air bersih. Sedangkan potensi ketersediaan air, baik air tanah maupun air permukaan hanya 30,569 miliar meter kubik. Ia mengingatkan, pada tahun 2015 krisis air di Pulau Jawa akan jauh lebih parah karena diperkirakan kebutuhan air akan melonjak menjadi 164,671 miliar meter kubik. Sedangkan potensi ketersediaannya cenderung menurun. Di daerah perkotaan seperti Jakarta saja, masih banyak warga yang belum mendapatkan fasilitas air bersih. Jakarta dialiri 13 sungai, terletak di dataran rendah dan berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Seiring dengan pertumbuhan penduduk Jakarta yang sangat pesat, berkisar hampir 9 juta jiwa, maka penyediaan air bersih menjadi permasalahan yang rumit. Dengan asumsi tingkat konsumsi maksimal 175 liter per orang, dibutuhkan 1,5 juta meter kubik air dalam satu hari. Neraca Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta tahun 2003 menunjukkan, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) diperkirakan baru mampu menyuplai sekitar 52,13 persen kebutuhan air bersih untuk warga Jakarta. (Kompas, 20 Juni 2005).<br /> Pengaruhnya dengan kesehatan, air merupakan zat yang selalu digunakan dalam kehidupan manusia. Dan suatu sarana utama untuk menigkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan. Tiap hari manusia membutuhkan air untuk mandi, mencuci, minum,dll. Kebutuhan air untuk dugunakan sangatlah krusial karena harus air yang baik, bersih, dan menyehatkan. Peningkatan kualitas dan kuantitas air dengan jalan mengadakan pengelolaan terhadap air yang baik akan membantu masyarakat dalam pemanfaatan air. <br />Berangkat dari hal itu, pengolahan pengadaaan air dalam skala besar sangatlah penting sehingga akan membantu masyarakat dalam mengelola air. Sebenarnya pengolahan air dengan desalinasi merupakan cara lama untuk mendatangkan air dalam skala besar namun untuk memperbaiki cara desalinasi konvensional diperlukan cara khusus dan modern, tidak hanya itu juga cara tersebut harus murah dan tahan lama. Ada beberapa metode untuk menangani kelangkaan air tersebut. Salah satunya dengan “desalinasi air laut dengan metode reverse osmosis”.<br /><br />II.2. Komersialisasi Air di Indonesia<br />Semakin langkanya air bersih menjadikan bisnis tersendiri bagi sekelompok orang bahkan pemerintah sendiri. Masyarakat diharuskan membayar mahal untuk menggunakan air baik untuk keperluan sehari-hari dan usaha. Hal ini nampak jelas di kota-kota besar harga air melampung tinggi bahkan setara dengan harga bahan bakar bensin. <br />Di DKI Jakarta, tarif air minum PDAM saat ini sebesar Rp5.430 per meter kubik dinilai terlalu mahal. Apalagi kualitas air yang dijual masih tergolong jauh dari bersih. Bahkan menurut kajian dunia, kualitas air di Indonesia memang cukup memprihatinkan. Saat ini, Indonesia menduduki peringkat ke 112 dari 120 negara.Kondisi ini jauh berbeda dengan negara tetangga Singapura yang hanya menjual air bagi industrinya seharga Rp 2.300 per meter kubik dengan kualitas yang layak minum. Padahal, Singapura mengambil air minum dari Batam atau Malaysia, tetapi dapat dijual dengan harga murah. Sedangkan Jakarta, sumber airnya jauh lebih dekat yaitu di Jatiluhur, tetapi tetap dijual dengan harga mahal (Ketua Asosiasi Kontraktor Air Indonesia Poltak Situmorang di Jakarta, Sabtu 28/8/2004). Jika dilihat potensi pelanggan di Jakarta yang mencapai 1,5 juta orang, seharusnya tarif air minum di Jakarta bisa ditekan menjadi Rp 1.000 per meter kubik.<br />Ironisnya lagi meski harus membayar mahal, pelayanan distribusi air minum bagi pelanggan di Jakarta masih jauh dari memuaskan. Hal ini terlihat dari banyaknya keluhan pelanggan yang mencapai 9.000 aduan dalam sebulan yang mengeluhkan pasokan air mati. Sementara beberapa pelanggan di antaranya masih tetap harus membayar tagihan.<br />Maka lazimlah jika air merupakan barang angka nan mahal selama komersialisasi air masih berkuasa. Tindakan selanjutnya adalah menerapkan teknologi praktis untuk mengolah air. <br /><br /><br />II.3 Kondisi Air di Singapura<br />Singapura merupakan negara kecil dengan kondisi geografis yang kurang mendukung. Wilayah Singapura adalah pulau kecil yang jarang sekali terdapat sumber air tawar seperti sungai, danau, maupun air tanah. Kebutuhan air negara ini dipenuhi dengan mendatangkan dari negeri Jiran dan Brunai. Sedangkan sumber air lainnya berasal dari hasil desalinasi air laut, yang dalam pengembangannya merupakan sumber yang terbaru dikembangkan, termahal biaya produksinya, dan terkecil persentase jumlahnya dibandingkan dengan 3 sumber air lain (air impor, air waduk lokal, air newater).<br />Produksi Air desalinasi pertama di Singapura dimulai pada bulan September Tahun 2005, dimana Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong meresmikan pabrik desalinasi pertama The Singspring Desalination Plant yang berlokasi di Tuas dengan produksi air 30 juta gallon/hari (setara dengan 136.380 m3/hari atau 1578 ltr/dtk). Sebagai perbandingan kapasitas pabrik desalinasi pertama Singapura ini, lebih dari 50% kemampuan ketersediaan air waduk Duriangkang (3000 lt/dtk) yang merupakan sumber air waduk terbesar di Pulau Batam.<br />Sumber air laut merupakan sumber yang bisa dikatakan tidak terbatas, sehingga Pemerintah Singapura terus mencoba untuk mengembangkan teknologi dan metode desalinasi secara bertahap sehingga mereka berhasil menekan biaya untuk memproses air laut turun sekitar 50% dari biaya pengolahan 10 tahun yang lalu. (sijomandiri. www. sijomandiri.net, 12 Juni 2008).<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Gambar 1 : instalasi pengolahan air menggunakan desalinasi air laut di Singapura<br /><br />Singapura juga sudah menerapkan standarisasi air yang ada di negara tersebut. Standarisasi tersebut menetapkan bahwa semua air yang digunakan di Singapura, sudah layak minum. Sehingga kita dapat menemukan banyak kran air minum yang tersedia di pinggir jalan Singapura. <br /><br /> <br />Gambar 2 : air siap minum dengan menggunakan filter Reverse Osmosis di Singapura<br /><br />II.4 Kondisi Air di Tanah Air<br />Air adalah sumber daya alam dinamis, yang selalu bergerak melalui daur hidrologi yang abadi. Bumi banyak sekali memiliki air, tetapi hanya 2,5 % yang berupa air tawar(97,5 % adalah air asin). Hanya 0,3% dari air tawar yang terdapat di bumi berupa air permukaan di danau, telaga, waduk, situ, dan sungai yang dapat langsung dimanfaatkan oleh manusia.<br />Secara makro ketersediaan air di Indonesia sangat melimpah, tetapi tidak merata secara ruang dan waktu. Menurut data Puslitbang Sumber Daya Air Departemen PU wilayah Papua mempunyai ketersediaan paling banyak yaitu 25.500 m3/kapita/tahun, sedangkan pulau Jawa paling sedikit hanya 1.600 m3/kapita/tahun. Pulau Jawa yang luasnya hanya 7 % dari daratan Indonesia hanya memiliki 4,5 % potensi air tawar seluruh Indonesia, tetapi harus menopang 65 % penduduk Indonesia. Sehingga saat ini kondisi pulau Jawa telah sangat rawan dalam hal ketersediaan air. <br />Angka kebutuhan minimal air untuk manusia menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan suatu negara. Kebutuhan air rata-rata kota besar dan kota kecil berbeda, kota metropolitan dunia kebutuhan air rata-ratanya antara 300 – 600 ltr/org/hari, kota metropolitan seperti Jakarta sebesar 220-240 ltr/org/hari, kota kecil-menengah sebesar 100-150 ltr/org/hari.<br />Badan dunia UNESCO th 2002 menetapkan Hak Dasar Manusia atas air yaitu sebesar 60 ltr/org/hari. Walaupun angka ini tidak besar, namun saat ini lebih dari separoh penduduk dunia belum dapat menikmati kebutuhan dasar ini.<br /><br />II.5 AIR LAUT<br />Perbedaan antara air laut dan air tawar darat adalah pada segi kuantitas dan kualitas garamnya. Garam-garaman utama yang terdapat dalam air laut adalah klorida (55%), natrium (31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium (1%), potasium (1%) dan sisanya (kurang dari 1%) teridiri dari bikarbonat, bromida, asam borak, strontium dan florida.<br />Table 1 : Salinitas air berdasarkan presentase garam terlarut<br />Salinitas air berdasarkan persentase garam terlarut<br />Air tawar<br />Air payau<br />Air saline<br />Brine<br /><br />< 0.05 % 0.05 - 3 % 3 - 5 % > 5 %<br /> <br />Kandungan garam pada sebagian besar danau, sungai, dan saluran air alami sangat kecil sehingga air di tempat ini dikategorikan sebagai air tawar. Kandungan garam sebenarnya pada air ini, secara definisi, kurang dari 0,05%. Jika lebih dari itu, air dikategorikan sebagai air payau atau menjadi saline bila konsentrasinya 3 sampai 5%. Lebih dari 5%, ia disebut brine.<br />Air laut secara alami merupakan air saline dengan kandungan garam sekitar 3,5%. Beberapa danau garam di daratan dan beberapa lautan memiliki kadar garam lebih tinggi dari air laut umumnya. Sebagai contoh, Laut Mati memiliki kadar garam sekitar 30%[1].<br />Istilah teknik untuk keasinan lautan adalah halinitas, dengan didasarkan bahwa halida-halida—terutama klorida—adalah anion yang paling banyak dari elemen-elemen terlarut. Dalam oseanografi, halinitas biasa dinyatakan bukan dalam persen tetapi dalam “bagian perseribu” (parts per thousand , ppt) atau permil (‰), kira-kira sama dengan jumlah gram garam untuk setiap liter larutan. (Wikipedia)<br /> Air laut dengan jumlah terbesar di bumi ini, sebesar 97.5% dari air keseluruhan perlu diolah agar dapat dikonsumsi. Namun, permasalahannya adalah kandungan garam terlarut menyebabkan diperlukannya treatment khusus sehingga air tersebut dapat di konsumsi oleh masyarakat. Salah satu treatmennya adalah dengan menggunakan filter membrane reverse osmosis.<br /><br />II.6 Desalinasi air laut<br /> Sebagai solusi krisis air, desalinasi telah dipakai oleh banyak negara untuk memanfaatkan air laut sebagai air minum. Desalinasi adalah proses penghilangan kelebihan garam dan mineral yang lain dari air. Secara lebih umum, desalinasi adalah penghilangan garam dan mineral. <br />Air didesalinasi untuk diubah menjadi fresh water yang sesuai untuk dikonsumsi manusia ataupun untuk irigasi. Terkadang proses menghasilkan tabel garam yang digunakan untuk kapal laut. Hal yang paling penting dari desalinasi adalah pada mencari jalan yang paling efektif untuk menyediakan fresh water untuk manusia dimana air yang tersedia sangat terbatas.<br /> Desalinasi skala besar biasanya menggunakan energi yang besar dan infrastruktur yang mahal untuk membuatnya dibandingkan menggunakan fresh water dari sungai atau air tanah. Di negara-negara Timur Tengah, energi yang besar tersebut dapat diatasi dengan besarnya cadangan minyak bumi, seiring dengan kelangkaan air mereka, telah membangun konstruksi desalinasi untuk wilayah ini. Pada pertengahan 2007, desalinasi Timur Tengah telah memenuhi 75% dari kapasitas total dunia.<br />Plant desalinasi yang terbesar di dunia adalah plant desalinasi Jebel Ali yang berada di Emirat Arab menggunakan multistage flash distillation dan menghasilkan 300 juta m3 air per tahun atau sekitar 2500 gallon (1 galloan US=3785 liter) air per detik. Plant desalinasi terbesar di Amerika berada di Tampa Bay Florida yang mendesalinasi 25 juta gallon (95000m3) air per hari pada Desember 2007. <br /> <br />Gambar 3 : Desalinasi air laut<br />II.7 Desalinasi dengan Membran Reserve Osmosis<br />Pada dekade terakhir, proses membran berkembang dengan sangat cepat dan kebanyakan fasilitas baru menggunakan teknologi reverse osmosis. Proses membran menggunakan membran semi permeabel dan tekanan untuk memisahkan garam dari air. Sistem membran menggunakan energi yang lebih sedikit dibandingkan distilasi termal. <br />Membrane separation yaitu suatu teknik pemisahan campuran 2 atau lebih komponen tanpa menggunakan panas. Komponen-komponen akan terpisah berdasarkan ukuran dan bentuknya, dengan bantuan tekanan dan selaput semi-permeable. Hasil pemisahan berupa retentate (bagian dari campuran yang tidak melewati membran) dan permeate (bagian dari campuran yang melewati membran). <br />Gambar 4 : skema reverse osmosis<br /><br /><br /><br /><br />Gambar Struktur Membran. Sweep (berupa cairan atau gas) digunakan untuk membawa permeate hasil pemisahan. Sweep (berupa cairan atau gas)<br /> Membran osmosis balik (reverse osmosis atau hyperfitration) telah menjadi perhatian dalam industri sejak tahun 1960-an, karena kemampuannya untuk memisahkan zat terlarut berukuran sangat kecil (di bawah 10 A) dari larutan padat-cair. Teknik ini banyak digunakan untuk berbagai keperluan, seperti desalinasi air 18lJt dan air payau yang banyak dikembangkan oleh Qffice of Saline Water, U.S. Departement of the Interior [HARRIS, 1976], pengolahan air limbah industri-industri pertanian, biokimia, kimia, elektrokimia, makanan, farmasi, petrokimia, pulp dan kertas. Bahan membran yang digunakan biasanya adalah selulosa asetat, komposit, poliamida, dan lain-lain, dengan modul tubular, spiral wound, flat sheet, atau hollow fiber [OHY A, 1976].<br /> Pada peristiwa reverse osmosis, pada sisi larutan dengan konsentrasi tinggi diberikan tekanan untuk mendorong molekul air melewati membran menuju sisi larutan air. Proses pemisahan ini akan memisahkan antara zat terlarut pada salah satu sisi membran dan pelarut murni di sisi yang lain.<br /> Membran semipermeabel yang digunakan pada reverse osmosis disebut membran reverse osmosis (membran RO). Membran RO memiliki ukuran pori < 1 nm. Karena ukuran porinya yang sangat kecil, membran RO disebut juga membran tidak berpori. Membran RO biasanya digunakan untuk pengolahan air, seperti pengolahan air minum, desalinasi air laut, dan pengolahan limbah cair. Saat ini membran RO juga banyak digunakan pada proses pengolahan air isi ulang. <br /> Pada pengolahan air minum, seperti pengolahan air isi ulang, membran RO didesain untuk dapat melewatkan molekul-molekul air dan menahan solid, seperti ion-ion garam. Membran RO dapat memisahkan dan menyisihkan zat terlarut, zat organik, pirogen, koloid, virus, dan bakteri dari air baku. Efisiensi penyisisihan membran RO untuk zat terlarut total (TDS) dan bakteri masing-masing adalah 95-99% dan 99% sehingga pada akhir proses akan dihasilkan air yang murni. <br /> Efisiensi penyisihan membran RO yang tinggi menyebabkan terjadinya penyisihan mineral-mineral alami pada air baku. Mineral-mineral alami ini tidak hanya memberikan rasa yang enak pada air tetapi juga membantu fungsi vital sistem tubuh. Air minum akan kurang sehat bagi tubuh apabila kurang mengandung mineral-mineral ini<br /><br />II.7.1 Proses Desalinasi Air Laut menggunakan Reverse Osmosis<br /> Pengolahan air laut di Pabrik neWater Singapura, adalah sebagai berikut.<br />• Pre-treatment untuk memisahkan padatan-padatan yang terbawa oleh umpan. Padatan-padatan tersebut jika terakumulasi pada permukaan membran dapat menimbulkan fouling. Pada tahap ini pH dijaga antara 5,5-5,8. <br />• High pressure pump digunakan untuk memberi tekanan kepada umpan. Tekanan ini berfungsi sebagai driving force untuk melawan gradien konsentrasi. Umpan dipompa untuk melewati membran. Keluaran dari membran masih sangat korosif sehingga perlu diremineralisasi dengan cara ditambahkan kapur atau CO2. Penambahan kapur ini juga bertujuan menjaga pH pada kisaran 6,8-8,1 untuk memenuhi spesifikasi air minum.<br />• Disinfection dilakukan dengan menggunakan radiasi sinar UV ataupun dengan cara klorinasi. Sebenarnya, penggunaan RO untuk desalinasi sudah cukup jitu untuk memisahkan virus dan bakteri yang terdapat dalam air. Namun, untuk memastikan air benar-benar aman (bebas virus dan bakteri), disinfection tetap dilakukan.<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Gambar 5 : alat reverse osmosis<br /><br /><br />II.7.2. Jenis Membran yang digunakan<br />Dewasa ini, telah dikembangkan beberapa sistem membran sebagai modifikasi dari sistem membran konvensional, antara lain :<br />Gambar 6 : diagram jenis membran<br /><br />1. Mikro filtrasi (MF)<br />Mikro filtrasi adalah proses yang mengurangi kadar polutan dari fluida ( liquid dan gas) dengan cara melewatkannya pada sebuah microporous membrane. Membran mikrofiltrasi berukuran 0.1 sampai 1 mikron. Mikrofiltrasi tidak berbeda secara fundamental dengan reverse osmosis, ultra filtrasi ataupun nanofiltrasi,kecuali dalam hal ukuran partikel yang dihilangkannya (www.wikipedia.com , 17 Juli 2008).<br />2. Ultra Filtrasi (UF)<br />Ultrafiltrasi adalah variasi dari membran filtrasi dimana terjadi gaya dari liquid terhadap membran semi permeabel. Suspended solid dan cairan pekat dengan berat molekul yang besar, dapat tertahan, tetapi air dan cairan pekat dengan berat molekul pencemar yang kecil dapat melewati membran. Proses pemisahan menggunakan proses ultrafiltrasi biasanya digunakan di bidang industri dan penelitian untuk penjernihan air karena ukuran yang dapat diolah adalah air pekat yang mengandung makromolekul yang memiliki berat atom sekitar 103 - 106 Da (1 Da = 0,000714 gram). Pengolahan menggunakan Ultra filtrasi pada umumnya menggunakan membran berukuran 0.001 mikron – 0.01 mikron (www.wikipedia.com , 17 Juli 2008).<br />3. Nano Filtration (NF)<br />Nano filtrasi adalah proses pemisahan jika ultrafiltrasi dan mikrofiltrasi tidak dapat mengolah air seperti yang diharapkan. Nanofiltrasi dapat menghasilkan proses pemisahan yang sangat terjangkau secara ekonomis. Tetapi Nano filtrasi belum dapat mengolah mineral terlarut, warna dan salinasi air, sehingga air hasil olahan (permeate) masih mungkin mengandung ion monovalen dan larutan dengan pencemar yang memiliki berat molekul rendah seperti alkohol. Pengolahan menggunakan Nano filtrasi pada umumnya menggunakan membran berukuran 0.0001 mikron – 0.001 mikron (www.niroinc.com/membranefiltration.asp , 17 Juli 2008).<br />Berdasarkan jenis pemisahan dan strukturnya, membran dapat dibagi menjadi 3 kategori:<br />• Porous membrane. Pemisahan berdasarkan atas ukuran partikel dari zat-zat yang akan dipisahkan. Hanya partikel dengan ukuran tertentu yang dapat melewati membran sedangkan sisanya akan tertahan. Berdasarkan klasifikasi dari IUPAC, pori dapat dikelompokkan menjadi macropores (>50nm), mesopores (2-50nm), dan micropores (<2nm). Porous membrane digunakan pada microfiltration dan ultrafiltration.<br />• Non-porous membrane. Dapat digunakan untuk memisahkan molekul dengan ukuran yang sama, baik gas maupun cairan. Pada non-porous membrane, tidak terdapat pori seperti halnya porous membrane. Perpindahan molekul terjadi melalui mekanisme difusi. Jadi, molekul terlarut di dalam membran, baru kemudian berdifusi melewati membran tersebut.<br />• Carrier membrane. Pada carriers membrane, perpindahan terjadi dengan bantuan carrier molecule yang mentransportasikan komponen yang diinginkan untuk melewati membran. Carrier molecule memiliki afinitas yang spesifik terhadap salah satu komponen sehingga pemisahan dengan selektifitas yang tinggi dapat dicapai.<br />Proses pemisahan membran berdasarkan driving force, adalah :<br />1. Perbedaan tekanan<br /> Reverse osmosis<br /> Nanofiltrasi<br /> Ultrafiltrasi<br /> Mikrofiltrasi<br /> Membran pemisahan uap dan gas<br /> Pervorasi <br />2. Suhu<br />Distilasi membran<br />3. Konsentrasi <br /> Dialisis<br /> Ekstraksi membran<br />4. Perbedaan potensial listrik<br />Elektrodialisis <br /><br />II.7.3 Perbedaan Osmosis dan Reverse Osmosis<br /> Osmosis yaitu sebuah peristiwa dimana air mengalir melewati membrane semi permeable. Air tersebut mengalir dari keadaan air yang encer (soluble water) menuju kepada keadaan air yang pekat sampai keseimbangannya atau disebut juga equilibriumnya, tercapai.<br />Dua ratus tahun kemudian, sekitar tahun 1950-an, para ilmuwan memodifikasi kejadian tersebut untuk menciptakan sistem Reverse Osmosis (RO) yang pertama kalinya. Para ilmuwan menemukan bahwa sistem osmosis konvensional dapat di rekayasa menjadi sebaliknya (reverse), yaitu dengan cara memberikan tekanan pada air yangpekat.<br />Hal ini dilakukan dengan dasar pemikiran, air yang pekat tersebut diberi tekanan tertentu (dapat berbentuk tekanan ataupun mesin vaccum) agar berkontak dengan membrane semi permeable yang ada, sehingga air dapat menembus dinding semi permeable tersebut.walaupun air dapat menembus dinding semi permeable, kandungan yang menyebabkan kepekatan air tersebut dapat tertahan di dinding,karena diameternya lebih kecil dari diameter membran, sehingga menghasilkan air bersih yang telah tersaring.atau dengan kata lain, air bisa dilewatkan menembus membran yang sangat tipis sekalipun, dengan cara diberi tekanan, dan dapat menyaring partikel kecil seperti kadar garam, virus, pestisida, dan sebagian besar material organic lainnya.<br /><br /><br /><br /> <br /><br /><br /><br /><br /><br />Gambar 6 : perbedaan osmosis dan reverse osmosis<br /><br />II.7.4 Keunggulan dan Aplikasi Reverse Osmosis<br /> Keunggulan RO yang paling superior dibandingkan metode-metode pemisahan lainnya yaitu kemampuan dalam memisahkan zat-zat dengan berat molekul rendah seperti garam anorganik atau molekul organik kecil seperti glukosa dan sukrosa. Keunggulan lain dari RO ini yaitu tidak membutuhkan zat kimia, dapat dioperasikan pada suhu kamar, dan adanya penghalang absolut terhadap aliran kontaminan, yaitu membran itu sendiri. Selain itu, ukuran penyaringannya yang mendekati pikometer, juga mampu memisahkan virus dan bakteri.<br /> Teknologi RO cocok digunakan dalam pemurnian air minum dan air buangan. Di bidang industri, teknologi RO dapat digunakan untuk memurnikan air umpan boiler. Selain itu, karena kemampuannya dalam memisahkan garam-garaman, teknologi reverse osmosis cocok digunakan dalam pengolahan air laut menjadi air tawar (desalinasi). Pengolahan ini terdiri dari beberapa tahap:<br />Selain untuk desalinasi, RO juga digunakan dalam dialisis untuk proses cuci darah penderita penyakit ginjal. Ginjal berfungsi sebagai penyaring darah terhadap pengotor-pengotor hasil metabolisme tubuh seperti urea, yang kemudian dikeluarkan melalui urin. Mesin dialisis berfungsi sebagai “ginjal” tersebut. Darah dikeluarkan dari tubuh menuju mesin dialisis yang di dalamnya terdapat membran. Darah yang telah melewati membran dikembalikan lagi ke dalam tubuh.<br />Teknologi membran berkembang dengan sangat pesat. Dewasa ini, banyak membran dapat dioperasikan pada tekanan rendah sehingga memungkinkan dioprerasikan di rumah tinggal, tempat pengungsian, bahkan dapat digerakkan dengan genset berskala kecil. Selain itu, kemajuan dalam bidang material membran juga memungkinkan proses pemisahan menggunakan membran dapat dilakukan dengan lebih ekonomis.<br />Peneliti di Amerika Serikat dan Korea telah membuat sebuah membran yang dapat mengurangi biaya penyaringan garam dari air laut. Membran ini terbuat dari material baru berbasis-polisulfon yang tahan terhadap klorin. Dengan material ini beberapa tahapan desalinasi yang memakan banyak biaya tidak diperlukan lagi.<br />Proses desalinasi yang paling umum, osomosis terbalik, mendesak air laut melewati membran-membran semi-permeabel untuk menyaring kandungan garamnya. Meski banyak energi yang diperlukan untuk menjalankan pabrik-pabrik desalinasi yang berskala besar, namun tetap tidak dapat menaikkan jumlah persediaan air bersih, sementara di seluruh dunia, lebih dari 1 milyar orang tidak memiliki akses terhadap air yang aman dan bersih.<br />Sebuah membran baru, yang berbasis polisulfon, menjanjikan untuk menjadikan proses yang rumit dan memakan biaya ini tidak diperlukan lagi. "Polisulfon memiliki ketahanan terhadap klorin yang lebih baik dibanding poliamida karena rantai utamanya terdiri dari cincin-cincin aromatik dan ikatan karbon, sulfur dan oksigen yang kuat. Dengan demikian, polisulfon tidak mengandung ikatan-ikatan amida yang sensitif terhadap serangan klorin cair. Polisulfon sebelumnya telah digunakan untuk desalinasi, tetapi air tidak mengalir dengan baik melalui material ini. Ini diatasi dengan merubah cara pembuatan polimer ini. Dulunya, gugus-gugus hidrofil ekstra ditambahkan ke polimer setelah polimerisasi sehingga menempatkan gugus-gugus ini pada posisi yang paling tidak stabil. Sebagai gantinya, kami memadukan gugus-gugus ini kedalam monomer, sehingga ketika polimerisasi terjadi gugus-gugus ini berpadu secara langsung dengan struktur polimer.<br />Membran yang sangat tahan terhadap klorin ini dapat menghilangkan tahapan-tahapan proses yang memakan banyak biaya dan secara signifikan meningkatkan daya tahan membran yang digunakan dalam desalinasi.<br /><br />II.7.6 Kelemahan Reverse Osmosis<br /> Pada pengolahan air minum, seperti pengolahan air isi ulang, membran RO didesain untuk dapat melewatkan molekul-molekul air dan menahan solid, seperti ion-ion garam. Membran RO dapat memisahkan dan menyisihkan zat terlarut, zat organik, pirogen, koloid, virus, dan bakteri dari air baku. Efisiensi penyisisihan membran RO untuk zat terlarut total (TDS) dan bakteri masing-masing adalah 95-99% dan 99% sehingga pada akhir proses akan dihasilkan air yang murni. Efisiensi penyisihan membran RO yang tinggi menyebabkan terjadinya penyisihan mineral-mineral alami pada air baku. Mineral-mineral alami ini tidak hanya memberikan rasa yang enak pada air tetapi juga membantu fungsi vital sistem tubuh. Air minum akan kurang sehat bagi tubuh apabila kurang mengandung mineral-mineral ini. Dengan kata lain, air murni yang dihasilkan oleh membran RO tidak sehat bagi tubuh. Selain itu, membran RO memiliki keterbatasan dalam pengoperasiannya, di antaranya:<br />• Tekanan air baku adalah antara 40 – 70 psig (800 – 1.000 psi).<br />• Kekeruhan air baku tidak boleh lebih dari 1 NTU.<br />• pH operasi berkisar antara 4 – 11.<br />• TDS air baku tidak boleh lebih dari 35.000 ppm. Nilai TDS yang lebih tinggi akan menurunkan kecepatan produksi. <br />• Suspended Solid air baku; (dinyatakan dengan SDI, Salt Density Index), harus kurang dari 5.<br />• Sisa klor air baku harus nol (0).<br /> Masalah lain yang sering terjadi pada aplikasi membran RO adalah terjadinya membrane fouling. Membrane fouling adalah peristiwa menumpuknya zat terlarut pada permukaan membran atau di dalam pori membran, sehingga kinerja membran akan menurun.Salah satunya adalah penyumbatan membran yang disebabkan oleh pertumbuhan alga atau selaput-biologis bakteri. Penambahan klorin membunuh mikroorganisme dalam air tetapi juga merusak membran yang berbasis-poliamida. Jadi klorin biasanya dihilangkan dari air sebelum dilewatkan pada membran dan kemudian ditambahkan kembali ke dalam air setelah melewati membran. Apabila membran mengalami fouling, perlu dilakukan pencucian dengan larutan kimia atau penggantian membran. Hal ini akan meningkatkan biaya operasional. Fouling yang terjadi disebabkan oleh berbagai faktor seperti : sifat membran, sifat solute, kondisi operasi dan mode operasi. <br />Ada beberapa cara untuk mengendalikan fouling, antara lain : <br />• Pembangkit turbulensi/Inserts/Buffles <br />• Backflushing, -pulsing, -shocking, and –washing<br />• Tekanan balik permeat <br />• Intermittent Jets<br />• Pulsatile Flow<br />• Metode Elektrik <br />• Rotating system<br />• Ultrasonik <br />• Partikel <br />• VISEP <br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />BAB III<br />PENUTUP<br /><br />III.1 Kesimpulan <br />Krisis air yang terjadi di Indonesia dapat segera di atasi dengan metode desalinasi terutama membran reserve osmosis dengan membran. Metode ini sangat cocok untuk diterapkan di wilayah Indonesia yang sering kesulitan air bersih baik karena kondisi geografisnya seperti pulau Batam, Irian Barat, dan wilayah-wilayah gersang maupun yang disebabkan musim kemarau panjang dan bencana alam. Teknologi membran merupakan solusi terbaik mengingat praktisnya alat tersebut untuk dipindahkantempatkan.<br /><br />III.2 Saran<br />1. Pemerintah ebaiknya segera menerapkan dan mengenalkan teknologi membran kepada masyarakat yang membutuhkan khususnya untuk wilayah gersang dan langka air bersih.<br />2. Pemerintah sebaiknya memberikan kesempatan lembaga terkait untuk mengembangkan teknologi membran<br />3. Pemerintah sebaiknya membuka luas iklim persaingan bisnis air sehingga harga air semakin kompetitif.<br />4. Swasta sebaiknya dapat memanfaatkan teknologi membran sebagai salah satu solusi tanggap kebutuhan masyarakat dengan menghadirkan RO sebagai peralatan rumah yang portable.<br /><br /> <br />DAFTAR PUSTAKA<br /><br />Abdullah, Nuruddin.2008. “Tarif Air akan Naik 10%”. Forum Kompas. Juni 2008. Jakarta<br />Anita, Hendranugraha. 2004. ”Tarif Air Minum di Jakarta dinilai Mahal”. http://detik-detik.com Jakarta Sabtu, 28 Agustus 2004<br />Hanif, Abdul. 2007. ”Atasi Krisis Air Toilet diolah Jadi Air Minum”. Radar Sulteng. Jumat, 30 November 2007 <br />Surya. 2007. Hadapi Krisis Air, Tiongkok Bangun 21 Desalinasi 24 Persen Minum Air Laut . Tuesday, 26 June 2007. Ningbo<br />Tambunan, Binsar. 2008. “Cukupkah Stok Sumber Air Bersih Kita?” Selasa, 3 Juni 2008. Otoria Batam<br />Tim redaksi. 2008. “Newater Impian Singapura 38 Tahun Lalu Melepas Haus Dengan Air Limbah”. Posmetro Batam. Sabtu,19 Juli 2008<br />Tim Redaksi. 2005. Salinitas Air Laut. OSEANOGRAFI Awal Kehidupan Berawal Dari Laut. Tuesday, 19 July 2005<br />Winduwati S., Yohan, Rifaid M. Nur. 2000. “Karakteristik Osmosis Balik Membran Spiral Wound”. Pusat Pengembangan Pengelolaan limbah Radioaktif.<br />Zakaria, Anang. 2008. “Kualitas Air Surabaya tak Layak Minum”.Tempointeraktif. Kamis 18 Desember 2008<br />http://ampl.or.id<br />http://Cybernet.sijomandiri.net <br />http://energi-polban.net <br />http://johan-bumen.blogspot.com <br />http://lasonearth.wordpress.com <br />http://mandaazzahra.wordpress.com <br />http://migas-indonesia.com<br />http://wikipedia/salinitas.comLamiya Mu'nisatus Zahrohttp://www.blogger.com/profile/11271011285071461628noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-3555301726007223600.post-29269576040892232792009-03-23T20:28:00.000-07:002009-03-23T20:29:28.589-07:00sistem transportasi ladang garam di Juwana, Pati<p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">I.<span style=""> </span>PENDAHULUAN<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Garam merupakan sumber pangan dan elektrolit bagi tubuh manusia. Walaupun Indonesia termasuk negara maritim, namun usaha meningkatkan produksi garam belum diminati, termasuk dalam usaha meningkatkan kualitasnya. Di lain pihak untuk kebutuhan garam dengan kualitas baik (kandungan kalsium dan magnesium kurang) banyak diimpor dari luar negeri, terutama dalam hal ini garam beryodium serta garam industri. Kebutuhan garam nasional dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan industri di Indonesia sebagaimana yang disajikan oleh Direktorat Industri Kimia Anorganik, Deperindag dan APROGAKOB pada pertemuan Forum Peluang Pasar garam Indonesia tanggal 31 Oktober 2000 yaitu tahun 1997 sebesar 1.650.000 ton, tahun 1998 sebesar 1.825.000 ton, tahun 1999 sebesar 1.935.000 ton dan tahun 2000 sebesar 2.100.000 ton. Untuk tahun 2000 kebutuhan garam nasional diproyeksikan berkisar 855.000–950.000 ton untuk kebutuhan konsumsi dan 1.150.000–1.345.000 ton untuk kebutuhan industri. Sehingga total kebutuhan garam sebanyak 2.100.000–2.200.000 ton sedangkan perkiraan proyeksi produksi garam hanya sekitar 300.000–900.000 ton. Ini berarti bahwa untuk memenuhi kebutuhan garam nasional untuk periode tahun 2000 paling sedikit harus mengimpor garam sebanyak 1.200.000 ton. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Di Indonesia walaupun merupakan negara kepulauan, tetapi pusat pembuatan garam terkonsentrasi di Jawa dan Madura yaitu di Jawa seluas 10.231 Ha (Jawa Barat 1.159 Ha, Jawa Tengah 2.168 Ha, Jawa Timur 6.904 Ha) dan Madura 15.347 Ha (Sumenep 10.067 Ha, Pemekasan 3.075 Ha, Sampang 2.205 Ha). Luas areal yang dikelola oleh PT Garam hanya 5.116 Ha yang seluruhnya berada di pulau Madura yaitu di Sumenep 3.163 Ha, Pemekasan 907 Ha dan di Sampang 1.046 Ha. Lokasi lainnya yaitu di NTB seluas 1.155 Ha, Sulawesi <span style=""> </span>Selatan 2.040 Ha, Sumatera dan lain-lain 1.885 Ha, sehingga luas areal penggaraman seluruhnya sebesar 30.658 Ha dimana 25.542 Ha dikelola secara tradisional oleh rakyat. Areal garam yang dikelola oleh PT. Garam produksinya 60 ton/Ha/tahun, sedang garam rakyat hanya 40 ton/Ha/tahun (PT. Garam Persero, 2000). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Sebagai mahasiswa Teknik Kimia yang belajar mengenai efisiensi produksi, proses dan sistem transportasi, maka akan dibahas tentang sistem transportasi pembuatan garam. Perlu dipelajari pula tentang sistem transportasi fluida air laut ke ladang garam. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Penentuan alat transportasi fluida ini diperlukan banyak perhitungan dan pertimbangan. Yang menjadi pertimbangan adalah pipa yang sesuai sebagai alat transportasi fluida air laut berdasarkan letak terhadap permukaan air laut, topografi, sifat fisis tanah, gangguan kehidupan dan gangguan bencana alam. karakteristik tanah dan permukaan tanah serta air laut. Dengan dipengaruhi oleh ukuan pipa, kekuatan dan ketahanan pipa. Sedangkan yang perlu dihitung adalah kondisi operasi pipa dan tenaga yang dihasilkan oleh pompa.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 31.5pt; text-align: justify; text-indent: 31.5pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Pada kesempatan ini akan dipaparkan kegiatan penggaraman di Provinsi Jawa Tengah tepatnya di daerah Juwana, Pati. </span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV">Di lokasi ini lahan pegaraman rakyat yang produktif untuk produksi garam kurang lebih 2/3 bagian sedangkan sisanya atau 1/3 bagian<span style=""> </span>untuk budidaya perikanan bandeng/sejenisnya khususnya lahan pegaraman rakyat yang mendekati pantai. </span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Lahan pegaraman setiap tahun selalu bertambah luasnya disebabkan oleh sedimentasi dari pantai. Luas lahan pegaraman rakyat antara 0,5 Ha-3 Ha dengan tenaga penggarap antara 2-3 orang/Ha. Pembagian/pemetakan lahan pegaraman rakyat antara petak tempat penyimpanan air muda (bozen), petak peminihan dan petak kristalisasi kurang baik, ditandai dengan sebagian pegaraman terlihat kekurangan air laut dan sebagian pegaraman rakyat berlebihan air laut. Pemeliharaan kristal garam belum dilakukan dan umur kristal garam antara 2-4 hari serta pungutan garam dilakukan pada posisi air garam kandas. Taksasi/perkiraan produksi garam sampai dengan September 2002 mencapai 40 ton/Ha. Kualitas garam secara visual putih buram dan halus, bersifat higroskopis. Harga beli garam curai digudang sebesar Rp. 100,-/kg.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="FI">II.<span style=""> </span>METODOLOGI PEMBUATAN GARAM<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="FI">Proses pembuatan garam dibagi dalam empat tahap yaitu:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="FI"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="FI">Penyiapan lokasi penggaraman<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="FI"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="FI">Alat dan bahan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="FI"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="FI">Sistem Pemipaan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="FI">Lokasi penggara</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">man<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Proses pembuatan garam<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">II.1<span style=""> </span>Penyiapan Lokasi Penggaraman<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Proses pembuatan garam yang sederhana adalah menguapkan air laut sehingga mineral-mineral yang ada di dalamnya mengendap. Hanya saja mineral-mineral yang kurang diinginkan sedapat mungkin hanya sedikit yang dikandung oleh garam yang diproduksi. Lahan pembuatan garam dibuat berpetak-petak secara bertingkat, sehingga dengan gaya gravitasi air dapat mengalir ke hilir kapan saja dikehendaki. Dalam tulisan ini diberikan dua model peningkatan mutu garam, yaitu mengendapkan Ca dan Mg dengan menggunakan Natrium Karbonat atau Natrium Oksalat yang dikombinasikan dengan cara pengendapan bertingkat. Kalsium dan magnesium sebagai unsur yang cukup banyak dikandung dalam air laut selain NaCl perlu diendapkan agar kadar NaCl yang diperoleh meningkat. Kalsium dan magnesium dapat terendapkan dalam bentuk garam sulfat, karbonat dan oksalat. Dalam proses pengendapan atau kristalisasi garam karbonat dan oksalat mengendap dahulu, menyusul garam sulfat, terakhir bentuk garam kloridanya. <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Data yang diperlukan yaitu :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Evaporasi / penguapan (tinggi)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Kecepatan dan arah angin (>5 m/detik)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="FI"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="FI">Suhu udara (>32°C)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="FI"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="FI">Penyinaran matahari (100%)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Kelembaban udara (<50%></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Curah hujan (rendah) dan hari hujan (kurang)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Pasang surut<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">II.2<span style=""> </span>Alat Dan Bahan<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="FI">Alat<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="FI">Alat-alat yang diperlukan antara lain :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Meteran<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Pompa (sentrifugal)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Pipa baja komersil lurus<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">1 gate valve (full open)<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">1 check valve (conventional swing)<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">2 elbow 90<sup>o</sup> (screwed)<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">1 enterance<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">1 exit</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Cangkul, linggis, skop, penggaruk dsb.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; line-height: 150%;"><!--[if gte vml 1]><v:shapetype id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" spt="75" preferrelative="t" path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f"> <v:stroke joinstyle="miter"> <v:formulas> <v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"> <v:f eqn="sum @0 1 0"> <v:f eqn="sum 0 0 @1"> <v:f eqn="prod @2 1 2"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @0 0 1"> <v:f eqn="prod @6 1 2"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"> <v:f eqn="sum @8 21600 0"> <v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"> <v:f eqn="sum @10 21600 0"> </v:formulas> <v:path extrusionok="f" gradientshapeok="t" connecttype="rect"> <o:lock ext="edit" aspectratio="t"> </v:shapetype><v:shape id="_x0000_s1033" type="#_x0000_t75" style="'position:absolute;"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\RUBIN\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.jpg" title="new-pump"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: -3; left: 0px; margin-left: 120px; margin-top: 12px; width: 328px; height: 229px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/RUBIN/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.jpg" shapes="_x0000_s1033" height="229" width="328" /></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><a name="OLE_LINK1"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></a></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style=""><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Gambar Pompa Sentrifugal<o:p></o:p></span></span></p> <span style=""></span> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><br /> </span></b> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Bahan<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Bahan yang diperlukan antara lain :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="FR"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="FR">Air laut yang bebas dari polusi (dipompa)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Natrium karbonat (teknis)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 45pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Natrium Oksalat (teknis)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">II.3<span style=""> </span>Lokasi Penggaraman<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Tanah untuk penggaraman yang dipilih harus memenuhi kriteria yang berkaitan dengan ketinggian dari permukaan laut, topografi tanah, sifat fisis tanah, kehidupan (hewan/tumbuhan) dan gangguan bencana alam.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">a.<span style=""> </span>Letak terhadap permukaan air laut :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">Untuk mempermudah suplai air laut<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Untuk mempermudah pembuangan<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">b.<span style=""> </span>Topografi :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Dikehendaki tanah yang landai atau kemiringan kecil.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Untuk mengatur tata aliran air dan meminimilisasi biaya konstruksi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">c.<span style=""> </span>Sifat fisis tanah :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;"><span style=""> </span></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Dikehendaki sifat-sifat :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Permeabilitas rendah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Tanah tidak mudah retak<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><span style=""> </span>Pasir : Permeabilitas tinggi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><span style=""> </span>Tanah liat : Permeabilitas rendah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><span style=""> </span>Untuk peminihan <span style=""> </span>:<span style=""> </span>tanah liat untuk penekanan resapan air (kebocoran)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">d.<span style=""> </span>Gangguan kehidupan :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Tanaman pengganggu<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 63pt; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Binatang tanah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">e.<span style=""> </span>Gangguan bencana alam :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-indent: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Daerah banjir / gempa / gelombang pasang<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">II.4<span style=""> </span>Proses Pembuatan Garam<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-align: justify; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Ada bermacam-macam cara pembuatan garam yang telah dikenal manusia, tetapi dalam tulisan ini hanya akan diuraikan secara singkat cara pembuatan garam yang proses penguapannya menggunakan tenaga matahari (solar evaporation), mengingat cara ini dinilai masih tepat untuk diterapkan perkembangan teknologi dan ekonomi di Indonesia pada waktu sekarang. Pada dasarnya pembuatan garam dari air laut terdiri dari langkah-langkah proses pemekatan (dengan menguapkan airnya) dan pemisahan garamnya (dengan kristalisasi). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 27pt; text-indent: 27pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Bila seluruh zat yang terkandung diendapkan/dikristalkan akan terdiri dari campuran bermacam-macam zat yang terkandung, tidak hanya Natrium Klorida yang terbentuk tetapi juga beberapa zat yang tidak diinginkan ikut terbawa (impurities). <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1026" type="#_x0000_t75" style="'position:absolute;margin-left:138.6pt;margin-top:5.4pt;width:225.15pt;"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\RUBIN\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.emz" title=""> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: -10; margin-left: 185px; margin-top: 7px; width: 300px; height: 350px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/RUBIN/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.gif" shapes="_x0000_s1026" height="350" width="300" /></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 40.5pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Gambar Bagan Proses Pembuatan Garam Evaporasi Kadar NaCl Tinggi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="FI">III.<span style=""> </span></span></b><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">SKEMA PENGALIRAN AIR LAUT KE LADANG GARAM</span></b><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" style="'width:417pt;height:133.5pt'" ole=""> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\RUBIN\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.emz" title=""> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/RUBIN/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.gif" shapes="_x0000_i1025" height="178" width="556" /><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:oleobject type="Embed" progid="Visio.Drawing.11" shapeid="_x0000_i1025" drawaspect="Content" objectid="_1299399467"> </o:OLEObject> </xml><![endif]--><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><br /> </span></b> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; line-height: 150%;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1034" type="#_x0000_t75" style="'position:absolute;left:0;text-align:left;margin-left:87.05pt;"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\RUBIN\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.emz" title=""> <w:wrap type="square"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/RUBIN/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image007.gif" shapes="_x0000_s1034" align="left" height="202" hspace="12" width="288" /><!--[endif]--><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Gambar Bagan Alir Proses Pembuatan Garam<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="FI">IV.<span style=""> </span></span></b><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;">KONDISI OPERASI<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><i><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;"><span style=""> </span>POMPA<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Jenis pompa<span style=""> </span>: Pompa Sentrifugal<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Jenis aliran<span style=""> </span>: Axial Flow<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Tekanan<span style=""> </span>: Rendah<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Kapasitas<span style=""> </span>: Tinggi, sampai 100000 galon/menit<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Suhu<span style=""> </span>: Suhu kamar<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><i><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">PIPA<o:p></o:p></span></i></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Jenis pipa<span style=""> </span>: Pipa baja komersial<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol; color: black;" lang="SV"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Diameter pipa<span style=""> </span>: 5 in<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b style=""><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="FI">V.<span style=""> </span></span></b><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">SISTEM PEMIPAAN<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Berdasarkan spesifikasi fluida yang dialirka, maka sistem pemipaannya adalah :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 49.5pt; text-indent: -13.5pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">PIPA<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Jenis bahan yang digunakan pipa<span style=""> </span>: Ferrous Metalic Pipe<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Jenis pipa<span style=""> </span>: Wrough Iron Pipe<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 3in; text-indent: -2.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Schedule number <span style=""> </span>: Sch 4<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 49.5pt; text-indent: -13.5pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">FITTING</span></b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Standard fitting<span style=""> </span>: 125 psi<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 3in; text-indent: -2.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Cara penyambuangannya adalah <span style=""> </span>: belt and spigot joint (diameter besar dan tekanan operasi rendah)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 49.5pt; text-indent: -13.5pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">KRAN/VALVE</span></b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 49.5pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">Angle globe valve <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 3in; text-indent: -2.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">VII.<span style=""> </span>CARA KERJA DAN GAMBAR<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><span style=""> </span><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1026" type="#_x0000_t75" style="'width:147pt;height:145.5pt'"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\RUBIN\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image008.jpg" title="centri-pump"> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/RUBIN/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.jpg" shapes="_x0000_i1026" height="194" width="196" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Pada industry pembuatan garam, sebagian besar pompa yang digunakan dalam fasilitas <em><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">gathering station</span></em>, suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi sebelum diolah dan dipasarkan, ialah pompa bertipe sentrifugal. Gaya sentrifugal ialah sebuah gaya yang timbul akibat adanya gerakan sebuah benda atau partikel melalui lintasan lengkung (melingkar).<o:p></o:p></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Prinsip-prinsip dasar pompa sentrifugal ialah sebagai berikut:<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">gaya sentrifugal bekerja pada impeller untuk mendorong fluida ke sisi luar sehingga kecepatan fluida meningkat<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">kecepatan fluida yang tinggi diubah oleh <em><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">casing</span></em> pompa (<em><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">volute</span></em> atau <em><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">diffuser</span></em>) menjadi tekanan atau head<o:p></o:p></span></p> <p style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Selain pompa sentrifugal, industri juga menggunakan pompa tipe <em><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">positive displacement</span></em>. Perbedaan dasar antara pompa sentrifugal dan pompa <em><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">positive displacement</span></em> terletak pada laju alir <em><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">discharge </span></em>yang dihasilkan oleh pompa. Laju alir <em><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">discharge </span></em>sebuah pompa sentrifugal bervariasi bergantung pada besarnya <em><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">head </span></em>atau tekanan sedangkan laju alir <em><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">discharge </span></em>pompa <em><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">positive displacement</span></em> adalah tetap dan tidak bergantung pada <em><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">head</span></em>-nya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><br /> </span></b> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV">VIII.<span style=""> </span>PERHITUNGAN<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV">POMPA<o:p></o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">ρ</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"> = 1025 kg/m<sup>3</sup> = 1,025 gr/cm<sup>3</sup> = 63,99 lb/ft<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="position: relative; top: 5pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1027" type="#_x0000_t75" style="'width:9.75pt;height:12.75pt'" ole=""> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\RUBIN\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image009.wmz" title=""> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/RUBIN/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.gif" shapes="_x0000_i1027" height="17" width="13" /><!--[endif]--></span><!--[if gte mso 9]><xml> <o:oleobject type="Embed" progid="Equation.3" shapeid="_x0000_i1027" drawaspect="Content" objectid="_1299399468"> </o:OLEObject> </xml><![endif]-->= 1 <span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1030" type="#_x0000_t75" style="'position:absolute;left:0;"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\RUBIN\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image011.wmz" title=""> </v:shape><![if gte mso 9]><o:oleobject type="Embed" progid="Equation.3" shapeid="_x0000_s1030" drawaspect="Content" objectid="_1299399469"> </o:OLEObject> <![endif]><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: -6; left: 0px; margin-left: 114px; margin-top: 17px; width: 216px; height: 48px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/RUBIN/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image012.gif" shapes="_x0000_s1030" height="48" width="216" /></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Δ</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV">z = 5 m = 16,404 ft<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span><span style=""> </span>Debit<span style=""> </span><span style=""> </span>= <span style=""> </span><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span><span style=""> </span></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">= 176,57333 ft<sup>3</sup>/menit<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span><span style=""> </span>= 2,94 ft<sup>3</sup>/s<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 40.5pt; text-indent: -9pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Fluida encer, untuk perkiraan Di ≥ 1 inch<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 40.5pt; text-indent: -9pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span>Di optimal = 3,9 qf<sup>0,45 </sup>ρ<sup>0,13</sup><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span>= 3,9 (2,94)<sup>0,45 </sup>(63,99)<sup>0,13<o:p></o:p></sup></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span>= 10,88 inch <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span>= 12 inch<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span><span style=""> </span>Sch<span style=""> </span>= 4<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span><span style=""> </span>Jadi,<span style=""> </span><span style=""> </span>Di<span style=""> </span>= 11,938 inch = 0,99 ft<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1031" type="#_x0000_t75" style="'position:absolute;margin-left:74.15pt;"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\RUBIN\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image013.wmz" title=""> </v:shape><![if gte mso 9]><o:oleobject type="Embed" progid="Equation.3" shapeid="_x0000_s1031" drawaspect="Content" objectid="_1299399470"> </o:OLEObject> <![endif]><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: -5; margin-left: 99px; margin-top: 21px; width: 200px; height: 51px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/RUBIN/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image014.gif" shapes="_x0000_s1031" height="51" width="200" /></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span><span style=""> </span>A<span style=""> </span>= 0,7773 ft<sup>2</sup><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: 13.5pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Symbol;"><span style="">·<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">-Wf = <o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -4.5pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Wingdings;" lang="SV"><span style="">§</span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV">Suhu kamar, maka </span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">Δ</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV">P/ </span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">ρ</span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"> = 0<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -4.5pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Wingdings;" lang="SV"><span style="">§</span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV">Velocity head<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1032" type="#_x0000_t75" style="'position:absolute;left:0;"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\RUBIN\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image015.wmz" title=""> </v:shape><![if gte mso 9]><o:oleobject type="Embed" progid="Equation.3" shapeid="_x0000_s1032" drawaspect="Content" objectid="_1299399471"> </o:OLEObject> <![endif]><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: -4; left: 0px; margin-left: 58px; margin-top: 22px; width: 75px; height: 56px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/RUBIN/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.gif" shapes="_x0000_s1032" height="56" width="75" /></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span>V<sub>1</sub> = V<sub>2</sub> maka </span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">ΔV = 0<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-indent: -4.5pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Wingdings;" lang="SV"><span style="">§</span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV">Friction head<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="position: relative; top: 14pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1028" type="#_x0000_t75" style="'width:1in;height:35.25pt'" ole=""> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\RUBIN\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image017.wmz" title=""> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/RUBIN/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image018.gif" shapes="_x0000_i1028" height="47" width="96" /><!--[endif]--></span><!--[if gte mso 9]><xml> <o:oleobject type="Embed" progid="Equation.3" shapeid="_x0000_i1028" drawaspect="Content" objectid="_1299399472"> </o:OLEObject> </xml><![endif]--><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: 0.55pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Wingdings;" lang="SV"><span style="">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV">Bilangan Reynold<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="position: relative; top: 12pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1029" type="#_x0000_t75" style="'width:171pt;height:36pt'" ole=""> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\RUBIN\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image019.wmz" title=""> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/RUBIN/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image020.gif" shapes="_x0000_i1029" height="48" width="228" /><!--[endif]--></span><!--[if gte mso 9]><xml> <o:oleobject type="Embed" progid="Equation.3" shapeid="_x0000_i1029" drawaspect="Content" objectid="_1299399473"> </o:OLEObject> </xml><![endif]--></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="position: relative; top: 14pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1030" type="#_x0000_t75" style="'width:252pt;height:41.25pt'" ole=""> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\RUBIN\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image021.wmz" title=""> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/RUBIN/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image022.gif" shapes="_x0000_i1030" height="55" width="336" /><!--[endif]--></span><!--[if gte mso 9]><xml> <o:oleobject type="Embed" progid="Equation.3" shapeid="_x0000_i1030" drawaspect="Content" objectid="_1299399474"> </o:OLEObject> </xml><![endif]--><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: 0.55pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Wingdings;" lang="SV"><span style="">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV">Menentukan harga ε/D<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 49.5pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span>Dengan jenis pipa baja komersial Di = 11,938 inch<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 49.5pt; line-height: 150%;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1035" type="#_x0000_t75" style="'position:absolute;left:0;"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\RUBIN\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image023.wmz" title=""> </v:shape><![if gte mso 9]><o:oleobject type="Embed" progid="Equation.3" shapeid="_x0000_s1035" drawaspect="Content" objectid="_1299399475"> </o:OLEObject> <![endif]><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: -1; left: 0px; margin-left: 94px; margin-top: 12px; width: 96px; height: 45px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/RUBIN/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image024.gif" shapes="_x0000_s1035" height="45" width="96" /></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 49.5pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: 0.55pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Wingdings;" lang="SV"><span style="">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV">Mencari harga f (N<sub>Re</sub>, ε/D,)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: 0.55pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span>Dari grafik dipeoleh f = 0,0052<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; text-indent: 0.55pt; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: Wingdings;" lang="SV"><span style="">§<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV">Mencari panjang ekuivalen<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV">Sistem pemipaan terdiri dari :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV">Pipa lurus (300 m)<span style=""> </span>= 300 x 3,28085<span style=""> </span>= 984,255 ft<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">1 gate valve (full open)<span style=""> </span>= 13 x 0,6651<span style=""> </span>= 8,6463 ft<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">1 check valve (conventional swing)<span style=""> </span>= 135 x 0,6651<span style=""> </span>= 89,7885 ft<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">2 elbow 90<sup>o</sup> (screwed)<span style=""> </span>= 2 x 30 x 0,6651<span style=""> </span>= 39,906 ft<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">1 enterance<span style=""> </span>= 1 x 25<span style=""> </span>= 25 ft<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><!--[if gte vml 1]><v:polyline id="_x0000_s1027" style="'position:absolute;" points="439.25pt,15.95pt,349.95pt,15.95pt" coordsize="1786,1" filled="f"> <v:path arrowok="t"> </v:polyline><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: 2; left: 0px; margin-left: 466px; margin-top: 20px; width: 121px; height: 2px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/RUBIN/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image025.gif" shapes="_x0000_s1027" height="2" width="121" /></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";">1 exit<span style=""> </span>= 1 x 48<span style=""> </span>= 48 ft<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span><span style=""> </span>1.195,5958 ft<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span><span style=""> </span>Jadi,<span style=""> </span> <span style="position: relative; top: 14pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1031" type="#_x0000_t75" style="'width:299.25pt;height:40.5pt'" ole=""> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\RUBIN\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image026.wmz" title=""> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/RUBIN/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image027.gif" shapes="_x0000_i1031" height="54" width="399" /><!--[endif]--></span><!--[if gte mso 9]><xml> <o:oleobject type="Embed" progid="Equation.3" shapeid="_x0000_i1031" drawaspect="Content" objectid="_1299399476"> </o:OLEObject> </xml><![endif]--><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span><span style=""> </span>-Wf = <span style="position: relative; top: 14pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1032" type="#_x0000_t75" style="'width:126.75pt;height:35.25pt'" ole=""> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\RUBIN\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image028.wmz" title=""> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/RUBIN/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image029.gif" shapes="_x0000_i1032" height="47" width="169" /><!--[endif]--></span><!--[if gte mso 9]><xml> <o:oleobject type="Embed" progid="Equation.3" shapeid="_x0000_i1032" drawaspect="Content" objectid="_1299399477"> </o:OLEObject> </xml><![endif]--><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 35.45pt; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span><span style=""> </span>=<span style="position: relative; top: 14pt;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_i1033" type="#_x0000_t75" style="'width:161.25pt;height:41.25pt'" ole=""> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\RUBIN\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image030.wmz" title=""> </v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/RUBIN/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image031.gif" shapes="_x0000_i1033" height="55" width="215" /><!--[endif]--></span><!--[if gte mso 9]><xml> <o:oleobject type="Embed" progid="Equation.3" shapeid="_x0000_i1033" drawaspect="Content" objectid="_1299399479"> </o:OLEObject> </xml><![endif]--><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span><span style=""> </span>= 6514,174<span style=""> </span>ft lbf/lb<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span><span style=""> </span>q<span style=""> </span>= qf . ρ<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span><span style=""> </span>= 2,94 . 63,99<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span><span style=""> </span>= 188,1306 lb/detik<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";"><span style=""> </span><span style=""> </span>P<span style=""> </span>= q . </span><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV">( - Wf )<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span><span style=""> </span>= 188,1306 x 6514,174<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span><span style=""> </span>=<span style=""> </span>1.225.515,463<span style=""> </span>ft lbf/detik<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span><span style=""> </span>=<span style=""> </span>2228,21 HP<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><br /> </span> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV">Eisiensi pompa dan motor masing-masing 80%<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1029" type="#_x0000_t75" style="'position:absolute;left:0;"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\RUBIN\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image032.wmz" title=""> </v:shape><![if gte mso 9]><o:oleobject type="Embed" progid="Equation.3" shapeid="_x0000_s1029" drawaspect="Content" objectid="_1299399480"> </o:OLEObject> <![endif]><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: -7; left: 0px; margin-left: 24px; margin-top: 0px; width: 433px; height: 56px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/RUBIN/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image033.gif" shapes="_x0000_s1029" height="56" width="433" /></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span>=<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><!--[if gte vml 1]><v:shape id="_x0000_s1028" type="#_x0000_t75" style="'position:absolute;margin-left:18pt;"> <v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\RUBIN\LOCALS~1\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image034.wmz" title=""> </v:shape><![if gte mso 9]><o:oleobject type="Embed" progid="Equation.3" shapeid="_x0000_s1028" drawaspect="Content" objectid="_1299399481"> </o:OLEObject> <![endif]><![endif]--><!--[if !vml]--><span style="position: absolute; z-index: -8; margin-left: 24px; margin-top: 1px; width: 421px; height: 56px;"><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/RUBIN/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image035.gif" shapes="_x0000_s1028" height="56" width="421" /></span><!--[endif]--><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span>= 4352,75 HP<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif";" lang="SV"><span style=""> </span>= 3245,85 KW<span style=""> </span><o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><b><span style="font-size: 10pt; line-height: 150%; font-family: "Arial","sans-serif"; color: black;" lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></p>Lamiya Mu'nisatus Zahrohttp://www.blogger.com/profile/11271011285071461628noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3555301726007223600.post-83737313280988453552009-03-23T20:22:00.000-07:002009-03-23T20:24:02.461-07:00<p class="MsoNormal" style="text-align: center; line-height: 150%;" align="center"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">OPERASI YUSTISI KEPENDUDUKAN DI JAKARTA<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Mudik adalah salah satu tradisi yang dilakukan oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Mereka melakukan “acara pulang kampung” tersebut dalam rangka merayakan hari raya Idul Fitri dengan sanak keluarganya. Tak mengherankan bila kota yang ditinggalkan oleh pemudik menjadi lengang, terutama kota Jakarta. Kota yang dijuluki kota metropolitan ini memang menjadi tujuan utama para pengais rejeki, yang kebanyakan dari luar daerah, untuk mencari pekerjaan. Mereka menganggap bahwa terdapat banyak lapangan pekerjaan di Jakarta, jika dibandingkan dengan daerah mereka sendiri. Ketika mereka kembali ke Jakarta setelah melakukan mudik, tak jarang mereka membawa sanak keluarga untuk ikut mengadu nasib di Jakarta. Yang semakin disesalkan lagi, pada umumnya mereka tidak memiliki keahlian yang khusus. Urbanisasi pasca-Lebaran ini menjadi masalah baru bagi kota Jakarta. Untuk mengatasinya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan Operasi Yustisi Kependudukan (OYK). Operasi Yustisi Kependudukan dilakukan untuk menjaring para pendatang yang tidak memenuhi persyaratan, yaitu tidak memiliki pekerjaan, tempat tinggal dan identitas yang jelas. Peraturan tentang kependudukan menyebutkan ancaman pidana 3 bulan atau denda Rp 5 juta bagi pendatang bodong alias tak punya selembarpun dokumen. (Tempo, 2008) Operasi Yustisi Kependudukan liburan Lebaran tahun 2008 ini dilakukan di 33 lokasi kedatangan warga seperti terminal, stasiun, pelabuhan dan bandara.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Tindakan antisipasi pemerintah untuk menanggulangi urbanisasi masyarakat ke Jakarta sudah banyak. Bentuknya berupa pemasangan 105 spanduk, 29 ribu poster dan 50 ribu lembar seruan gubernur yang ditebar di 33 titik vital di antaranya terminal, stasiun dan pintu keluar wilayah Jakarta. Tahun ini, operasi yustisi kependudukan dilakukan satu minggu sebelum dan satu minggu setelah Lebaran. Pada 2007, operasi yustisi yang digelar pasca-Lebaran menjaring 1.140 pendatang yang tidak memenuhi syarat. Sebagian besar dari mereka dipulangkan ke daerah asal. (Tempo, 2008)<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Operasi Yustisi Kependudukan telah menimbulkan pro kontra di kalangan masyarakat. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, yang berada di pihak pro, mengatakan bahwa Jakarta sudah terlalu penuh penduduk sehingga sering muncul berbagai masalah sosial, mulai dari permukiman liar, pengangguran, kemiskinan, sampai kriminalitas. Berdasarkan data Dinas Kependudukan jumlah pendatang baru ke Ibu Kota tahun 2007 ada sebanyak 109 ribu, 2006 ada 124 ribu orang, 2005 ada 180 orang, 2004 ada 190 orang sedangkan tahun 2003 ada 204 ribu orang. Penambahan penduduk yang tidak memenuhi persyaratan justru akan memperberat masalah sosial di Jakarta (Kompas, 2008). Tapi berbeda dengan pernyataan yang disampaikan oleh LBH Jakarta. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta menilai operasi yustisi yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terkait pendatang baru merupakan tindakan diskriminasi. "Kita menyayangkan <span style=""> </span>operasi yustisi yang terus dilakukan berulang oleh Pemprov DKI Jakarta setiap tahun, untuk mencegah kedatangan pendatang baru," kata Kepala Bidang (Kabid) Penelitian dan Pengembangan LBH Jakarta, Muhammad Gatot, kepada ANTARA News di Jakarta, Kamis 2 Oktober 2008. Ia mempertanyakan tindakan diskriminatif dalam operasi itu, yang selalu ditujukan kepada kaum urban yang kebanyakan orang miskin dan tidak dilakukan kepada orang kaya. Padahal, kata dia, semua orang mempunyai hak untuk mencari pekerjaan di Jakarta karena kota adalah tempat orang pedesaan mencari mata pencaharian.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">"Operasi yustisi itu telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM), selain itu negara kita kan bukan negara federal yang mengharuskan orang memasuki wilayah lain menggunakan paspor," katanya. Oleh karena itu, ia mengharapkan solusi untuk menangani pendatang baru bukan melalui operasi yustisi, karena operasi tersebut setiap tahun berulang tanpa penyelesaian. LBH Jakarta sendiri menilai ada dua solusi yang dapat digunakan, yakni tidak melakukan pengusiran kepada pendatang baru dan Pemprov DKI Jakarta harus bekerjasama dengan pemerintah pusat untuk menciptakan kemajuan pada kota lainnya. "Hingga nantinya masyarakat pedesaan itu tidak menuju Jakarta saja seperti yang saat ini terjadi, katanya. Ia juga menyayangkan adanya informasi bahwa mereka yang terjaring operasi yustisi dipulangkan, namun tidak diantar sampai ke kampung halaman. "Mereka ditinggalkan begitu saja di sejumlah lokasi, seperti, Terminal Pulogadung. Informasi itu diperoleh dari jaringan kami," katanya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Hal yang sama juga dikemukakan oleh kelompok masyarakat yang mengatasnamakan Rakyat Miskin Menolak Operasi Yustisi.<span style=""> </span>Mereka berpendapat bahwa kebijakan ini tidak menghormati hak asasi manusia. Oleh karena itu, mereka mengajukan gugatan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Dalam gugatannya, penggugat meminta pemerintah menghentikan operasi yustisi dan mencabut Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 1988, Perda Nomor 4 Tahun 2004, dan Instruksi Gubernur Nomor 13 Tahun 2006 tentang Operasi Yustisi. Akan tetapi, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menolak gugatan tersebut. Kelompok masyarakat itu mengajukan gugatan <i>citizen law suit</i> atas operasi yustisi yang dilakukan aparat. ”Penggugat tidak merepresentasikan (mewakili) kepentingan kelompok korban secara keseluruhan," kata ketua majelis hakim TB Tubagus saat membacakan putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ( TempoInteraktif.com, 2008).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Setelah membaca uraian di atas, penulis berpendapat bahwa Operasi Yustisi Kependudukan perlu dilakukan. <o:p></o:p></span></p> <ol style="margin-top: 0in;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Yang menjadi obyek Operasi Yustisi Kependudukan adalah warga yang tidak memiliki tempat tinggal, pekerjaan dan identitas yang jelas. Kebanyakan dari mereka pula, tidak memiliki keahlian yang cukup sehingga tidak akan mampu bersaing untuk mendapat pekerjaan. Keadaan ini diperparah dengan minimnya jumlah lapangan pekerjaan di DKI Jakarta. Hal ini tentu saja akan meningkatkan jumlah pengangguran. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat pengangguran di DKI Jakarta pada bulan Agustus 2007 mencapai 12,57 persen atau lebih tinggi dari level 10 tahun lalu 11,40 persen (ANTARA News, 2008).<span style=""> </span>Bila Operasi Yustisi Kependudukan tidak dilakukan maka besar kemungkinan tingkat pengangguran di DKI Jakarta akan meningkat lebih dari 12 persen. Peningkatan jumlah pengangguran tentunya akan berimbas pada banyaknya gelandangan,<span style=""> </span>pengemis dan pemukiman liar yang mengurangi keindahan tata kota. Hal ini juga berpotensi meningkatkan tindak kriminalitas di DKI Jakarta.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Berdasarkan data pada tahun 2007, jumlah penduduk Jakarta menurut KTP adalah 7,5 juta. Jakarta dinilai sudah terlalu padat. Apa yang terjadi bila penduduk semakin banyak sedangkan ruang yang tersedia tidak ada? Yang terjadi adalah terciptanya perkampungan kumuh tak berizin di bawah jembatan dan di pinggir sungai. Akibatnya adalah terjadi penggusuran ketika nantinya tanah itu digunakan. Hal ini akan semakin menambah konflik antara pemerintah dan warga. Di satu sisi, pemerintah ingin melindungi warga namun di pihak lain, hal ini harus ditertibkan. Untuk itu, perlu dilakukan Operasi Yustisi Kependudukan agar hal ini tidak terjadi di kemudian hari.<o:p></o:p></span></li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Harapan warga melakukan migrasi ke kota besar adalah untuk memperoleh penghidupan yang lebih baik, misalnya memperoleh pekerjaan dan tempat tinggal. Namun, hal ini semestinya dapat mereka lakukan di daerah asal mereka.<o:p></o:p></span></li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in; line-height: 150%;"><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Karena pentingnya Operasi Yustisi Kependudukan, maka penulis memberikan saran kepada pemerintah sebagai penentu kebijakan yaitu :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Maksud pemerintah melakukan OYK adalah baik, namun hal ini dipandang sebagai pelanggaran HAM oleh beberapa LSM. Hal ini dikarenakan aparat OYK dianggap bersikap arogan dan menelantarkan para pendatang yang terjaring. Untuk itu, ketika dilakukan OYK, warga yang terjaring disediakan sarana transportasi. Namun apabila pemerintah tidak sanggup untuk menyediakannya, setidaknya warga yang terjaring tidak ditelantarkan di mana ia terjaring. Disediakan tempat dimana mereka dapat menginap untuk menunggu alat transportasi kepulangan mereka.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in; line-height: 150%;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman","serif";"><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span dir="ltr"></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif";">Agar tidak terjadi urbanisasi ke DKI Jakarta, maka pemerintah daerah harus dapat menciptakan lapangan pekerjaan di daerahnya. Yaitu dengan cara memaksimalkan potensi daerah seperti pariwisata. Selain itu<span style=""> </span>pemerintah daerah juga harus dapat menciptakan suasana yang kondusif untuk berinvestasi seperti stabilitas keamanan dan ekonomi, kemudahan dalam administrasi sehingga para investor tertarik untuk menanamkan modalnya di daerah tersebut. Pada akhirnya, akan tercipta lapangan kerja yang dapat menyerap tenaga kerja dari daerah tersebut. <o:p></o:p></span></p>Lamiya Mu'nisatus Zahrohttp://www.blogger.com/profile/11271011285071461628noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3555301726007223600.post-33280692045124345352009-03-07T18:11:00.000-08:002009-03-07T18:15:49.068-08:00miyak's mulai membuat blognamaQ miyak. teknik kimia undip 2006. menulis bukan suatu hal yang biasa bagiQ. tapi mengedit artikel suatu hal yang membuatQ diperhitungkan oleh teman2.<br />hmm,,,karena tugas kewirausahaan dengan 2 sks. aku membuat blog ini.hahhaha<br />membuatQ,,gak lagi buta dunia maya.<br />makasi pak pur,,telah membuat kami, mahasiswa teknik kimia undip lebih maju.heheh<br />^_^<br /><br />kamin tunggu tugas bapak yang fenomenal, bombastis, luarbiasa dan belum pernah ada.<br />bikin film,,,survey pabrik,,bikin semnas tanpa modal.<br />it's big challengeLamiya Mu'nisatus Zahrohttp://www.blogger.com/profile/11271011285071461628noreply@blogger.com1